Breaking News:

Mengenal Gua Gomatong di Malaysia, Dipenuhi Kotoran Kelelawar hingga Tikus

Menjelajahi gua dengan bebatuan stalakmit dan stalaktit di dalamnya, seolah menjadi penghibur diri dari kebosanan suasana perkotaan.

Penulis: Ratna Widyawati
Editor: Sinta Agustina
Flickr.com/Mike Prince
Ilustrasi Gua Gumantong. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Gua masih jadi tujuan wisata favorit bagi sebagian orang.

Menjelajahi gua dengan bebatuan stalakmit dan stalaktit di dalamnya, seolah menjadi penghibur diri dari kebosanan suasana perkotaan.

Gua Gomantong di Kinabatangan Hilir, Sandakan, Sabah, Malaysia misalnya, tempat wisata ini masih jadi tujuan turis yang berlibur.

Ada dua kompleks gua yakni Simud Hitam atau Gua Hitam yang menjulang setinggi 90 meter dan Simud Putih atau Gua Putih.

Baca juga: 6 Wisata Gua di Gunungkidul, Nikmati Sensasi Menyusuri Gua Pindul Lewat Aliran Sungai

Traveler yang memiliki ambang batas tinggi untuk tempat-tempat sesak dan gelap yang dipenuhi dengan hewan merayap menyeramkan dapat mengambil jalan memutar dari naik perahu yang populer di sepanjang Sungai Kinabatangan ke pintu masuk Gua Hitam.

Ilustrasi Gua Gumantong.
Ilustrasi Gua Gumantong. (Flickr.com/Mike W)

Segera setelah berjalan di dalamnya, traveler akan disuguhi betapa besar dan indahnya sistem gua itu, dan betapa mengerikan baunya.

Sumber bau tengik adalah guano atau kotoran kelelawar, yang telah menumpuk selama berabad-abad dan sekarang berdiri di tumpukan besar di lantai gua, dilansir dari Mirror.co.uk, Sabtu (11/6/2022).

Gundukan kotoran yang luar biasa adalah hasil karya dari sekitar dua juta kelelawar yang tidur di sana pada siang hari, dan ribuan burung walet yang bertengger di malam hari.

Mungkin hal yang paling tidak menyenangkan dari gua jni adalah kotoran yang berserakan dan banyak.

Baca juga: Viral Pernikahan Unik di Dalam Gua Goa Ngingrong Gunungkidul, Satu Toples Belalang Goreng jadi Mahar

Baca juga: Foto-foto Verrell Bramasta Liburan ke Bali, Main di Air Terjun hingga Mejelajah Gua

Kelelawar di Gua Gumantong.
Kelelawar di Gua Gumantong. (Flickr.com/ Mike Prince)

Dipenuhi kecoak

2 dari 2 halaman

Selain kotoran yang berserakan, gua ini juga dipenuhi kecoak.

Mereka berderak di bawah kaki siapapun yang cukup berani untuk masuk, menerobos kotoran kelelawar dan burung, dan kadang-kadang jatuh dari tembok tinggi ke kepala pengunjung.

Kelabang raksasa berkaki panjang juga bergerak bebas melintasi dinding dan lantai, tubuh mereka yang besar membentang sepanjang tangan manusia.

Gua ini memiliki populasi serangga, tikus, dan ular yang sangat sehat.

Mereka harus bersaing untuk mendapatkan ruang lantai dengan tikus yang gemuk dan gelap, yang berjuang untuk bertahan hidup di antara populasi ular yang menakutkan.

Jangkrik gua raksasa dan laba-laba besar juga hidup berdampingan dengan bahagia.

Tonton juga:

Baca juga: Ridwan Kamil Siapkan Tempat Istimewa untuk Makam Eril, Lokasinya Dekat Masjid dan Sungai

Baca juga: Camping Gayatri Bogor: Lokasi, Harga Tiket Masuk, dan Tarif Kemah Juni 2022

(TribunTravel.com/Ratna)

Baca selengkapnya seputar tempat wisata, di sini.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
MalaysiaSabahSandakanKinabatangan HilirGua Gomatong Curry Puff Keropok Lekor Popiah Ambuyat Nasi Kandar
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved