Breaking News:

Balas Dendam, Rusia Sita Ratusan Pesawat dari Perusahaan AS dan Eropa

Baru-baru ini Rusia dikabarkan telah menyita sejumlah pesawat komersial milik perusahaan leasing Amerika serikat dan Eropa.

Flickr/Jason O'Halloran
Ilustrasi pesawat 

TRIBUNTRAVEL.COM - Ketegangan invasi Rusia terhadap Ukraina kini berdampak kepada sejumlah maskapai penerbangan.

Baru-baru ini Rusia dikabarkan telah menyita sejumlah pesawat komersial milik perusahaan leasing Amerika serikat dan Eropa.

Hampir mencapai ratusan pesawat berhasil disita pihak Rusia lantaran adanya denda ekonomi dari sejumlah negara kepada mereka.

Tentu saja penyitaan ini menjadi tantangan tersendiri bagi industri penerbangan negara yang dipimpin oleh Presiden Vladimir Putin itu.

Melansir laman CNN, Rabu (23/3/2022), Putin bahkan telah meneken undang-undang sebagai bagian dari tindakan anti-sanksi pemerintah.

Menurut keterangan pihaknya, hal tersebut memungkinkan maskapai penerbangan Rusia dapat mendaftarkan pesawat yang disewa dari perusahaan asing di Rusia.

Ilustrasi pesawat Boeing.
Ilustrasi pesawat Boeing. (Unsplash/Artturi Jalli)

Dengan demikian, pihak Rusia akan diberikan sertifikat kelaikan udara lokal.

Lebih lanjut lagi, RUU itu juga nantinya akan memungkinkan maskapai Rusia untuk mempertahankan pesawat sewaan asing dengan tetap mengoperasikan pesawat di rute domestik.

Sementara itu pihaknya mempersulit perusahaan asing untuk mendapatkan kembali pesawat mereka tanpa persetujuan pemerintah Rusia.

Sanksi AS dan Eropa yang dikenakan pada Rusia mengharuskan perusahaan leasing untuk mengambil alih semua pesawat yang mereka sewakan ke maskapai Rusia pada akhir bulan.

2 dari 4 halaman

Pembuat pesawat Barat seperti Airbus (EADSF) dan Boeing (BA) telah memutuskan akses maskapai Rusia ke suku cadang yang mereka butuhkan untuk memelihara dan menerbangkan pesawat mereka dengan aman.

TONTON JUGA:

Menurut perusahaan analisis penerbangan Cirium, maskapai Rusia mengoperasikan 305 jet Airbus dan 332 jet Boeing.

Rusia juga memiliki 83 jet regional buatan pabrikan Barat seperti Bombardier, Embraer, dan ATR.

Hanya 144 pesawat dalam armada aktif maskapai Rusia yang dibangun di Rusia.

Hingga saat ini masih belum ada kabar jelas terkait cara perusahaan leasing bisa mengambil alih pesawat-pesawat ini sementara mereka tetap berada di tanah Rusia.

Sanksi tambahan yang melarang pesawat Rusia terbang ke sebagian besar negara lain telah membatasi industri penerbangannya pada dasarnya untuk penerbangan domestik.

Ilustrasi pesawat
Ilustrasi pesawat (Flickr/Sergey Vladimirov)

Perusahaan leasing belum menanggapi permintaan untuk mengomentari tindakan Rusia, dan tidak jelas apakah mereka akan menginginkan pesawat itu kembali.

Pesawat tidak akan memiliki akses ke suku cadang dan tidak akan memiliki sertifikat kelaikan udara yang valid yang akan diterima oleh maskapai barat.

"Jet-jet ini tidak akan didukung dengan suku cadang dan perawatan lagi," kata Richard Aboulafia, direktur pelaksana AeroDynamic Advisory.

3 dari 4 halaman

"Ini masalah nyata jika mereka kehilangan sertifikat kelaikan udara mereka, yang dapat terjadi jika catatan yang tepat tidak disimpan, atau terutama jika mereka dikanibal untuk suku cadang," tambahnya.

Kehilangan akses ke 85% dari pesawat buatan asing akan menjadi pukulan yang melumpuhkan bagi perekonomian negara.

Mengingat Rusia sendiri merupakan negara daratan terbesar di dunia, dengan luas wilayah lebih dari dua kali ukuran benua Amerika Serikat.

Diperlukan industri penerbangan yang layak untuk menjaga ekonominya tetap berjalan, kata Charles Lichfield, wakil direktur GeoEconomics Center di Atlantic Council, sebuah wadah pemikir internasional.

"Ini adalah bagian penting dari ekonomi Rusia," katanya.

"Mereka ingin industri domestik dasar tetap ada. Orang Rusia tidak terbang sebanyak orang Amerika. Mereka tidak terbang ke Siberia untuk liburan," lanjutnya.

Industri penerbangannya merupakan penghubung penting bagi sejumlah bisnis di dunia.

Tidak hanya untuk penerbangan internasional, tetapi juga untuk layanan domestik untuk sektor energinya, karena kebutuhan untuk mengangkut insinyur, pekerja dan peralatan lain ke dan dari ladang minyaknya yang jauh.

"Penerbangan adalah pendorong pertumbuhan ekonomi yang luar biasa, baik di dalam negeri maupun internasional," kata Robert Mann, seorang konsultan dan analis maskapai penerbangan.

"Tanpa itu, Anda membawanya kembali ke ekonomi yang hampir agraris, mencoba beroperasi dengan jaringan kereta api," lanjutnya.

4 dari 4 halaman

(TribunTravel/Zed)

Baca selengkapnya soal Rusia di sini.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
RusiaUkrainaEropa AS Trencin Stadion Kaliningrad Ekaterinburg Arena Volgograd Arena Otkritie Arena
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved