TRIBUNTRAVEL.COM - Tidak puas perang dengan Ukraina, Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengumumkan rencana ambisius untuk mencapai wilayah baru.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengungkapkan bahwa Rusia akan mengembangkan pesawat ruang angkasa generasi berikutnya.
Ia juga mulai merencanakan lebih banyak pendaratan di bulan hanya beberapa minggu setelah menarik diri dari Stasiun Luar Angkasa Internasional.
Baca juga: Bandara Dnipro Ukraina Dihancurkan Rusia, Sang Gubernur Sebut Serangan Roket Terus Berdatangan
Berbicara pada Selasa (12/4/2022), Putin menekankan bahwa Badan Antariksa Rusia perlu berhasil menghadapi tantangan eksplorasi ruang angkasa, dilansir dari Daily Star, Sabtu (16/4/2022).
Untuk melakukan ini, dia mengklaim mereka akan mengembangkan pesawat ruang angkasa generasi berikutnya serta teknologi ruang nuklir baru.

Vladimir Putin juga mengatakan mereka akan mengirim pesawat ruang angkasa tak berawak ke bulan akhir tahun ini dalam apa yang akan menjadi kembalinya ke batu yang telah lama ditunggu-tunggu.
Tanggal peluncuran Luna 25 awalnya direncanakan untuk 2016, tetapi didorong kembali ke 2018 dan kemudian 2021.
Rencana ambisius Putin datang hanya beberapa minggu setelah Rusia mengumumkan akan menarik diri dari Stasiun Luar Angkasa Internasional, dan mengakhiri 23 tahun kerja sama internasional di luar angkasa.
Kepala Roscosmos Dmitry Rogozin mengumumkan bahwa jadwal penyelesaian proyek ISS akan segera diserahkan kepada pimpinan Rusia.
Baca juga: Dicurigai Senjata Rusia, Penampakan Awan Aneh di Atas Gunung Alazka Picu Ketakutan dan Konspirasi
Baca juga: Mobil Anti Peluru Miliarder Rusia Rp 9,3 M Disita, Sosoknya Dekat dengan Vladimir Putin

Diperkirakan langkah itu didorong oleh sanksi internasional atas perang di Ukraina, dan merupakan pukulan besar bagi masa depan eksplorasi ruang angkasa.
Stasiun luar angkasa membutuhkan pemeliharaan konstan untuk mempertahankan orbit yang stabil, dan tanpa kontribusi Rusia, stasiun itu harus dinonaktifkan jauh lebih cepat dari yang direncanakan semula.
Rogozin mengatakan, "Sanksi dari AS, Kanada, Uni Eropa, dan Jepang ditujukan untuk memblokir kegiatan keuangan, ekonomi, dan produksi perusahaan teknologi tinggi kami."
"Tujuan sanksi adalah untuk membunuh ekonomi Rusia, menjerumuskan rakyat kita ke dalam keputusasaan dan kelaparan, dan membuat negara kita bertekuk lutut. Jelas bahwa mereka tidak akan mampu melakukan ini, tetapi niatnya jelas," imbuhnya.
Ia melanjutkan, "Itulah mengapa saya percaya bahwa pemulihan hubungan normal antara mitra di Stasiun Luar Angkasa Internasional dan proyek bersama lainnya hanya mungkin dengan pencabutan sanksi ilegal yang lengkap dan tanpa syarat."
"Usulan spesifik Roscosmos tentang waktu penyelesaian kerja sama dalam kerangka ISS dengan badan antariksa Amerika Serikat, Kanada, Uni Eropa, dan Jepang akan dilaporkan kepada pimpinan negara kita dalam waktu dekat," pungkasnya.
Tonton juga:
Baca juga: Kapal Berbendera Rusia Berisi 500 Penumpang Tenggelam usai Kebakaran
Baca juga: Imbas Invasi Rusia-Ukraina, Boeing Kehilangan Lebih dari 90 Persen Pesanan Jet
(TribunTravel.com/ Ratna)
Baca selengkapnya seputar Vladimir Putin, di sini.