TRIBUNTRAVEL.COM - Pandemi Covid-19 berdampak pada dunia pariwisata.
Salah satu yang menjadi korban adalah Zulkan (54) yang merupakan eks pengemudi pariwisata di Sumatera Barat.
"Saya sebelum ini menjadi seorang driver pariwisata, karena situasi Pandemi tentu berakibat penurunan kunjungan wisatawan," ujar Zulkan kepada TribunPadang.com, Minggu (22/8/2021).
Kemudian, ia memilih untuk mengolah lahan miliknya menjadi sesuatu.
Lantas ia berpikir untuk membangun kedai di sana.
Baca juga: Lokasi, Harga Tiket Masuk, dan Jam Operasional Ngarai Sianok Sumatera Barat Terbaru Agustus 2021
Ia mengatakan, ia memang punya keahlian di bidang kuliner atau masak memasak.

"Memasak dan membuat makanan bukan baru-baru ini saja saya geluti," ujar Zulkan.
Timbullah semangat Zulkan untuk membangun kedai yang menjual jajanan khas daerah yang kemudian ia beri nama Pondok Teh Talua Tapai Luak Ladang.
Baca juga: Lokasi, Harga Tiket Masuk, dan Jam Operasional Harau Dream Park Sumatera Barat Terbaru Agustus 2021
"Sekira pertengahan tahun 2020, pondok (kedai) ini selesai dibangun, dan langsung beroperasi," ungkap dia.
Di kedai miliknya, Zulkan menjajakan berbagai kuliner khas Minang, seperti teh telur dan lontong sayur.
"Menu yang disajikan ke pengunjung, memang itu yang saya makan, lamak di ambo (enak menurut saya), lamak lo di urang (enak juga menurut orang lain)," imbuh dia.
Lebih lanjut ia mencontohkan, teh telur yang ia sajikan ke pengunjung memang teh telur yang sesuai dengan seleranya.
Begitupun lontong sayur yang ia jual, juga ia makan setiap paginya.
Minum teh telur dengan pemandangan sawah
Kedai milik Zulkan punya keistimewaan yang didapati pengunjung.
Baca juga: 6 Tempat Makan Sate Padang Sekitar Taman Margasatwa Ragunan, Ada yang Buka Sejak 1980
Pantauan TribunPadang.com, terlihat hamparan sawah yang luas tentu dapat menyejukkan mata, sembari menyeduh teh telur yang disajikan pemilik kedai.

Selain hamparan sawah, pengunjung juga dimanjakan dengan pemandangan Bukit Barisan, sementara itu sayup-sayup suara monyet jenis siamang terdengar dari arah bukit.
Selanjutnya, pengunjung juga dapat memilih teh telur dengan tambahan buah pinang ataupun tapai (tape).
Pemilik kedai, Zulkan (54), menyebut teh telur tapai memang digandrungi oleh pengunjung yang datang dari berbagai daerah di Sumatera Barat.
"Ya, rata-rata pengunjung memang mengejar teh telur tapai kesini, Alhamdulillah, banyak orang yang suka," kata dia.
Zulkan sendiri tak pernah menyangka dirinya akan beralih profesi seperti saat ini.
Ia juga tidak menyangka jalan hidupnya saat ini menjadi pengusaha kuliner.
"Di luar dugaan, ini jalan yang ditunjukkan oleh Allah SWT," tuturnya.
Mengenai perkembangan usahanya saat ini, ia mengaku bersyukur dengan penghasilan yang didapat.
Baca juga: 5 Hotel Murah di Bukittinggi untuk Staycation, Lokasinya Dekat Jam Gadang
"Tentu kita harus bersyukur atas apa yang kita peroleh, Alhamdulillah," kata Mak Sukan, panggilan sehari-harinya.
Penasaran dengan rasa teh telur buatan Zulkan?
Kamu bisa menyambangi Pondok Teh Talua Pinang Luak Ladang yang berlokasi di Kamang Mudiak, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat.
Lokasinya berjarak sekira 15 kilometer dari Kota Bukittinggi.
Artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul Kisah Zulkan: Driver Pariwisata yang Beralih Jadi Pengusaha Kuliner di Kamang Mudiak, Agam.