TRIBUNTRAVEL.COM - Belakangan Desa Cimaung, Bandung, Jawa Barat menjadi sorotan masyarakat.
Hal itu dikarenakan desa tersebut dipilih Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil sebagai lokasi pemakaman putra sulungnya, Emmeril Kahn Mumtadz atau akrab disapa Eril.
Jenazah Eril yang sebelumnya sudah tiba di Terminal Kargo Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Minggu (12/6/2022) sore, dan langsung dibawa ke Bandung, ke tempat peristirahatan terakhirnya.
Melalui akun Instagram @ridwankamil, Gubernur Jawa Barat yang akrab disapa Kang Emil ini mengunggah foto tempat pemakaman Eril di kampung halaman istrinya, Atalia Praratya yakni Desa Cimaung.
Baca juga: Naik Qatar Airways, Jenazah Eril Dijadwalkan Tiba di Bandara Soetta Minggu Sore
Dalam foto itu pula, Kang Emil menuliskan keterangan kenapa memilih Desa Cimaung sebagai lokasi pemakaman putra sulungnya tercinta.
Bukan hanya memiliki pemandangan yang memesona saja, rupanya Desa Cimaung juga mempunyai fakta menarik yang tak banyak orang ketahui.
Traveler yang penasaran dengan fakta menarik Desa Cimaung, Bandung, Jawa Barat, simak yuk daftarnya berikut ini:
1. Asal usul Desa Cimaung
Desa Cimaung telah berdiri sejak 1908 silam.
Namun dulunya desa ini didirikan dengan nama lain yaitu Cimaung Sabeulah.
Nama Desa Cimaung sendiri kemudian diambil dari Bahasa Sunda 'cai' yang artinya sumur kampung Cimaung, dan 'maung' yang memiliki makna manusia unggulan, lapor KompasTV.
2. Dipilih Ridwan Kamil menjadi lokasi pemakaman Eril
Desa Cimaung dipilih Ridwan Kamil sebagai tempat peristirahatan terakhir Eril.
Bahkan, melihat dari akun Instagram resminya, Kang Emil sendiri yang membuat desain lokasi pemakaman putra sulungnya.
Pemakaman Eril ini dibuat Ridwan Kamil tepat di samping sungai kecil dengan pemandangan sawah dan pegunungan.
Dalam keterangan foto yang diunggah, Ridwan Kamil menyematkan tulisan:
"Dear Eril,
Sudah aku siapkan sebuah tempat yang istimewa.
Sudah aku desainkan sebuah rumah akhirmu yang indah.
Di sebelah sungai kecil, dengan pemandangan gunung dan pesawahan yang hijau permai."
3. Lokasinya dekat dengan Islamic Center Ridwan Kamil
Seperti diketahui, lokasi pemakaman Eril tersebut adalah tanah milik mertua Ridwan Kamil.
Dan di sekitar tempat itu pula nantinya akan dibangun Islamic Center Baitul Ridwan.
Tempat pemakaman Eril ini juga lokasinya tak jauh dari Islamic Center Baitul Ridwan.
Baca juga: Foto Desain Masjid Al Mumtadz yang Akan Dibangun Ridwan Kamil di Dekat Makam Eril
4. Dekat dengan Masjid Al Mumtadz
Selain Islamic Center Baitul Ridwan, lokasi pemakaman Eril ini juga nantinya akan dekat dengan Masjid Al Mumtadz.
Ridwan Kamil berencana membangun Masjid Al Mumtadz, yang namanya diambil dari nama belakang putra sulungnya Emmeril Kahn Mumtadz.
"Dear Eril,
Rumah akhirmu berada di sebelah masjid.
Masjid yang bertempat di kampung ibumu.
Masjid yang didesain dan sedang dibangun ayahmu.
Dan yang terpenting, Masjid ini dinamai seperti namamu.
Masjid Al Mumtadz.
Yang artinya “terbaik”.
“Terbaik” adalah caramu menjalani hidup di dunia fana ini."
Tidak sia-sia kami pilihkan nama penuh doa itu untukmu.
5. Memiliki pemandangan yang menakjubkan
Pesona di sekitar Desa Cimaung memang tak perlu diragukan lagi.
Desa Cimaung memiliki pemandangan yang menawan.
Bahkan di sekeliling pemakaman Eril ini terlihat keindahan sawah dan pegunungan.
Baca juga: Karangan Bunga Hiasi Terminal Kargo Bandara Soetta, Sambut Kehadiran Jenazah Eril
6. Banyak tempat wisata dan vila
Jika berbicara soal wisata di Desa Cimaung tentu menyenangkan.
Desa Cimaung memiliki sejumlah destinasi yang bisa traveler jelajahi.
Seperti Wisata Bougenville di Jalan Gunung Puntang, Desa Campaka Mulya, Kecamatan Cimaung, Banjaran – Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
7. Lokasinya strategis
Lokasi Desa Cimaung ternyata cukup strategis.
Traveler bisa berkunjung ke Desa Cimaung ini menggunakan kendaraan pribadi maupun transportasi umum. (TribunTravel.com/Nurul Intaniar)
Baca juga: Mengenal Cimaung, Kampung Halaman Atalia Praratya yang Jadi Lokasi Makam Eril
Baca juga: Atalia Praratya Kenang Momen Traveling Eril, Tunjukkan Kecintaan Mendiang Terhadap Air