Breaking News:

Liburan Artis

Aurel Hermansyah Unggah Foto Bunga Edelweiss Pemberian Atta Halilintar, Unggahannya Banjir Komentar

Di salah satu foto yang diunggahnya di akun Instagram, Aurel Hermansyah tampak bahagia dan tersenyum ke arah kamera seraya memegang bunga Edelweiss

Penulis: Ratna Widyawati
Editor: Sinta Agustina
Instagram/@aurelie.hermansyah
Potret Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar saat liburan ke Bromo. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Pasangan muda Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar diketahui sedang menikmati liburan mereka ke Gunung Bromo, Pasuruan, Jawa Timur.

Hal ini terlihat dari beberapa foto yang diunggah Aurel Hermansyah di akun Instagram miliknya @aurelie.hermansyah.

Aurel dan Atta tampil begitu mesra dan tampak bahagia menikmati liburan di Bromo.

Baca juga: Liburan Artis - Hibur Istri, Atta Halilintar Ajak Aurel Hermansyah Liburan ke Puncak

Namun, ada yang menarik dari foto yang diunggah Aurel Hermansyah.

Di salah satu foto yang diunggahnya di akun Instagram @aurelie.hermansyah, Aurel Hermansyah tampak bahagia dan tersenyum ke arah kamera seraya memegang bunga Edelweiss.

Bunga Edelweiss tersebut merupakan pemberian suaminya, Atta Halilintar.

Hal ini diungkapkan Aurel Hermansyah dalam keterangan fotonya, "Selamat pagii semuaa.. pas kemarin di Bromo di kasih Bunga Edelweiss sm suami.. katanya ini bunga keabadian."

Sontak saja, unggahan Aurel Hermansyah tersebut banjir komentar dari warganet.

Ada yang memuji Aurel Hermansyah tampak makin cantik hingga ada yang berkomentar tentang Bunga Edelweiss.

"Ya allah syg bgt itu bunga di petik," tulis akun @aluh_lw.

2 dari 4 halaman

Komentar tersebut pun memancing banyak reaksi dari warganet lainnya.

Mereka menyebutkan bahwa Bunga Edelweiss yang ada di foto Aurel Hermansyah adalah bunga yang dibudidaya bukan yang tumbuh liar.

"Itu gak dipetik.. bunganya itu dibeli.. krn ada org jualan disana," tulis akun @minna.zar.

"Tidak di petik, tapi di Bromo emang ada budidayanya sama orang sekitar situ," tulis warganet lainnya.

Fakta-fakta Bunga Edelweiss

Berikut beberapa fakta bunga Edelweis yang dibudidayakan di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS):

1. Ditemukan pertama kali oleh naturalis Jerman

Bunga Edelweis pertama kali ditemukan oleh naturalis yang berasal dari Jerman yakni Georg Carl Reinwardt pada 1819.

Georg Carl Reinwardt menemukan bunga edelweis pertama kali di lereng Gunung Gede, Jawa Barat.

Bunga Edelweis tumbuh di sepanjang perjalanan menuju bibir kaldera Gunung Tambora, Nusa Tenggara Barat, Minggu (22/3/2015). Bunga Edelweis merupakan tumbuhan endemik zona alpina/montana di berbagai pegunungan tinggi.
Bunga Edelweis tumbuh di sepanjang perjalanan menuju bibir kaldera Gunung Tambora, Nusa Tenggara Barat, Minggu (22/3/2015). Bunga Edelweis merupakan tumbuhan endemik zona alpina/montana di berbagai pegunungan tinggi. (Kompas.com/Wahyu Adityo Prodjo)

2. Dijuluki Bunga Abadi

Bunga Edelweis dijuluki sebagai bunga abadi karena bisa tumbuh selama 10 tahun.

Edelweis bisa tumbuh lama karena memiliki hormon yang bisa mencegah kerontokan kelopak bunga.

3. Tumbuh di beberapa gunung di Indonesia

3 dari 4 halaman

Bunga Edelweis tumbuh di ketinggian lebih dari 2.000 meter di atas permukaan laut.

Tidak heran jika bunga edelweis banyak ditemukan di beberapa gunung di Indonesia, di antaranya Gunung Rinjani, Gede, Lawu, Merbabu, dan Semeru.

4. Mekar di akhir musim hujan

Fakta bunga edelweis berikutnya yakni mekar di akhir musim hujan.

Kamu bisa menemukan bunga edelweis bermekaran pada bulan April hingga Agustus tiap tahunnya.

5. Tinggi bisa capai 8 meter

Jika umumnya bunga edelweis bisa tumbuh hingga 1 meter.

Namun, pada kondisi tertentu, bunga edelweis bisa tumbuh hingga mencapai tinggi 8 meter.

