TRIBUNTRAVEL.COM - Setiap negara memiliki ritual tersendiri dalam merayakan Natal.
Ada yang bangun jam 5 pagi untuk memasukan kalkun di dalam oven.
Atau merapikan rumah demi dapat hadiah dari Saint Nicholas.
Dilansir TribunTravel dari laman cathaypasific, berikut 7 negara yang rayakan Natal dengan cara unik.
1. Jerman

Baca juga: Aturan Terbaru selama Natal 2021 dan Tahun Baru 2022, dari Gereja, Tempat Wisata hingga Mall
Jerman tidak hanya terkenal dengan pasar Natal dan gluhweinnya.
Jerman juga memiliki segudang tradisi Natal
Satu tradisi Natal di Jerman yang cukup unik adalah Hari Santo Nikolas (Nikolaustag), yang didedikasikan untuk santo pelindung anak-anak, pria yang mengilhami penciptaan Sinterklas.
Pada 5 Desember setiap tahun, anak-anak melakukan aktivitas kebersihan.
Di antaranya merapikan kamar, menata mainan dan menyemir sepatu untuk ditinggalkan di luar pintu sebelum tidur.
Keesokan paginya, jika anak-anak telah berperilaku baik, mereka menemukan sepatu mereka secara ajaib penuh dengan kacang, permen, jeruk, dan hadiah lainnya dari Saint Nicholas.
2. Jepang

Baca juga: Aturan Perjalanan Darat Lengkap Selama Liburan Natal dan Tahun Baru 2022
Di Jepang, pria berjanggut putih selain Sinterklas sering dikaitkan dengan Natal.
Siapa lagi kalau bukan Kolonel Sanders dari KFC.
Dia muncul di meja makan di seluruh Jepang setiap tahun melalui ember merahnya yang diisi dengan ayam goreng.
Sejak 1970-an, KFC telah menjadi makanan Natal di Jepang.
Kisah bagaimana hal ini terjadi adalah satu jenius pemasaran yang mirip dengan rebranding Coca Cola terhadap Santa Claus.
Takeshi Okawara, manajer restoran KFC pertama di Jepang, mengeluarkan ide unik dengan menjadikan ayam goreng sebagai hidangan Natal.
Ide ini bekerja lebih baik daripada yang bisa dia bayangkan, dan Jepang telah menikmati makan malam ayam goreng di Hari Natal sejak itu.
3. Meksiko

Baca juga: Malang Night Paradise Hadirkan Snow Kingdom, Sensasi Wisata Natal Bersalju yang Seru
Meksiko dikenal dengan warna-warna cerah dan perayaan yang menggembirakan.
Jadi, tidak mengherankan jika Natal Meksiko dipenuhi dengan perayaan fantastis yang berlangsung lebih dari sebulan.
Setiap keluarga dengan bangga menampilkan adegan kelahiran Yesus yang indah di rumah dan kebun mereka sepanjang musim Natal, sementara seniman dan pengrajin membuat adegan dalam skala yang lebih besar untuk area publik.
Karakter ditambahkan sepanjang hitungan mundur Natal, dengan bayi Yesus ditambahkan pada 24 Desember dan tiga raja tiba pada 5 Januari.
Pada 6 Januari, negara ini merayakan Día de Los Reyes – Hari Tiga Raja – dengan lebih banyak pesta dan lebih banyak hadiah.
Musim Natal tidak secara resmi berakhir sampai Candlemas pada 2 Februari.
4. Australia

Baca juga: Harga Tiket Masuk dan Jam Buka Merapi Park Jogja untuk Libur Natal dan Tahun Baru 2022
Natal di Australia terbilang cukup unik karena jatuh pada musim panas.
Alih-alih bermain salju, keluarga di Australia merayakannya dengan berpesta di pantai.
5. Norwegia

Baca juga: Harga Tiket Masuk Umbul Sigedang, Wisata Alam untuk Liburan Natal 2021
Satu tradisi Natal unik di Norwegia adalah menyembunyikan semua sapu di rumah, seperti yang dikatakan penyihir dan roh jahat keluar untuk membuat kekacauan pada Malam Natal dan harus dicegah agar tidak terbang kemana-mana.
Selain menyembunyikan sapu, orang Norwegia merayakan Natal dengan membuat hidangan risengrynsgrøt.
Risengrynsgrøt merupakan bubur beras krim yang ditaburi kayu manis, gula, dan vanila.
6. Rusia

Rusia memiliki tradisi Natal yang unik, termasuk menukar Sinterklas dengan Pastor Frost (Ded Moroz), berpuasa pada Malam Natal dan mendekorasi meja dengan jerami.
Namun, tidak ada yang lebih menarik daripada pendekatan highjinks untuk merayakan Christmastide.
Dianggap sebagai 'waktu yang paling tidak suci sepanjang tahun', 'Svyatki', sebagaimana orang Rusia menyebutnya, berlangsung dari 7 Januari (Malam Natal Ortodoks) hingga 19 Januari (Epiphany).
Selama waktu ini, roh dan iblis dikatakan berkeliaran.
Tradisi ini melibatkan bermain lelucon satu sama lain, mengunjungi peramal dan menonton pertunjukan teater.
Ambar Purwaningrum/TribunTravel