TRIBUNTRAVEL.COM - Jika biasanya mesin penjual otomatis atau vending machine menyediakanl minuman dan makanan ringan, di New York justru menjual non-fungible tokens atau NFT.
NFT baru-baru ini ramai diperbincangkan setelah remaja Indonesia pemilik akun Ghozali Everyday menjual foto selfie-nya selama 5 tahun, bernilai lebih dari 270 Ethereum atau sekitar Rp 13 miliar.
Sementara itu di New York, Amerika Serikat saat ini sudah tersedia ATM NFT.
Terletak di antara toko sandwich dan kios jahit di John Street, dekat Broadway, mesin penjual otomatis NFT ini disediakan oleh perusahaan Neon.
Lewat mesin ini, siapa saja bisa membeli karya seni digital dengan menggesek kartu kredit atau debit.
Mesin ini adalah yang pertama dari jenisnya, mengingat saat ini dunia NFT semakin populer.
Dikutip TribunTravel dari laman UNILAD, Jumat (3/3/2022), menurut Wilfred Chan dari The Guardian, ia telah memberanikan diri untuk mencoba mesin tersebut.
Baca juga: Pria Berperilaku Kasar dan Teriaki Penumpang MRT, Sebut Dirinya Pesan dari Dewa
Baca juga: Rawan Penipuan, Cek Daftar Tempat Beli Tiket MotoGP 2022 Mandalika Resmi
Di sini pelanggan akan melihat banyak baris karton kertas, mirip dengan bungkus rokok.
Tampaknya hanya ada dua produk yang tersedia untuk dibeli, yaitu 'color' dan 'party pigeon'.
Tetapi, pilihan antara kedua item tersebut kemungkinan akan dipengaruhi oleh ketertarikan seseorang terhadap NFT atau angka lucu, karena masing-masing dihargai 5,99 USD dan 420,69 USD.
Meskipun NFT dapat dibeli secara online menggunakan cryptocurrency, Jordan Birnholtz, pendiri Neon yang berbasis di Chicago yakin alat ini akan diminati.
Dengan membeli NFT melalui mesin penjual otomatis, Neon ingin mendukung seniman dan mendapatkan tanda 'konsumsi yang mencolok', demikian The Guardian melaporkan.
Setelah memilih 'warna', Chan mendapat kode yang dibuat secara acak yang memungkinkannya untuk mencetak NFT dan mengklaim kepemilikan satu dari 10.000 warna berbeda.
Birnholtz mengklarifikasi, meskipun 'memiliki sebuah warna' terdengar aneh bagi seseorang, pembelian tersebut sebenarnya memungkinkan pelanggan memiliki 'buku besar' di blockchain Solana yang mewakili warna tertentu.
"Kami juga mengizinkan orang untuk mengumpulkan warna-warna itu untuk memperdagangkannya, dan menjualnya," ujarnya.
Baca juga: Cerita Bunga Zainal Liburan Akhir Tahun di AS, Jelajah San Francisco hingga New York
Baca juga: Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Bangun Kebun Binatang, Bakalan Megah nan Mewah Bak di New York
Sayangnya, pengalaman pertama Chan membeli NFT lewat mesin penjual otomatis ini tampaknya tidak berjalan sesuai rencana.
Hal ini karena dia membeli kode yang 'salah' sehingga dia hanya mendapat kotak kosong.
Namun, bagi mereka yang berhasil melakukan pembelian, Birnholtz mengatakan, "Setelah membelinya, kamu bisa memamerkannya."
"Kami tidak menjanjikan harganya (naik) di masa depan. Kami tidak pernah menjual sesuatu kepada seseorang karena, oh ini adalah investasi yang bagus. Itu omong kosong. Saya pikir Anda harus membeli sesuatu karena memang menyukainya."
Seorang pengguna Twitter akun @juujuumama juga menceritakan pengalamannya membeli NFT lewat ATM NFT Neon Gallery.
Dalam cuitannya ia mengaku mendapat Solona NFT pertamanya yaitu warna biru dengan kode 2164a1.
Dengan adanya usaha mesin penjual otomatis yang memperdagangkan NFT, Neon sekarang berencana untuk membuka lebih banyak mesin penjual otomatis di enam kota lain beberapa bulan mendatang, termasuk Las Vegas, Chicago, LA dan Miami. (TribunTravel.com/Tyas)
Baca juga: Yuki Kato Gagal Move on saat Liburan ke New York, Apa Penyebabnya?
Baca juga: Harga Tiket Masuk Broadway Alam Sutera, Hadirkan Suasana Ala New York dan Spot Foto Instagramable