TRIBUNTRAVEL.COM - Tepat ketika kamu berpikir Desember sudah cukup untuk merayakan Natal , Hanukkah , Kwanzaa , dan Tahun Baru,ada perayaan lain yang tidak boleh dilewatkan.
Perayaan yang dimaksud adalah titik balik matahari musim dingin.
Titik balik matahari musim dingin merupakan hari dengan jumlah sinar matahari terpendek.
Menariknya, untuk merayakan titik balik matahari musim dingin, sejumlah negara melakukan tradisi unik.
Dilansir TribunTravel dari laman rd, berikut deretan tradisi titik balik matahari musim dingin paling unik di dunia.
1. Hari Saint Lucia, Skandinavia

Baca juga: 6 Tradisi Natal Unik dari Seluruh Dunia, Termasuk Membakar Patung Kambing Setinggi 13 Meter
Di Skandinavia, Hari Saint Lucia (juga disebut Hari Saint Lucy) pada tanggal 13 Desember—titik balik matahari menurut kalender lama—menandai dimulainya musim Natal dengan prosesi wanita muda berjubah putih yang memakai ikat pinggang merah, dan karangan bunga di tangan mereka.
Untuk menghormati Saint Lucia (alias Saint Lucy), festival ini ditandai dengan api unggun.
Gingersnap, roti rasa kunyit, dan glogg disajikan secara tradisional.
2. Dongzhi, China

Baca juga: 6 Tradisi Natal Berbagai Daerah di Indonesia, Ada yang Nyalakan Meriam Bambu
Festival berusia ribuan tahun pada tanggal 21, 22, atau 23 Desember ini dirayakan dengan pertemuan keluarga dan makan besar, termasuk bola nasi yang disebut tang yuan.
Liburan ini berakar pada konsep China tentang yin dan yang.
Dimana setelah titik balik matahari, kelimpahan kegelapan di musim dingin akan mulai diimbangi dengan cahaya matahari.
3. Pertemuan Stonehenge, Inggris

Baca juga: 11 Tradisi Natal Keluarga Kerajaan Inggris, Ratu Elizabeth II Kirimkan 850 Kartu Ucapan Natal
Meskipun belum ada yang tahu persis mengapa lingkaran kuno Stonehenge dibangun, tidak dapat disangkal bahwa itu sejalan dengan pergerakan matahari.
Stonehenge adalah satu monumen global yang dibangun di sekitar titik balik matahari musim panas , dan penelitian arkeologi menunjukkan festival titik balik matahari musim dingin terjadi di sana.
Orang-orang modern yang bersuka ria telah mengikuti tradisi, berkumpul saat fajar di hari setelah malam terpanjang untuk menyaksikan kejadian ajaib matahari terbit melalui bebatuan.
Bagian terbaik?
Ini gratis, meskipun parkir terbatas.
Pengunjung bahkan dapat berjalan sampai ke Stonehenge, area yang biasanya dibatasi tali, untuk perayaan yang damai dan sakral ini.
4. Shab-e Yalda, Iran

Baca juga: 8 Tradisi Natal di Sejumlah Negara Dunia, dari Makan Puding sampai Pertunjukan Kembang Api
Festival Persia kuno ini, seperti banyak liburan titik balik matahari musim dingin, merayakan akhir hari yang lebih pendek dan kemenangan cahaya atas kegelapan.
Memiliki arti "kelahiran," Yalda ditandai dengan pertemuan keluarga, lilin, pembacaan puisi, dan pesta untuk melewati malam terpanjang dalam setahun.
Kacang-kacangan dan buah-buahan, termasuk semangka dan delima, menjadi kuliner khas—legenda mengatakan bahwa memakan buah musim panas akan melindungi kamu dari penyakit di musim dingin.
5. Festival Lentera Titik Balik Matahari Musim Dingin, Vancouver

Baca juga: 5 Tradisi Natal Paling Unik di Dunia, dari Makan KFC hingga Nonton Donald Duck
Untuk menghormati tradisi budaya yang merayakan titik balik matahari musim dingin, masyarakat Vancouver menciptakan Festival Lentera Solstice.
Peserta dapat mengikuti workshop untuk membuat lampion mereka.
Pada malam titik balik matahari, prosesi berpuncak pada pertunjukan api.
Peserta juga dapat mencoba menelusuri Labirin Cahaya, labirin 600 lilin yang mengundang pengunjung untuk melepaskan pikiran lama dan menemukan kemungkinan baru untuk tahun mendatang.
6. Toji, Jepang

Titik balik matahari musim dingin di Jepang, yang disebut Toji, memiliki beberapa kebiasaan menarik yang terkait dengannya.
Satu di antara mengonsumsi labu musim dingin yang disebut kabocha.
Tradisi lainnya yang cukup populer adalah mandi air panas dengan buah jeruk yuzu dipercaya dapat menyegarkan tubuh dan jiwa, menangkal penyakit, dan menenangkan kulit musim dingin yang kering.
7. Festival Santo Tomas, Guatemala

Meskipun gereja Katolik sekarang merayakan pesta Santo Thomas pada tanggal 3 Juli, di Chichicastenango, Guatemala, festival tersebut masih dirayakan selama seminggu menjelang titik balik matahari musim dingin pada tanggal 21 Desember.
Mengapa?
Kemungkinan karena itu adalah campuran dari upacara Katolik dengan ritual Maya asli yang mungkin telah diatur waktunya ke titik balik matahari.
Hari ini, pesta menampilkan kostum tradisional berwarna cerah, topeng, parade, kembang api, dan musik.
Puncaknya adalah tarian tiang terbang, memanjat tiang setinggi 100 kaki, mengikat tali, dan melompat dari atas.
Ambar Purwaningrum/TribunTravel