6. Mampu hidup di tanah tandus

Meskipun bunga edelweis biasanya tumbuh di pegunungan, namun ternyata edelweis juga bisa tumbuh di tanah tandus.

4 dari 4 halaman

Ini dikarenakan bunga edelweis mampu membentuk mikoriza yang dapat memperluas kawasan yang dijangkau oleh akar-akar dan meningkatkan efisiensi dalam mencari zat hara.

7. Populasi mulai berkurang

Fakta berikutnya mengenai bunga edelweis yakni populasinya yang semakin berkurang.

Pada 1988, terdapat 636 batang yang tercatat telah diambil dari Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, yang merupakan salah satu tempat perlindungan terakhir bunga edelweis.

Kasus pemetikan bunga edelweis di gunung bahkan terjadi beberapa kali pada 2017 dan 2018.

Pada Juli 2017, lima pendaki mencabut bunga edelweis di Gunung Rinjani.

Sementara tahun lalu, pendaki asal Batang juga terciduk mencabut bunga edelweis di Gunung Merbabu.

edelweis
Edelweis (edelweiss-angelflower.blogspot.co.id)

8. Dilakukan razia di gunung

Saking banyaknya pendaki yang memetik bunga edelweis, beberapa pengelola gunung mengadakan razia terhadap epndaki.

Saat itu, petugas perjaga di pos pendakian dan merazia carrier pendaki.

9. Dilindungi Undang-undang

karena populasinya yang semakin berkurang, Bunga Edelweis pun dilindungi oleh Undang-undang.

Bagi siapapun yang memetik bunga edelweis bisa terancam hukuman sesuai Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Hayati Ekosistem pasal 33 ayat 1.

10. Dibudidyakan di beberapa daerah

Untuk menghindari langkanya bunga edelweis, di beberapa daerah pegunungan di Indonesia sudah membudidayakan bunga edelweis ini.

Hasil dari budidaya biasanya banyak dijual sebagai oleh-oleh.

Salah satu pihak yang aktif membudidayakan bunga edelweis ini yakni Balai Besar TNBTS.

Sejak 2006 Balai Besar TNBTS terus mengembangkan budidaya bunga edelweis.

Hal ini diungkapkan oleh M Wahyudi, Kepala Bidang Teknis Konservasi TNBTS, dilansir TribunTravel dari Surya Malang.

Dia mengatakan, semakin tahun, Bunga Edelweiss keberadaannya semakin memprihatinkan.

Sejak saat itu, budidaya Bunga Edelweis dicoba untuk ditanam di luar kawasan konservasi.

"Sudah sejak lama kami terus mengembangkan penanaman Edelweiss. Karena setiap ada upacara adat Suku Tengger, mereka meminta Bunga edelweiss. Takutnya akan berkurang dan habis. Sejak 2007 kami coba menanam di Desa Wonotoro dan Ranu Regulo. Tapi belum berhasil," papar Wahyudi dalam Sambung Rasa TNBTS di Aula Bromo Permai, Probolinggo, Selasa (31/1/2017).

Secara fisik edelweis alami dan edelweis budidaya memiliki perbedaan yang cukup mencolok.

Bunga edelweis hasil budidaya terlihat lebih gemuk dan subur dibandingkan bunga yang tumbuh liar.

Ilustrasi bunga Edelweiss, Kamis (3/9/2020).
Ilustrasi bunga Edelweiss, Kamis (3/9/2020). (Pixabay/senjakelabu29)

10. Pernah jadi gambar perangko

Di tahun 2003, bunga edelweis pernah dijadikan sebagai gambar perangko oleh Pos Indonesia.

11. Bunga Edelweis ada di luar negeri

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, edelweis juga tumbuh di luar negeri.

Bunga Edelweis yang ada di luar negeri disebut dengan Leontopodium Alpinum.

Meskipun sama-sama edelweis, namun berbeda dengan edelweis yang ada di Indonesia.

Bunga edelweis di luar negeri bahkan menjadi bunga nasional Austria.

12. Pernah jadi judul lagu

Fakta terakhir mengenai bunga edelweis yakni Bunga edelweis pernah menjadi judul sebuah lagu yang dinyanyikan dalam film The Sound of Music pada 1965.

Judul lagu tersebut yaitu 'Edelweiss'.

Tonton juga:

Baca juga: Wisatawan di Klaten Jatuh ke Jurang saat Nge-vlog Sambil Berjalan Mundur

Baca juga: Pria Nekat Lompat dari Tebing Tinggi, Kepala Terbentur Perahu Wisata & Tewas

(TribunTravel.com/Ratna Widyawati)

 
Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
Jawa TimurPasuruanGunung BromoAurel HermansyahAtta Halilintar Javanine Resto
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved