TRIBUNTRAVEL.COM - Umumnya sebuah pesawat penerbangan jarak jauh atau internasional memiliki fasilitas tempat tidur khusus bagi pramugari dan awak yang bertugas.
Namun baru-baru ini pramugari Qantas dilaporkan terpaksa tidur di kursi penumpang kelas ekonomi.
Yang lebih mengejutkan lagi, mereka menggunakan selimut untuk 'benteng' penjaga privasi dalam penerbangan jarak jauh.
Baca juga: Pramugari Emirates Ungkap Waktu dan Kursi Terbaik Dalam Penerbangan Jarak Jauh
Melansir News.com.au, Jumat (22/4/2022), sebuah foto yang diambil dalam pesawat A330 Qantas dari Brisbane ke Los Angeles menunjukkan selimut tersebar di kursi sebagai tempat perlindungan sementara.
Selimut tersebut digunakan untuk privasi pramugari saat mereka tidur di bawahnya.

Pesawat A330 digunakan untuk penerbangan di bawah 14 jam dan tidak dilengkapi dengan kabin tidur pribadi untuk kru seperti pada pesawat jarak jauh lainnya.
"Saya terkejut, banyak orang membuat laporan yang mempertanyakan keselamatan," kata seorang karyawan Qantas yang tidak disebutkan namanya kepada Nine.
"Saya merasa mereka membenci kita, saya merasa mereka tidak mengerti apa peran pramugari," imbuhnya.
Juru bicara Asosiasi Pramugari Australia Teri O'Toole mengatakan masalah itu telah menciptakan situasi tegang antara serikat pekerja dan Qantas terkait kondisi kerja, menurut Daily Mail Australia.
"Para kru telah mencoba untuk mendapatkan privasi dengan membuat benteng seperti anak kecil dari selimut untuk memberikan privasi bagi diri mereka sendiri, yang memalukan," katanya.
"Tidak tepat istirahat di tempat kerja. Ini bukan istirahat yang tepat untuk siapa pun," sambungnya.
Baca juga: Viral Pramugari Ungkap Minuman Starbucks Bisa untuk Upgrade Kelas Satu Gratis, Bagaimana Caranya?
Baca juga: Cara Mudah Upgrade Kursi Gratis di Pesawat, Pramugari: Beri Kami Starbucks atau Cokelat
Dia mengklaim bahwa sementara serikat pekerja mendorong satu hari istirahat ekstra bagi karyawan untuk mengkompensasi kurangnya fasilitas tidur di pesawat A330, Qantas malah beralih dari kru Australia ke Selandia Baru, meninggalkan banyak kru Australia tanpa pekerjaan.
Maskapai ini telah dituduh menggunakan awaknya yang berbasis di Inggris dan Selandia Baru pada penerbangan internasional sebagai pengganti tenaga kerja Australia.
Meninggalkan banyak pekerja lokal pada daftar nama cadangan yang diperpanjang, untuk menghemat uang.
Namun, Qantas telah membantah bahwa itu adalah pekerjaan outsourcing, atau bahwa salah satu dari keputusan ini dibuat berdasarkan biaya.
Manajer Eksekutif Awak Kabin Qantas Rachel Yangoyan mengatakan maskapai sedang mengerjakan solusi jangka panjang yang akan menciptakan area pribadi bagi pramugari untuk beristirahat.

"Sejumlah kecil penerbangan dilakukan oleh kru yang berbasis di Selandia Baru karena serikat pekerja tidak siap untuk mendukung kru yang berbasis di Australia yang bekerja pada rute yang lebih panjang dengan beberapa pesawat A330 kami, termasuk rute Brisbane ke Los Angeles, dengan syarat bahwa kami dapat menyetujuinya," kata Yangoyan kepada Australian Aviation .
"Kami ingin kru kami yang berbasis di Australia melakukan penerbangan ini, tetapi tanpa dukungan serikat pekerja agar hal ini terjadi, kami malah harus menggunakan kru yang berbasis di Selandia Baru pada beberapa penerbangan ini."
Menurut publikasi tersebut, tempat istirahat awak resmi di Airbus A330 umumnya dikhususkan untuk empat pilot di dalam pesawat.
Sementara awak kabin sering diberi tempat khusus di kabin penumpang untuk beristirahat.
Aturan manajemen kelelahan penerbangan menyatakan bahwa awak A330 diharuskan memiliki opsi berbaring selama waktu istirahat mereka di dalam pesawat.
"Sangat penting untuk dicatat bahwa apa yang Anda lihat saat ini sebenarnya bukanlah solusi jangka panjang," kata Yangoyan.
"Apa yang akan mereka pasang dalam waktu sekitar enam minggu adalah tirai penuh yang menutupi area istirahat yang rata itu," lanjutnya.
Yangoyan mengatakan, "Tetapi untuk sementara, kami telah beroperasi tanpa tirai itu, kami telah mengubah waktu penerbangan tersebut sehingga mereka beroperasi pada siang hari [dan] kru kami tidak memerlukan waktu tidur sebanyak yang biasanya mereka perlukan. jika kami mengoperasikan penerbangan ini pada malam hari."
"Kami juga telah melihat beberapa istirahat tambahan yang kami berikan kepada kru ini di Los Angeles dan juga ketika mereka kembali ke rumah," imbuhnya.
"Begitu kami memasang tirai itu, kami benar-benar yakin bahwa ini akan menjadi area pribadi dengan tempat tidur datar, di mana kru kami benar-benar akan bisa mendapatkan istirahat yang cukup untuk tugas yang lebih lama ini," pungkasnya.
Tonton juga:
Baca juga: Pesawat Dikandangkan Sementara Gara-gara Tweet Penumpang, Interiornya Disebut Janggal
Baca juga: Pramugari Bagikan Cara Unik Lolos Pemeriksaan saat Membawa Benda Cair ke Pesawat, Seperti Apa?
(TribunTravel.com/ Ratna)
Baca selengkapnya seputar fakta unik pramugari, di sini.