Breaking News:

Ramadhan 2022

Berburu Takjil di Aloon-aloon Semarang, Kurang Afdol Kalau Belum Coba Ketan Biru dan Kue Coro

Kue coro dan ketan biru kerap diburu warga karena hanya hadir saat bulan Ramadhan, itulah sebabnya kurang afdol jika tak mencoba hidangan ini.

TRIBUNJATENG/LIKE ADELIA
Seporsi kue coro yang dijual di Pasar Ramadhan Kampung Kauman Semarang, Minggu (12/5/2019). 

TRIBUNTRAVEL.COM - Sambil menunggu waktu buka puasa tiba, masyarakat Indonesia biasanya pergi ngabuburit sambil berburu aneka kuliner.

Tak heran jika banyak tempat menggelar pasar Ramadhan selama bulan puasa.

Bagi traveler yang berkunjung ke Kota Semarang, bisa coba datang ke Aloon-aloon Semarang.

Aloon-aloon Semarang berlokasi di Kauman, Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah.

Di sana, ada banyak penjual takjil dengan harga terjangkau.

Satu di antara jajanan yang wajib dicoba adalah kue coro dan ketan biru.

Dari namanya saja, dua hidangan ini terdengar unik.

Jika biasanya ketan berwarna hitam atau putih, kali ini di Semarang kamu bisa mencicipi ketan berwarna biru.

Dua makanan itu selama ini dikenal sebagai takjil khas Kota Semarang.

Dikutip dari laman TribunJateng, ketan biru dan kue coro merupakan hidangan khas Ramadhan yang mudah ditemukan di pusat jajanan Aloon-aloon Semarang.

2 dari 3 halaman

Jajanan ini kerap diburu warga dari kota Semarang maupun dari luar kota yang penasaran dengan keunikannya.

Pada hari-hari biasa, kue coro dan ketan biru sulit dijumpai.

Bagi warga setempat, kurang lengkap rasanya jika selama bulan Ramadhan tidak membeli kue coro dan ketan biru.

Berdasarkan wawancara TribunJateng dengan penjual takjil, Siti Khasanah menjelaskan, proses pembuatan kue coro tak perlu waktu lama sekira dua jam.

Sejumlah bahan yang harus dipersiapkan seperti tepung gandum, tepung beras, telur, dan ragi.

Agar semakin lezat,cara makan kue coro yaitu dengan membubuhkan kuah santan kelapa yang sudah dimasak.

Maka akan dihasilkan perpaduan rasa manis dan gurih.

"Bahan-bahan itu dicampur lalu ditambah gula, terus diaduk sampai jadi adonan. Dua jam sudah jadi tinggal dibiarkan mengembang," terangnya.

Sedangkan ketan biru yang terbuat dari ketan biasa.

Beras ketan direndam terlebih dahulu.

3 dari 3 halaman

Selepas direndam lalu direbus, dicampurkan santan, garam, dengan pewarna biru.

Siti menjelaskan, tidak ada alasan untuk mengganti warna ketan.

Lantaran warna biru itu memang turun temurun sejak zaman dahulu.

"Pewarna makanan tidak bikin pahit," katanya.

Ketan biru akan lebih nikmat jika dimakan bersamaan dengan enten-enten, sejenis parutan kelapa yang dicampur dengan gula merah.

Dalam satu hari, ia bisa memproduksi masing-masing 3 kilogram kue coro dan ketan biru.

Ketan biru seporsi dijual Rp 5 ribu dan kue coro dua buah harganya Rp 5 ribu.

Sumber ; TribunJateng

Selanjutnya
Sumber: Tribun Jateng
Tags:
Jawa TengahSemarangSemarang TengahKaumanAloon-aloon Semarang Jembatan Sikatak Gilo-gilo
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved