Breaking News:

Ramadhan 2022

Deretan Masjid Bersejarah di Jakarta untuk Wisata Religi saat Ramadhan 2022

Deretan masjid bersejarah di Jakarta yang cocok jadi pilihan untuk wisata religi

Pixabay/ @jpeter2
Ilustrasi bangunan masjid 

TRIBUNTRAVEL.COM - Jakarta adalah satu di antara sejumlah wilayah yang kerap dijadikan jujugan wisatawan untuk berlibur.

Di Jakarta ada banyak sekali tempat wisata yang menarik untuk dijelajahi.

Selain tempat wisata kekinian dan sejarah, wisata religi juga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berlibur ke Jakarta.

Dlansir TribunTravel dari akun Instagram @ramadandijkt, Senin (11/4/2022) yuk simak deretan masjid bersejarah di Jakarta yang cocok jadi pilihan untuk wisata religi.

Baca juga: Menilik Bangunan Kuno Peninggalan Sunan Giri, Wisata Sejarah dan Religi di Giri Kedaton Gresik

Ilustrasi masjid untuk wisata religi
Ilustrasi masjid untuk wisata religi (Pixabay/ @jdblack)

1. Masjid Al-Makmur

Alamat: Jalan Raden Saleh Raya Nomor 30, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat.

Masji Al-Makmur dibangun sejak 1860 dan menjadi satu masjid tertua di Jakarta.

Dulunya, Masjid Al-Makmur merupakan sebidang tanah kosong milik Raden Saleh Syarif Bustaman.

Masjid Jami Al Ma'mur memiliki arsitektur bangunan lama dengan ukiran kayu yang masih dipertahankan.

Masjid ini memiliki sekira 7 pintu utama dan 10 jendela bermaterial jati asli.

2 dari 4 halaman

Dibangun hanya dua lantai, lantai pertama dan kedua sama-sama difungsikan sebagai tempat ibadah salat yang mampu menampung hingga 700 jamaah.

2. Masjid Agung Sunda Kelapa

Alamat: Jalan Taman Sunda Kelapa Nomor 16, Menteng, Kecamatan Menteng, Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta.

Masjid Agung Sunda Kelapa merupakan masjid yang dibangun pertama kali di daerah Menteng dengan memadukan berbagai fungsi untuk masjid.

Seperti sebagai tempat ibadah, pendidikan, sosial, maupun perekonomian.

Masjid ini dibangun pertama kali pada 1960-an dengan gagasan yang berasal dari Ir. Gustaf Abbas, kemudian gagasan tersebut didukung oleh para Jenderal yang juga tinggal di daerah Menteng dengan memberikan berbagai sumbangan dana untuk penyelesaian masjid ini.

Masjid Agung Sunda Kelapa dirancangan Ir. Gustav Abbas.

Arsitektur masjid ini menganut konsep yang fleksibel tanpa terpaut dengan simbol-simbol masjid pada umumnya, seperti kubah, menara, maupun simbol-simbol ornamen seperti bulan & bintang.

Baca juga: Wisata Religi ke Masjid Azizi, Bangunan Bersejarah Peninggalan Kesultanan Langkat

3. Masjid Lutze

Alamat: Jalan Lautze Nomor 87, RT.10/RW.3, Karang Anyar, Sawah Besar, DKI Jakarta.

3 dari 4 halaman

Masjid Lautze dengan dominasi warna merah dan kuning sekilas tak seperti bangunan masjid.

Berbaur dengan bangunan ruko khas kawasan pecinan, masjid itu tak memiliki kubah layaknya masjid di Indonesia.

Masjid itu semula memang merupakan ruko sewaan yang menjadi kantor pertama beroperasinya Yayasan Karim Oei.

Yayasan itu didirikan untuk mengenang jasa dari Karim Oei atau Oei Tjeng Hien.

Dari ruko yang awalnya berfungsi sebagai pusat informasi untuk warga Tionghoa mengenal Islam, lambat laun dorongan serta dukungan menghadirkan tempat ibadah di kawasan pecinan itu pun akhirnya tumbuh.

Baca juga: 4 Masjid Ikonik di Bandung, Rekomendasi Pilihan Tempat Ngabuburit Bulan Ramadhan 2022

Ilustrasi bangunan masjid
Ilustrasi bangunan masjid (Pixabay/ @jpeter2)

4. Masjid Jami Al-Atiq

Alamat: Jalan Kp. Melayu Besar Nomor 1, RT.3/RW.1, Bidara Cina, Kecamatan Tebet, Kota Jakarta Timur, DKI Jakarta.

Masjid Jami Al-Atiq adalah peninggalan Maulana Hasanuddin, Sultan Banten pertama yang pusat pemerintahannya berada di daerah Banten Lama.

Perlu diketahui, Sultan Maulana Hasanuddin adalah putra Syarif Hidayatullah dari istiinya Ratu Kaurig Anten.

Masjid yang berdiri pada abad ke-16 ini, tampak pada atap bangunannya yang bersusun dan lambang panah sebagai simbol bersejarah seperti beberapa masjid yang ada di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

4 dari 4 halaman

Antara lain Masjid Demak, Masjid Sunan Giri, dan Gresik.

Kesamaan itu di antaranya adalah bentuk atap masjid sebelumnya yang tidak menggunakan genteng dari tanah liat, melainkan kayu sirap.

Berdirinya Masjid Al-Atiq konon bertepatan dengan berdirinya masjid yang berada di Banten dan Karang Ampel, Jawa Tengah.

Sehingga dikatakan sebagai cabang masjid yang didirikan oleh Sultan Maulana Hasanuddin, namun, masjid tersebut merupakan bangunan yang terakhir penyelesaiannya.

Baca juga: Masjid Agung Madaniyah, Wisata Religi Megah di Kabupaten Karanganyar

Baca juga: Jadwal Pertunjukan Musik Religi Selama Ramadhan 2022 di Malang

(TribunTravel.com/ Septi)

Simak selengkapnya terkait artikel tempat wisata religi bisa klik di sini

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
Jakarta PusatMentengMasjid Al-MakmurRamadhan 2022 Senayan City Minati Atmanagara
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved