TRIBUNTRAVEL.COM - Seorang pilot maskapai penerbangan Italia, ITA Airways, dipecat setelah diduga tertidur saat bertugas di pesawat.
Pilot itu tertidur saat penerbangan dari New York, Amerika Serikat ke Roma, Italia.
Dilansir TribunTravel dari Fox5, ITA Airways dengan nomor penerbangan 609 meninggalkan Bandara Internasional John F. Kennedy pada 30 April pukul 16.37 waktu setempat.
Para kru dilaporkan tidak menjawab panggilan dari pusat radar Marseilles saat terbang di atas Prancis.
AeroTime melaporkan bahwa pesawat tidak menanggapi panggilan petugas Air Traffic Controller (ATC) selama lebih dari 10 menit.
Hal ini menyebabkan petugas menduga bahwa pesawat sedang dibajak.
Baca juga: Kursi Terbaik di Pesawat untuk Hindari Turbulensi, Bikin Penerbangan Semakin Nyaman
Dilaporkan Repubblica, pihak berwenang Prancis khawatir bahwa pembajak teroris telah mengambil alih pesawat.
Saat insiden itu terjadi, kopilot sedang mengambil waktu istirahatnya.

Namun pilot lain juga tampaknya tertidur.
Secara prosedural, pilot diizinkan beristirahat sejenak saat kopilot sedang bertugas.
Sementara saat kopilot mengambil waktu istirahat, pilot harus bertugas dalam kondisi sadar.
Baca juga: Pesawat Rusia Terjebak di Kanada, Dikenakan Biaya Parkir hingga Rp 15 Juta per Hari
Beruntung mode autopilot sedang diaktifkan saat insiden tersebut, sehingga pesawat tidak mengalami perubahan rute, kecepatan, maupun ketinggian.
Pesawat juga dilaporkan berhasil mendarat dengan selamat di Roma.
Dilaporkan AeroTime, alasan pasti untuk insiden itu tidak diungkapkan oleh maskapai atau pihak berwenang.
ITA Airways dalam sebuah pernyataan mengatakan, "Semua aturan dan prosedur keselamatan diikuti dengan hati-hati sesuai dengan standar tertinggi, dengan dukungan teknologi onboard yang canggih, sehingga menjamin tingkat keselamatan tertinggi bagi penumpang."
"Pesawat berada dalam mode autopilot, terbang dengan kecepatan dan ketinggian normal, dan tidak pernah menyimpang dari rutenya," sambungnya.
Kendati pesawat mendarat dengan selamat, namun pilot tersebut dipecat setelah penyelidikan yang dilakukan maskapai.
Penyelidikan mengungkapkan, pilot tidak mematuhi prosedur yang berlaku baik selama penerbangan maupun setelah mendarat.
Secara khusus, ITA Airways mengatakan bahwa adanya ketidakkonsistenan yang kuat antara pernyataan yang dibuat oleh kapten dan hasil penyelidikan internal.
Baca juga: Viral Pria Mabuk Berkelahi dan Buang Air Sembarangan di Pesawat, Penerbangan Dialihkan
Pilot dan penumpang terkurung di pesawat
Sebelumnya pilot TUI Airways meminta polisi untuk membantu ratusan penumpang turun dari pesawat.
Saat itu, pesawat akan terbang dari Manchester, Inggris menuju Tenerife, Spanyol pada 30 Mei 2022 lalu.

Pilot dan penumpang dilaporkan terkurung selama tiga jam di pesawat yang ada di landasan pacu Bandara Manchester.
"Orang-orang menjadi sangat frustrasi dan marah. Sangat panas dan tidak ada AC dan kami hanya ditawari minuman gratis," kata Adam Wyczalkowski, penumpang yang juga terjebak di pesawat.
"Tidak ada satu pun anggota staf yang terlihat, jadi kapten memberi tahu kami bahwa mereka akan menelepon polisi untuk membiarkan kami turun," sambungnya.
Setelah mendapat laporan, polisi kemudian tiba untuk membantu para penumpang turun dari pesawat setelah adanya gangguan.
TUI mengonfirmasi bahwa penerbangan telah ditunda karena masalah operasional.
"Semua penumpang diberikan fasilitas menginap semalam di hotel dan diberikan waktu keberangkatan baru hari ini (31 Mei)," kata maskapai dalam pernyataan kepada Mirror.
Baca juga: Terbang Rute Jakarta-Medan Mulai Rp 1 Jutaan, Cek Tiket Pesawat Murahnya Berikut Ini
Baca juga: Pesawat Dialihkan ke Kota Lain karena Darurat Medis, sebabkan Penumpang Terjebak di Bandara 24 Jam