TRIBUNTRAVEL.COM - Sedikitnya tujuh orang tewas dan sembilan luka parah setelah bagian dari ngarai runtuh menimpa dua perahu yang membawa turis di tempat wisata populer di Brasil tenggara .
Pihak berwenang mengatakan tiga orang masih hilang.
Peristiwa ini terjadi dekat air terjun di ngarai yang terletak di Danau Furnas dekat Capitólio di negara bagian Minas Gerais, tenggara Brasil, pada hari Sabtu.
Rekaman dramatis menangkap momen saat dinding batu terlepas dari ngarai dan mulai perlahan jatuh ke depan di atas dua perahu wisata.
Penumpang dapat terdengar berteriak ketika sisi tebing menabrak satu kapal, menghancurkan kapal lain di dekatnya serta mengirimkan gelombang dan puing-puing ke kapal lain yang berkeliling daerah tersebut.

Dilansir dari dailymail, pihak berwenang mengatakan sedikitnya 32 orang telah dibawa ke rumah sakit dan sembilan masih dalam pemulihan dari cedera serius.
Orang-orang yang dirawat di rumah sakit dalam kecelakaan itu mengalami patah tulang dan satu orang dalam kondisi serius di rumah sakit dengan cedera kepala dan wajah.
Video dari kapal lain menunjukan beberapa orang yang berteriak mencoba memperingatkan penumpang yang terlalu dekat dengan dinding ngarai, menurut Globo.com.
Para penumpang bisa terdengar berteriak kepada yang lain untuk menjauh.
Rovilson Teixeira, seorang operator kapal berpengalaman, mengatakan kepada pers setempat bahwa dia mengharapkan lebih banyak korban ditemukan.
Dia menambahkan bahwa dia belum pernah melihat yang seperti ini sebelumnya di daerah tersebut.
'Kami semua tercengang, tidak ada yang tahu berapa banyak korban, tapi saya sudah bisa mengatakan bahwa itu bukan hanya satu atau dua kematian, tetapi banyak kematian. Ada banyak orang yang terluka.
'Tempat itu penuh dengan ambulans dari seluruh wilayah yang datang untuk menangani para korban, tetapi belum ada yang bisa memproses skala tragedi ini.'

Runtuhnya, digambarkan 'seperti domino', diduga disebabkan oleh hujan deras.
Pihak berwenang telah memperingatkan penduduk setempat sebelumnya hari itu untuk menghindari air terjun di daerah itu, yang mungkin rentan terhadap volume air yang besar.
Wilayah tersebut telah diguyur hujan deras selama dua minggu, yang dapat melonggarkan permukaan batu.
Pada hari Sabtu, tanggul meluap di tambang bijih besi sekira 180 mil ke timur, merendam jalan raya federal utama.
Letnan Pedro Aihara, juru bicara pemadam kebakaran setempat, mengatakan runtuhnya batu di wilayah itu normal - tetapi tidak pada skala ini.
"Biasanya bongkahan batu itu meluncur turun dari tempatnya," katanya kepada portal berita UOL. 'Kali ini, strukturnya runtuh seperti domino dan yang menabrak orang adalah bagian atasnya, dalam lintasan yang tegak lurus.'
Menurut laporan setempat, dari korban yang masih dirawat di rumah sakit dua mengalami patah tulang, empat mengalami luka ringan dan tiga dalam kondisi parah.
Angkatan Laut Brasil telah membuka penyelidikan penyebab tragedi itu.
Serangan Piranha: 4 Orang Tewas dan 20 Lainnya Terluka Termasuk Pemuda yang Wajahnya Hancur
Empat pengunjung pantai tewas dalam serangan piranha yang mengerikan di Paraguay.
Selain menyebabkan korban tewas, serangan piranha juga menyebabkan 20 orang lainnya terluka.
Satu dari mereka yang tewas adalah seorang pria berusia 22 tahun, yang hilang dari keluarganya saat berada di pantai.
Keluarganya menghubungi polisi , dan setelah pencarian selama 45 menit, tubuh pemuda itu ditemukan telah dicabik-cabik oleh ikan piranha.
Serangan itu terjadi saat dia sedang berenang di Sungai Paraguay, selatan ibu kota Asuncion, di Itá Enramada pada 2 Januari, dilansir TribunTravel dari laman dailystar .
Baca juga: Spirit Doll Sedang Viral, Meksiko Justru Punya Satu Pulau Penuh Boneka Seram

Baca juga: Viral Keamanan Ngopi in the Sky Dipertanyakan, Wahana Tutup Sementara
Pemeriksaan forensik mengkonfirmasi bahwa tersebut kemungkinan besar telah diserang oleh piranha di dalam air saat binatang itu menargetkan wajahnya.
Piranha menjadi agresif akhir-akhirnya dengan banyaknya serangan di wilayah itu.
Seorang pria berusia 49 tahun juga tewas di sungai Paraguay, di kota Puerto Rosario.
Tubuhnya ditemukan dengan luka gigitan setelah dia dilaporkan hilang.
Dua orang lainnya tewas di sungai Tebicuary, Villa Florida, di Misiones.
Mayat mereka ditemukan dengan gigitan piranha, lapor La Nacion.
Baca juga: Video Kajol Marah di Bandara Viral di Medsos, Fotografer Tak Boleh Mendekat

Baca juga: Viral Angkot Sultan dengan Fasilitas Sofa Empuk dan CCTV, Tarif Rp 4.000 Sekali Jalan
Banyak laporan lain tentang perenang yang digigit dengan lebih dari tujuh dilaporkan pada Hari Tahun Baru di pantai di klub renang Bella Vista di Itapua.
Adrian Cardoza, seorang manajer di klub, mengatakan mereka sedang mencari cara untuk memasukkan bahan kimia ke dalam air untuk menjauhkan piranha.
Ahli biologi Julio Javier Capli mengatakan kepada ABC.com.py bahwa piranha dapat bersembunyi di balik vegetasi terapung di sungai sebelum menyerang manusia.
Dia mengatakan piranha kemungkinan besar menyerang selama musim kawin tetapi juga dalam cuaca panas ketika permukaan air di sungai rendah.
Piranha biasanya bergerak dalam kelompok dan piranha jantan yang biasanya menyerang untuk melindungi anak-anak mereka sementara gigitannya di bawah air dengan pemangsa tidak melompat.
Piranha baru-baru ini menyerang di Sungai Paraná di Argentina, di mana jari kaki seorang pria digigit pada Desember 2021.
Dalam rekaman mengerikan , pria itu mengungkapkan kakinya yang berlumuran darah karena serangan piranha.
Dia bersama anaknya menjadi korban serangan piranha.
Di mana dia harus kehilangan jempol kaki dan putranya mengalami luka menganga di tumit kakinya.
Baca juga: Viral Alun-alun Utara Yogyakarta dan Beberapa Tempat di Jogja Dijual Secara Virtual
TribunTravel/Ambar Purwaningrum