TRIBUNTRAVEL.COM - Belum lama ini seorang turis asing mengeluhkan momen liburannya ke Pantai Kuta, Badung, Bali.
Turis asing tersebut tak menyangka jika momen liburan ke Bali harus menjadi momen menyebalkan hingga ia merasa kapok berwisata lagi ke sana.
Dalam video yang diunggah turis asing tersebut, ia mengatakan jika tak ingin lagi kembali ke Kuta maupun ke Bali.
Hal tersebut dikarenakan saat turis wanita itu liburan ke Pantai Kuta, ia justri dikerumunu pedagang asongan.
Baca juga: Jepang Resmi Buka Perbatasan untuk Turis Asing, Simak Kebijakan Karantinanya
Karena hal inilah turis itu jadi tak leluasa menikmati momen liburan di Pantai Kuta, Badung, Bali.
Menyoroti video yang viral di medsos ini, Ketua Aliansi Pelaku Pariwisata Marginal Bali, Puspa Negara angkat bicara.

Puspa yang juga bagian dari Lembaga Pemberdayaan Masyarakat di wilayah Kelurahan Legian mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan antisipasi dari perspektif masyarakat.
"Kita melihat hal yang viral karena situasi pandemi Covid-19 yang lama kemudian berita ini menjadi massiv menyebar dimana-mana dan kejadian seperti ini sebelum pandemi sering terjadi. Hanya saja kita upayakan untuk melakukan antisipasi dari persepektif kita di masyarakat," ungkapnya pada, Jumat 22 April 2022.
Menurutnya keamanan dan kenyamanan wisatawan adalah tanggung jawab masyarakat, dan sisanya memiliki tanggung jawab partisipatif.
Kondisi yang viral ini tentu menjadi kondisi yang menyakitkan menurutnya didestinasi pariwisata.
Hal tersebut karena ditengah Bali sedang menyambut pembukaan kembali pariwisata secara internasional.
Dan memang wisatawan sudah mulai berdatangan kembali meskipun belum dalam jumlah yang begitu banyak, lapor TribunBali.com.
Selain Puspa, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno turut angkat bicara menanggapi video yang viral di medsos ini.
"Kami sangat menyanyangkan tapi pastinya ini juga kita harus berempati kepada para pelaku ekraf yang sudah dua tahun ini betul-betul dalam kondisi yang sangat memprihatinkan," ujar Menparekraf Sandiaga, Jumat 22 April 2022.
"Itu sudah viral nanti akan langsung datang ke lokasi karena kebetulan saya ada di Bali. Jadi saya akan bersama bu Dewi (Kepala Birkom Kemenparekraf) dan bu Giri (Sesmen) akan datang untuk berdiskusi dengan para pelaku ekonomi kreatif setempat," imbuh Menparekraf Sandiaga.
Baca juga: Mulai 1 April, Malaysia Buka Perbatasan untuk Turis Asing Tanpa Karantina, Simak Aturannya

Baca juga: Bali Kembali Sambut Turis Asing Setelah Kebijakan Karantina Covid-19 Dicabut
Diakuinya memang dua tahun ini kita berempati karena keadaan ekonomi sangat berat tapi begitu Bali dibuka, kita harus tetap menunjukkan keramahtamahan kita, harus menunjukkan juga bahwa dapat membuat wisatawan itu aman dan nyaman untuk kembali ke Bali.
Oleh karena itu kami akan berdiskusi dan membuka peluang untuk pelatihan-pelatihan mengenai cara marketing yang kekinian, karena kalau misalnya dikejar-kejar seperti itu malah wisatawannya tidak nyaman dan tidak akan kembali lagi.
Tapi kalau misalnya ditata dengan baik, dengan pelatihan dan pendampingan yang baik maka justru wisatawan malah lebih ingin berbelanja apalagi kalau display produknya diperbaiki dan produk-produk yang ditawarkan lebih berkualitas lagi.
"Ini tugas kami, nanti kami akan berkolaborasi dengan pemangku kepentingan setempat. Jadi saya himbau kepada seluruh pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif mari kita bekerjasama, ciptakan pariwisata berkualitas dan berkelanjutan dengan keramahtamahan khas Indonesia berkearifan lokal," ungkap Menparekraf Sandiaga.
"Dan buatlah para wisatawan itu aman dan nyaman, selain rohali (rombongan hanya lihat-lihat) mereka harus jadi rojali rombongan yang jadi beli. Tapi jangan dipaksa, karena orang itu senangnya beli itu pilih-pilih dulu terus cari harga yang menarik. Tapi kalau disodor-sodorin malah jadi gak nyaman," sambungnya.
Kunjungan wisatawan asing ke Bali saat ini terus meningkat seiring bertambahnya penerbangan internasional reguler ke pulau dewata.
Jumlah kedatangan wisatawan mancanegara dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai periode Februari - April mencapai 36.423 orang dan pada tanggal 8 April 2022 jumlah kedatangan tembus 2.600 wisatawan dalam sehari.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul Bule Keluhkan Pedagang Pantai Kuta Memaksa, Menparekraf : Buatlah Para Wisatawan Itu Aman dan Nyaman
Baca juga: Mulai 18 Maret, Inggris Hapus Semua Syarat Masuk Bagi Turis Asing, Tak Ada Lagi Tes Covid-19
Baca juga: Turis Asing Mulai Kunjungi Wisata Tabanan, Dinas Pariwisata: Kami Tekankan untuk Patuhi Prokes