lihat foto
TRIBUNTRAVEL.COM - Kesalahan catatan vaksin Covid-19 bisa membuat orang gagal melanjutkan perjalanan.
Mereka bisa ditolak masuk suatu tempat karena kesalahan pencatatatan bukti vaksinasi.
Menurut laporan, lebih dari satu juta catatan vaksin terjadi kesalahan.
Hal ini mengakibatkan ribuan orang akan kesulitan saat akan melakukan perjalanan pada waktu yang akan datang.
Masalah biasanya terjadi ketika data hilang atau tidak terkirim ke database terpusat.
Dikutip TribunTravel dari laman UNILAD, Kamis (17/2/2022), Covid Pass seharusnya tersedia melalui aplikasi NHS termasuk bukti vaksinasi dari setiap negara.
Menurut laman Telegraph, 1.072.070 catatan vaksin Covid harus diperbaiki.
Namun, jumlah sebenarnya diperkirakan lebih banyak, yaitu sekitar lebih dari 200.000 catatan perlu diubah tahun lalu sebelum liburan musim panas.
Beberapa orang bahkan harus menggunakan suntikan ketiga (booster) karena mereka tidak dapat memperbarui catatan vaksin.
Sebagai upaya memperbaiki masalah, NHS meluncurkan Layanan Resolusi Data Vaksin Agustus lalu.
Cara ini telah menyelesaikan 184.000 kasus pada bukti vaksinasi.
Sementara itu para ahli dari beberapa negara menyarankan paspor vaksin juga harus menyertakan catatan suntikan booster.
Di Kanada, Dr. Peter Juni dari Ontario COVID-19 Science Advisory Table mengklaim setiap keputusan untuk menambahkan booster data paspor vaksin perlu dibuat dengan cepat.
Dia menjelaskan, "Jika kita ingin mengubah definisi sertifikat vaksin dari dua menjadi tiga dosis, itu perlu dilakukan segera."
Dr. Theresa Tam menambahkan, "Yang perlu kita lakukan ke depan adalah keluar dari gelombang Omicron dan menyadari virus ini tidak akan hilang. Kita harus mampu mengatasi keberadaan virus SARS-CoV-2 yang berkelanjutan dengan cara yang lebih berkelanjutan." (TribunTravel.com/tyas)
