TRIBUNTRAVEL.COM - Jika kamu berkunjung ke Carolina Selatan, kamu pasti akan disarankan untuk mampir ke Danau Murray.
Danau Murray merupakan satu tempat wisata populer di Carolina Selatan.
Danau ini populer sebagai tempat untuk memancing, berenang atau sekadar menyelam.
Danau yang jernih dan perairannya yang tenang membuat Danau Murray tak pernah sepi.
Namun tahukah kamu, di balik keindahan Danau Murray, ada kisah menyedihkan yang menarik untuk diketahui.
Baca juga: Asyiknya Kulineran di Cafe Tengah Danau Nirvana Valley Resort, Ada Voucher Rp 30 Ribu
Baca juga: Harga Tiket Masuk Danau Biru di Banjarbaru, Bekas Tambang yang Diubah Jadi Tempat Wisata
Dilansir TribunTravel dari laman mnn.com, di dasar Danau Murray, terkubur sisa-sisa kota terbengkalai termasuk jembatan, kuburan dan rumah batu.
Sejarah awal Danau Murray
Membentang sekira 50.000 hektar dengan garis pantai 500 mil, bendungan Danau Murray dibangun antara 1927 dan 1930 untuk menciptakan sumber listrik bagi kota Columbia dan pabrik di sekitarnya.
Setelah selesai, bendungan Danau Murray dianggap sebagai bendungan tanah terbesar di dunia.
Baca juga: Harga Tiket Masuk Goa Rong Tuntang 2021, Puncak Bukit untuk Menikmati Pemandangan Danau Rawa Pening
Baca juga: 5 Wahana Menarik di Nirvana Valley Resort, Ada Cafe Tengah Danau dengan Pemandangan Alam Memukau
Untuk membangunnya, perusahaan listrik membeli lebih dari 1.000 bidang tanah yang sebagian besar berupa hutan dan sisanya merupakan perumahan penduduk.
Penduduk ini merupakan keturunan imigran Jerman, Belanda, dan Swiss yang menetap di daerah itu pada pertengahan 1700-an.
Mereka semua dipindahkan untuk memberi jalan bagi bendungan.
Apa yang tertinggal di dasar Danau Murray?
Di waktu luang, John Baker, seorang pemilik toko scuba, dan Steve Franklin, seorang pilot komersial, telah menghabiskan waktu berjam-jam menjelajahi kedalaman Danau Murray.
Berbicara dengan afiliasi CBS lokal WLTX 19 , keduanya berbagi ingatan penyelaman mereka.
"Ada banyak bangunan di dasar danau. Gereja, sekolah, pemakaman," kata Franklin.
Kuburan-kuburan itu ditinggalkan karena penduduk kota yang direlokasi tidak menginginkan perusahaan listrik menggali dan memindahkan sisa-sisa orang yang mereka cintai.
Lebih 2.300 kuburan berada di dasar Danau Murray.
"Sebagian besar kuburan berasal dari tahun 1800-an," kata Franklin.
Baca juga: 5 Danau Unik di Indonesia Ini Cuma Bisa Dijangkau dengan Mendaki Gunung, Pernah Kunjungi yang Mana?
Satu sisa kota adalah rumah batu yang dibangun pada 1800 yang dapat kamu lihat dari atas.
Meskipun sebagian besar struktur masih berdiri, perairan Danau Murray yang keruh membuatnya sulit ditemukan, bahkan untuk penyelam berpengalaman seperti Baker dan Franklin.
Satu hal yang lebih mengesankan di Danau Murray adalah Wyse Ferry Bridge.
Dibangun pada 1911, umur jembatan tidak banyak berarti di darat, tetapi sebagai daya tarik bawah laut, Wyse Ferry Bridge adalah pemandangan yang harus dilihat; itu sesuatu yang penyelam seperti Baker dan Franklin cari secara teratur.
"Yang benar-benar keren baru-baru ini adalah sebuah cap di sisi struktur yang mengatakan 1911, ketika jembatan dibangun. Kami membersihkan beberapa beton lama dan menemukan banyak nama pekerja konstruksi yang tergambar di sana," Kata Baker.
Pesawat di dalam danau
Selain bangunan, ada penemuan menarik lainnya di dasar Danau Murray.
Militer melakukan latihan pesawat B-25 Mitchell di dekat Danau Murray selama Perang Dunia II.
Pada April 1943, satu pesawat B-25 jatuh di Danau Murray , dan setelah sekitar tujuh menit di dalam air, pesawat mulai turun ke danau.
Pesawat itu berada di kedalaman 150 kaki, terlalu dalam bagi Angkatan Udara untuk memulihkannya.
Upaya baru untuk memulihkan B-25 dimulai pada 1980-an dengan Proyek Penyelamatan B-25 Danau Murray.
Informasi Sonar yang dikombinasikan dengan laporan saksi dari kecelakaan tahun 1943 akhirnya menemukan pesawat tenggelam itu.
Bagian depan pesawat sekarang dipajang di Southern Museum of Flight di Birmingham, Alabama.
Secara keseluruhan, Danau Murray telah terbukti kaya akan sejarah bagi penyelam, tetapi tidak semua lokasi bisa dicapai para penyelam.
"Beberapa situs penyelaman ini benar-benar menantang untuk dicapai," katanya. " Hanya penyelam profesional yang mampu melakukannya".
Ambar Purwaningrum/TribunTravel