Breaking News:

Liburan Natal dan Tahun Baru

Omicron Melonjak, Sejumlah Negara Eropa Akan Berlakukan Pembatasan Perjalanan Sebelum Natal

Jerman, Irlandia, Swiss, dan Denmark semuanya bergerak menuju pembatasan lebih lanjut, mengikuti jejak Prancis yang telah menutup perbatasannya.

Flickr/Sergey Galyonkin
Pasar Natal di Alexander Platz, Berlin 

TRIBUNTRAVEL.COM - Negara-negara Eropa bersiap kembali memberlakukan pembatasan perjalanan dan jaga jarak sosial lebih lanjut sebagai upaya membendung kasus COVID-19 yang meningkat pesat.

Aturan ini diberlakukan setelah sebuah studi besar memperingatkan varian baru Omicron lima kali lebih mudah menginfeksi kembali orang daripada Delta.

Sebuah studi oleh Imperial College London menemukan, infeksi ulang varian coronavirus Omicron 5,4 kali lebih tinggi dan tidak menunjukkan tanda-tanda.

Gejalanya Omicron pun lebih ringan daripada Delta.

Saat ini, kasus Covid-19 melonjak di seluruh Eropa dan mengancam pesta perayaan akhir tahun.

Menurut Imperial College, orang yang pernah terinfeksi Covid-19 sebelumnya berpeluang 19 persen terinfeksi ulang oleh varian baru.

Saat ini, sekitar 1.846 telah dikonfirmasi sebagai Omicron.

Setiap negara diharapkan untuk mempercepat kampanye booster vaksinasi dalam upaya mengurangi beban rumah sakit dan sistem kesehatan.

Sejauh ini lonjakan Covid-19 di Inggris dan di negara Eropa lain di belum menyebabkan lonjakan besar dalam rawat inap atau kematian.

Jerman, Irlandia, Swiss, dan Denmark semuanya bergerak menuju pembatasan lebih lanjut, mengikuti jejak Prancis yang telah menutup perbatasannya untuk sebagian besar warga Inggris.

2 dari 2 halaman

Dikutip TribunTravel dari laman Channel News Asia, Sabtu (18/12/2021), Swiss akan mulai melakukan pembatasan Senin (20/12/2021) hingga 24 Januari 2022.

Swiss juga memperketat persyaratan dengan menunjukkan bukti vaksinasi atau pemulihan dari virus corona untuk mengakses tempat-tempat indoor seperti restoran.

Sementara diskotik dan bar akan memerlukan bukti hasil tes negatif.

Dengan varian baru terhitung seperlima dari kasus harian, pemerintah Denmark mengusulkan penutupan teater, bioskop, taman hiburan dan pusat konferensi, serta membatasi kerumunan besar di toko hingga Malam Natal.

Denmark mencatat hampir 3.000 infeksi Omicron dalam 24 jam hingga Kamis malam, sementara infeksi harian secara keseluruhan memecahkan rekor lain.

Parlemen Denmark harus menyetujui pembatasan yang diusulkan aturan baru diterapkan.

Wakil Perdana Menteri, Irlandia Leo Varadkar mengatakan tidak punya pilihan selain mempertimbangkan tindakan 'kurang menyenangkan', termasuk waktu tutup lebih awal untuk bar dan restoran.

Sementara di Jerman, meski aturan baru masih dirancang, pelancong dari Inggris ke Jerman akan diminta untuk karantina selama dua minggu, kata juru bicara Kementerian Kesehatan Jerman. (TribunTravel.com/tyas)

Baca juga: Antisipasi Penyebaran Omicron, Kementerian Agama Putuskan Tunda Pemberangkatan Jemaah Umrah

Baca juga: Seleb TikTok Rekam Penampakan Yacht Termewah di Dunia, Harganya Capai Rp 5 Triliun

Baca juga: 6 Angkringan Populer di Jogja untuk Makan Malam, Mampir ke Angkringan Kopi Jos Lik Man

Baca juga: 5 Tempat Wisata di Kota Bandung untuk Libur Nataru 2022, Ada Bangunan Klasik nan Instagramable

Selanjutnya
Tags:
EropaJermanOmicronNatal Yann Sommer
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved