TRIBUNTRAVEL.COM - Pemerintah Singapura secara resmi akan mencabut pembatasan untuk turis mulai besok, Selasa (26/4/2022).
Pencabutan tersebut diperuntukkan bagi wisatawan yang sudah divaksinasi serta anak-anak usia di bawah 12 tahun yang belum divaksinasi.
Dengan adanya pencabutan ini maka perjalanan ke Singapura kurang lebih tidak akan berbeda jauh dengan sebelum masa pandemi.
Melansir laman One Mile at A time, Senin (25/4/2022), Singapura dikabarkan akan mengapus sejumlah aturan terkait Covi-19.
Di antaranya meliputi pedoman jarak sosial, pembatasan ukuran kelompok, hingga pembatasan orang di tempat kerja.
Mulai besok syarat bukti vaksinasi akan dihapuskan dengan sejumlah pengecualian.
Pada beberapa tempat publik di Singapura nantinya masih akan mewajibkan bukti vaksinasi.
Di antaranya meliputi area tempat makan dan minum, seperti restoran, kedai kopi, pusat jajanan, serta acara dengan lebih dari 500 peserta pada satu waktu hingga tempat hiburan malam.
Kemudian, seluruh wisatawan yang telah divaksin penuh dapat masuk ke Singapura tanpa tes Covid-19.
Aturan baru ini juga berlaku untuk anak-anak di bawah usia 12 tahun yang belum divaksinasi lengkap.
TONTON JUGA:
Baca juga: Beli Tiket Pesawat ke Singapura Diskon hingga Rp 400 Ribu untuk Libur Lebaran 2022
Baca juga: Itinerary Singapura 4 Hari 3 Malam, Buat Parfum di Scentopia hingga Keliling Kota Naik Vespa Sidecar
Meski sudah ada kelonggaran, aturan masker tetap diwajibkan selama berada alam ruangan serta trasportasi publik.
Sekitar 93% populasi penduduk di Singapura sudah divaksinasi, sehingga negara ini memiliki salah satu tingkat vaksinasi tertinggi di dunia.
Singapura baru saja melewati gelombang omicron yang cukup besar sebagaimana yang dialami sebagian besar dunia.
Namun, negara itu saat ini telah mengalami penurunan jumlah kasus secara signifikan.
Selain itu, Singapura belum mengalami kematian per kapita yang hampir sama dengan beberapa negara lain, mengingat tingkat vaksinasi yang cukup masif.
Kemajuan yang dibuat Singapura dengan pembatasan selama pandemi, sementara juga mengikuti prosedur sains.
Ketika pandemi dimulai, Singapura mengambil pendekatan tanpa toleransi terhadap virus corona, dan tetap menutup sepenuhnya perbatasan selama lebih dari setahun.
Baca juga: 7 Restoran Terbaik di Singapura untuk Keluarga, dari Malayan Council hingga Curate Cucina Pisana
Baca juga: Ingin Keliling Singapura dengan Cara yang Unik? Cobain Tur Vespa Sidecar
Sejak itu, negara ini telah membuat banyak kemajuan, dan telah memodifikasi pembatasan berdasarkan situasi epidemiologis di negara tersebut.
Negara ini memulai dengan membuka secara bertahap, dengan persyaratan pengujian yang ketat, termasuk hadirnya konsep vaccinated travel lane (VTL) diluncurkan beberapa waktu lalu.
Kemudian secara bertahap Singapura terliha semakin banyak pembatasan yang dilonggarkan hingga saat ini.
Dua tahun lalu banyak orang bertanya-tanya apakah mengunjungi Singapura akan praktis dalam lima tahun ke depan.
Sekarang wisatawan dapat bernafas lega dan telah melihat Singapura menjatuhkan persyaratan pengujian untuk perjalanan.
Negara ini konservatif pada pilihan pengobatan terbatas, dan prioritasnya adalah untuk melindungi orang
Tetapi pemerintah Singapura juga mengakui bahwa virus corona akan tetap ada, bahwa itu adalah sesuatu yang harus dijalani, dan melindungi orang harus diimbangi dengan kembali normal.
Baca juga: Wisata Baru di Singapura: Scentopia Ajak Pengunjung Buat Parfum Berdasarkan Tipe Kepribadian
Baca juga: Liburan Unik di Singapura Naik Kapal Spectrum of The Seas: Catat Fasilitas, Kamar dan Restorannya
(TribunTravel/Zed)
Baca selengkpnya soal Singapura di sini.