TRIBUNTRAVEL.COM - Penerbangan internasional di Bandara Ngurah Rai Bali akan segera dibuka bagi warga negara Indonesia (WNI) pelaku perjalanan luar negeri (PPLN).
Bandara Ngurah Rai Bali rencananya akan membuka penerbangan internasional bagi WNI PPLN khususnya Pekerja Migran Indonesia (PMI).
Sehubungan dengan hal tersebut, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Badung mengatakan jika jumlah hotel karantina di Bali telah bertambah.
Bali menambah lagi jumlah hotel yang disiapkan untuk karantina para pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) dari yang sebelumnya 35 menjadi 55 hotel.
PHRI Kabupaten Badung mengatakan sebanyak 55 hotel di Bali telah siap digunakan untuk warga negara Indonesia (WNI) yang melakukan perjalanan luar negeri.
Baca juga: 8 Negara Dilarang Masuk ke Hong Kong, Maskapai Ini Terpaksa Tanggguhkan Penerbangan
Informasi tersebut tentu menjadi kabar baik bagi PHRI karena bisa berdampak pada tingkat okupansi hotel di Bali.
"Tentu sangat berpengaruh, pada dunia pariwisata, jika memang digunakan sebagai tempat karantina. Namun kita lihat juga jumlahnya berapa pekerja migran itu," ujar Ketua PHRI Badung I Gusti Agung Rai Suryawijaya saat dikonfirmasi Kamis 13 Januari 2022.
"Dulu kan sudah pernah, ada 55 hotel yang siap menjadi tempat karantina. Bahkan ada lagi yang mengusulkan waktu itu. Tapi nama-namanya saya lupa," ungkap Rai Suryawijaya.
Rai Suryawijaya mengusulkan jika PPLN sebaiknya karantina di hotel yang telah siap karena bisa langsung verifikasi.
Ditambah, hotel di Bali yang sudah siap dipakai karantina telah memiliki sertifikat CHSE.
"Kalau verifikasi kan banyak, pertama kesiapan mereka dari segi sarana dan prasarana prokes. Selain itu memiliki sertifikat CHSE, Karyawannya sudah divaksin, punya kerja sama dengan rumah sakit dan yang lainnya," ungkap Suryawijaya.
Adapun hotel di Bali yang akan menjadi tempat karantina PPLN tersebar di wilayah zona hijau sebagai berikut:
- Kuta
- Tuban
- Nusa Dua
- Sanur
- Ubud
Baca juga: Garuda Indonesia 2 Kali Seminggu Layani Penerbangan Umrah, Jadwalnya Sabtu & Rabu
Baca juga: Lion Air Buka Penerbangan Bali-Yogyakarta PP, Harga Tiket Pesawat Mulai Rp 490 Ribuan
"Persoalannya sekarang kan sudah lama kesiapan yang dulu, tentu harus cek ulang. Saya juga lupa, padahal ada list-nya dulu. Tentu sekarang hotel pasti siap, apalagi operasional mereka kan sudah mulai saat menyambut pergantian tahun kemarin," jelasnya.
Menurut laporan TribunBali.com, secara umum pihaknya menyambut positif upaya pemerintah untuk meningkatkan okupansi hotel di Bali.
Ia juga berharap supaya pariwisata di Bali dan perekonomian bisa kembali pulih.
"Meski sedikit, kalau bertahap kan tidak masalah. Apalagi ada event-event yang dilaksanakan di Bali, tentu itu juga baik bagi pariwisata kita," imbuhnya.
(TribunTravel.com/Nurul Intaniar)
Baca juga: Hong Kong Menangguhkan Penerbangan Transit dari 150 Negara Berisiko Tinggi Covid-19
Baca juga: Amankah Memangku Anak Kecil Selama Penerbangan? Begini Penjelasannya