Breaking News:

Satu Keluarga Positif Covid-19 Diizinkan Terbang ke Australia, Begini Alasannya

Satu anggota keluarga yang dinyatakan positif Covid-19 diizinkan terbang ke Australia Selatan dari luar negeri pekan lalu.

Penulis: Nurul Intaniar
Editor: Nurul Intaniar
Pixabay/RyanMcGuire
Ilustrasi penumpang pesawat duduk di kabin. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Ada beberapa syarat khusus naik pesawat di masa pandemi, satu di antaranya adalah calon penumpang harus negatif Covid-19.

Hal itu dapat ditunjukkan dengan melampirkan berkas hasil rapid test antigen, RT-PCR, maupun GeNose yang menyatakan bebas Covid-19.

Namun ada pengecualian pada sebuah penerbangan menuju Australia belum lama ini.

Dilaporkan news.com.au, satu anggota keluarga yang dinyatakan positif Covid-19 diizinkan terbang ke Australia Selatan dari Singapura pekan lalu.

Dikonfirmasi langsung oleh otoritas kesehatan luar negeri, satu keluarga itu diterbangkan dengan penerbangan evakuasi darurat medis yang didanai oleh pihak asuransi.

Baca juga: United Airlines Bagikan Tiket Terbang Gratis Setahun Bagi Wisatawan yang Sudah Divaksin Penuh

Ilustrasi penumpang pesawat.
Ilustrasi penumpang pesawat. (pexels/Skitterphoto)

Kejadian itu bermula ketika negara bagian tersebut mencatat jumlah infeksi Covid-19 lokal pertamanya dalam 212 hari pada Selasa (29/6/2021) ketika lima kasus baru muncul.

Seorang pria penambang yang bekerja di tambang Northern Territory, lokasi di mana kasus virus positif muncul awal pekan ini telah dites dengan hasil negatif.

Tapi ketika melakukan test kedua kalinya, ia dinyatakan positif Covid-19.

Istri dan tiga dari empat anaknya, yang semuanya telah dikarantina di rumah sejak Sabtu, juga dinyatakan positif Covid-19.

Perdana Menteri SA Stephen Marshall turut ditanyai wartawan lokal tentang anggota keluarga positif Covid-19 lain yang baru saja memasuki Australia.

2 dari 4 halaman

Seorang wartawan lokal bertanya pada Perdana Menteri kenapa satu keluarga diizinkan terbang dari Singapura ke Australia Selatan setelah dinyatakan positif Covid-19.

Marshall mengatakan dia tidak mengetahui masalah ini dan menyerahkannya ke kepala petugas kesehatan SA Nicola Spurrier untuk mengonfirmasi rinciannya.

Dia tidak dapat memastikan apakah keluarga tersebut memiliki strain Delta atau tidak.

Baca juga: Fakta Balon Udara, Jadi Alat Transportasi sebelum Pesawat Terbang Ditemukan

Ilustrasi tes Covid-19
Ilustrasi tes Covid-19 (fernando zhiminaicela dari Pixabay)

Delta tersebut merupakan identifikasi varian baru virus corona yang dinamai dengan varian "Delta" atau strain B.1617.2.

Dia juga mengatakan bahwa itu adalah sebuah "aturan lazim yang sudah ada sebelumnya", yang dilakukan antar negara bagian.

Diketahui, satu keluarga itu terbang menggunakan prosedur evakuasi darurat medis atau disebut "medevac" yang umum dilakukan di Asia Tenggara untuk mengangkut penumpang sakit.

"Ini adalah penerbangan sewaan, penerbangan kecil, pesawat pencarian medis yang nantinya pergi dan menjemput mereka," kata Spurrier kepada wartawan.

"Ini adalah transfer antar rumah sakit, jadi kontak awal akan dilakukan antara rumah sakit tempat orang itu berada, di Rumah Sakit Royal Adelaide negara bagian kami."

"Ini terjadi secara cukup teratur di negara bagian timur seperti Queensland dan NSW karena tentu saja mereka sedikit lebih dekat dengan banyak wilayah tersebut," sambungnya.

"Tetapi dalam hal ini satu keluarga itu tinggal di Adelaide sehingga status mereka adalah penduduk yang kembali dan inilah mengapa mereka diterbangkan dengan prosedur medevac."

Baca juga: 4 Pilot Wanita Indonesia yang Tangguh, Terbangkan Pesawat ke Berbagai Destinasi

3 dari 4 halaman

Reporter itu kemudian menanyai Spurrier tentang aturan itu dan kenapa ada "aturan khusus bagi masyarakat umum sedangkan aturan berbeda berlaku bagi orang-orang yang cukup kaya untuk mencarter penerbangan mereka sendiri meskipun dinyatakan positif."

Namun menurut Spurrier, hal itu bukan perihal kaya atau tidaknya seseorang.

"Saya bisa mengerti kenapa banyak orang yang bingung, tapi ini adalah aturan yang sudah ada sebelumnya," katanya.

"Ini bukanlah tentang orang yang mencarter pesawat mereka sendiri, namun biasanya mereka ada di sana (luar negeri) untuk urusan kerja."

"Jadi mereka adalah orang Australia yang bekerja di perusahaan cabang Australia di luar negeri (Singapura) dan mereka kebetulan ada di sana dalam keadaan sakit (Covid-19)."

Kemudian pihak perusahaan juga berkewajiban membantu karyawannya yang sakit.

Biasanya bila orang bekerja di negara tetangga dekat dengan Australia dan mereka jatuh sakit, sementara sistem perawatan di negara itu tak mampu menanganinya, maka prosedur medevac diberlakukan.

Itu sudah diatur antara pihak rumah sakit.

Ini adalah prosedur standar, hal biasa yang terjadi dalam prosedur medevac, terlepas dari pandemi atau tidak ada pandemi, hal ini telah berlangsung selama bertahun-tahun.

Otoritas SA memberlakukan pembatasan pada Selasa termasuk mengurangi pertemuan orang di rumah menjadi 10 orang.

4 dari 4 halaman

Warga Australia Selatan juga perlu memakai masker baik itu di dalam maupun di luar ruangan.

(TribunTravel.com/Nurul Intaniar)

Baca juga: Tiket Pesawat Semarang-Pontianak Sekali Jalan Mulai Rp 700 Ribuan, Jadwal Terbang 2 Juli 2021

Baca juga: Pria Ini Bagikan Tips Terbang Bersama Kucing Kesayangannya, Videonya Viral di TikTok

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
penerbanganpenumpang pesawatAustralia SelatanCovid-19rapid test antigen Yeti Airlines
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved