TRIBUNTRAVEL.COM - Awalnya keberadaaan kolam ini hanya dianggap mitos oleh orang Amereika-Eropa.
Siapa yang bisa membayangkan sebuah kolam panas dengan warna mirip seperti jalan menuju neraka.
Pada 1869, keberadaaan kolam di Yellowstone ini dianggap sebagai mitos yang disebarkan oleh orang-orang gunung yang berhalusinasi.
Ketika Charles Cook dari Ekspedisi Folsom – Cook – Petersen - menulis artikel setebal tujuh halaman untuk Majalah Lippincott tentang “tempat di mana Neraka menggelegak,” editornya menjawab: “Terima kasih, tetapi kami tidak mencetak fiksi.”

Baca juga: Panduan Menuju Dusun The Villas, Penginapan dengan Kolam Renang yang Instagramable
Namun setelah dibuktikan oleh banyak orang, Grand Prismatic Spring di Yellowstone melepaskan status mistiknya.
Dilansir TribunTravel dari laman thrillist.com, berikuk fakta unik Grand Prismatic Spring di Taman Nasional Yellowstone.
Mengapa Grand Prismatic Spring begitu berwarna?

Baca juga: Pilihan Hotel Dekat Taman Margasatwa Ragunan dengan Fasilitas Kolam Renang
Berada di Midway Geyser Basin Yellowstone - tepat di sebelah utara Old Faithful - Grand Prismatic adalah mata air terbesar, paling berwarna di Taman Nasional Yellowstone.
"Dengan keliling 300 meter," tulis naturalis John Muir, "lebih seperti danau daripada mata air."
Mata air terbesar ketiga di dunia ini memiliki suhu rata-rata 160ºF.
Pertanyaan yang kini muncul adalah mengapa Grand Prismatic Spring sangat berwarna?
Mikroba archaea yang menyukai panas (sel tunggal, organisme seperti bakteri) menempel di tepinya, dengan spesies yang berbeda berkumpul pada suhu yang berbeda dan membentuk warna pelangi.
Di musim yang lebih hangat, airnya akan didominasi warna orange dan hijau cerah; sementara musim dingin, warnanya sedikit kusam dengan dominasi warna yang lebih coklat.
Sebenarnya selain Grand Prismatic Spring, ada sumber air panas lain yang memilik keunikan serupa.
“Banyak sumber air panas dan kolam renang memiliki warna-warna indah yang sama,” jelas Shaul Hurwitz, Peneliti Hidrologi Riset US Geological Survey.
“Contoh yang bagus adalah Morning Glory Pool di Yellowstone's Upper Geyser Basin, yang sebelumnya dikenal sebagai satu yang paling spektakuler. Tetapi karena manusia terus menerus melemparkan koin dan sampah lainnya ke dalam kolam, suhu air berubah, yang menghasilkan komunitas mikroba yang berbeda dan warna yang berbeda. ”
Letak tanah juga mempengaruhi warna

Baca juga: 5 Fakta Menarik Nirvana Valley Resort, Punya Penginapan Unik dan Kolam Renang di Tepi Jurang
“Grand Prismatik itu unik karena cara warnanya yang tersebar,” kata Hurwitz. "Banyak mata air lain memiliki, misalnya, pohon atau tebing yang mengelilinginya, sehingga sinar matahari tersebar secara berbeda."
Selama manusia tidak mengacaukannya, warna Grand Prismatic akan terlihat menarik.
Dibentuk dari letusan gunung berapi
Jika diperhatikan, Yellowstone dikelilingi lebih pegunungan di hampir semua sisi.
Mengapa bisa?
Supervolcano Yellowstone membentuk pegunungan sekitar 640.000 tahun yang lalu.
Letusan Lava Creek mengirim abu sejauh Des Moines dan New Orleans, membentuk Yellowstone Caldera yang kita kenal sekarang.
Dan kemudian, tentu saja, gletser menerjang dan meninggalkan jejak di mana-mana termasuk di Grand Prismatik.
Melalui semua ini, Yellowstone masih merupakan gunung api super aktif, yang mampu melakukan ledakan lain.
Bukan mata air alami

Baca juga: 4 Penginapan di Dekat Lembah Tepus Bogor, Tempat Wisata Viral dengan Air Kolamnya yang Jernih
Meski disebut mata air panas, sebenarnya kolam yang sangat berbahaya.
Kamu memang tidak akan langsung tewas saat mencelupkan tubuh di sana.
"Kamu akan mati karena dehidrasi 2-3 hari kemudian, kulit mengelupas dan tidak lagi mampu mengatur retensi air, " jelas Dr. Jeff Havig.
Jadi untuk lebih amannya, patuhi aturan yang berlaku saat mengunjunginya.
Baca juga: 5 Spot Instagramable di Villa Khayangan Bogor, Ada Kolam Renang hingga Bingkai Raksasa
DISCLAIMER: Amerika Serikat masih menutup perbatasannya untuk mencegah penyebaran virus Covid-19.
• Terlalu Dekat, Seorang Wanita Diserang Bison di Taman Nasional Yellowstone
• Fakta Unik Plitvice Lakes National Park, Taman Nasional Tertua di Eropa
• Kunjungan Turis Berkurang, Singa di Taman Nasional Kruger Tiduran di Jalan
• Foto-foto Indahnya Danau Habema di Kawasan Taman Nasional Lorentz Papua
• Penutupan Sementara Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Diperpanjang
Ambar Purwaningrum/TribunTravel