TRIBUNTRAVEL.COM - Kota Salatiga memiliki ragam kuliner yang legendaris.
Satu di antaranya yang populer yaitu tumpang koyor.
Tumpang koyor merupakan olahan berbahan dasar jeroan daging sapi kemudian dimasak dengan campuran tahu dan tempe dengan tingkat kematangan berlebih atau tempe bosok lalu dibumbui aneka rempah-rempah.
Tumpang koyor sendiri telah dikenal luas masyarakat sekitaran lereng Gunung Merbabu sejak lama bahkan tercatat di Surat Centhini 1814 sampai 1823.
Salah satu warung tumpang koyor yang cukup terkenal di Kota Salatiga adalah milik Sri Suwalim (58).
Baca juga: 5 Tempat Makan Sambal Tumpang Koyor di Salatiga, Jangan Lupa Tambah Gorengan dan Karak
Dia merupakan generasi kedua penjual Tumpang Koyor Mbah Sabar berlokasi di Jalan Ahmad Yani No.102-98, Kelurahan Mangunsari, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga, Jawa Tengah.

Sri mengatakan telah berjualan tumpang koyor selama 10 tahun.
Dirinya melanjutkan usaha ibunya Ngatmi yang sudah berjualan hampir 60 tahun lamanya.
Baca juga: Sate Sapi Suruh dan 4 Kuliner Malam di Salatiga yang Terkenal Enak
"Dulu sebelum terkenal, Tumpang Koyor Mbah Sabar ini yang jualan ibuk saya. Awal-awal dulu berkeliling, lalu membuka lapak di dekat Pasar Raya Salatiga, kemudian pindah di Ahmad Yani sini," terangnya kepada Tribunjateng.com, di lokasi, Rabu (30/6/2021)
Dia bercerita, nama warung Mbah Sabar sendiri bukan nama bapaknya tetapi nama kakaknya.
Lantaran orang sudah mengenal sebutan itu, dipakailah sampai sekarang agar memudahkan konsumen.
Sri menyatakan, dalam sehari dapat menjual ratusan porsi nasi sambal tumpang koyor maupun bubur sejak buka dari pukul 5.30-10.00 WIB.
"Selain bahan utama jeroan sapi agar rasanya gurih ditaburi serundeng kelapa, kemudian ada campuran sedikit sayur, dan disiram kuah koyor atau jeroan sapi halus. Yang suka kulit atau babat juga tersedia," katanya
Untuk satu porsi makanan tumpang koyor dihargai Rp 10-15 ribu tergantung lauk atau topping.
Baca juga: Warung di Salatiga Ini Hadirkan Menu Nasi Goreng Unik dengan Topping Salak, Mau Coba?
Guna memenuhi kebutuhan konsumen, dalam sehari kurang lebih dibutuhkan sekira 25 kilogram jeroan sapi sedangkan babat iso sebanyak 3 kilogram.
Seorang pembeli Suparjoko (35) warga Randuacir, Argomulyo, Kota Salatiga mengaku hampir setiap hari membeli makanan tumpang koyor untuk menu sarapan.
Baca juga: 7 Kuliner di Salatiga yang Wajib Dicoba, Ada Sate Sapi Suruh yang Disajikan dengan Bumbu Kacang
"Pertama rasanya gurih di Mbah Sabar ini, tidak terlalu manis lalu koyornya itu bersih masaknya tidak amis. Yang terpenting harganya murah, misal mau lauk telur, atau babat maksimal Rp 15 ribu sudah sama minum teh," ujarnya
Suparjoko menyebutkan, bagi pengunjung dari daerah lain yang ingin mencicipi Tumpang Koyor Mbah Sabar disarankan datang lebih pagi.
Karena lanjutnya, apabila terlalu siang antrean pembeli mulai ramai terlebih di masa pandemi Covid-19 harus diatur jarak.
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Mencicipi Tumpang Koyor Salatiga yang Legendaris, Murah dan Lezat, Antrenya Taat Prokes Ya.