TRIBUNTRAVEL.COM - Kejadian menegangkan dalam dunia penerbangan baru-baru ini kembali terjadi.
Bukan di dalam kabin pesawat, insiden mengejutkan terjadi di landasan pacu Alexandra Aerodrome atau Bandara Alexandra, Selandia Baru.
Seorang pengendara sepeda gunung mengambil jalan pintas melintasi Bandara Alexandra, Selandia Baru.
Pengendara itu nekat menerobos landasan pacu bandara beberapa detik sebelum menganai kabel winch yang digunakan untuk meluncurkan glider.
Baca juga: Viral VIDEO Seorang Komedian Minta Penumpang Pesawat Tidak Marahi Bayi yang Nangis di Penerbangan

Glider merupakan sebuah pesawat luncur yang digunakan untuk penerbangan tanpa mesin.
Glider diterbangkan dengan menggunakan bantuan sebuah kabel mirip dengan metode menerbangkan layang-layang.
Dilansir TribunTravel dari news.com.au, seorang pengendara sepeda gunung itu hampir celaka terlindas glider ketika dia memasuki landasan pacu bandara.
Di Bandara Alexandra, Selandia Baru memang sering terjadi insiden serupa beberapa kali dalam seminggu.
Mirisnya, orang-orang kerap menggunakan landasan pacu bandara tanpa izin, hingga menyebabkan kekhawatiran di antara perwakilan bandara dan Dewan Distrik Otago Pusat.
Presiden Central Otago Flying Club Greg Foster mengatakan pengendara sepeda yang tak disebutkan identitasnya itu tidak mengalami luka.
Baca juga: Lama Diparkir karena Pandemi Covid-19, Tempat Penyimpanan Pesawat Qantas Dipenuhi Ular Derik
Tapi menurutnya, dia mendapatkan keberuntungan karena bisa selamat.
“Kami meluncurkan glider dengan dua tempat duduk klub lalu (seorang) pengendara sepeda gunung melaju lurus melintasi landasan dengan kecepatan.”
Glider itu mengudara dan pengemudi winch melihat pengendara sepeda kemudian reflek menginjak rem pada saat yang sama glider melepaskan kabel derek.
“Jika pengendara sepeda itu telat beberapa detik saja, maka dia akan terbelah dua setara dengan gergaji buzz."
“Atau, jika kabelnya tersangkut di bawah sepedanya, dia akan terlempar sejauh 50 meter atau lebih ke udara.”
Dia "sangat dekat dengan kematian".
Foster mengatakan insiden itu bukan hal yang baru karena telah ada banyak kejadian lain di landasan pacu sejak keberadaan Bandara Alexandra.
Baca juga: Akibat Pilot Abaikan Kode Peringatan, Sebuah Pesawat Terpaksa Mendarat Darurat di Jalan Raya
Belakangan ini pengendara sepeda telah menjadi masalah yang lebih besar daripada pejalan kaki yang membawa peliharaan anjing, yang juga menjadi masalah sebelumnya.
Padahal tertulis pesan yang sangat jelas.
“Jangan melintasi landasan pacu, silakan gunakan jalur sepeda yang mengitari ujung bandara.”
Pengendara sepeda mendukung upaya untuk menciptakan lebih banyak kesadaran seputar pendaratan dan lepas landas pesawat di bandara.
Mountain Bikers of Alexandra Group President, Joe Sherriff mendukung kampanye oleh dewan dan anggota klub terbang untuk lebih mendidik masyarakat tentang akses perjalanan.
Kelompok ini memiliki nota kesepahaman dengan dewan, yang memungkinkan anggota pesepeda menggunakan jalur di sekeliling area operasional bandara.
Baca juga: Misteri Bangkai Pesawat di Pulau Terpencil, Penampakannya Tertangkap Kamera Google Maps
Sherriff mendorong semua pengendara sepeda untuk "tetap berpegang pada jalur".
“Treknya telah ditandai dengan baik – jangan mendekati landasan pacu atau area operasional.”
Dia mengatakan kelompok itu mungkin akan mempertimbangkan untuk memasang lebih banyak penanda lintasan.
Manajer properti dan fasilitas Dewan Distrik Central Otago, Garreth Robinson mengatakan pekerjaan telah dilakukan untuk mengurangi akses ke area operasional dengan memasang pagar dan papan nama di sisi barat bandara untuk mencegah kendaraan keluar.
Gerbang keamanan dan papan petunjuk tambahan juga telah dipasang.
Mayoritas orang menggunakan lapangan terbang dengan hormat tetapi orang yang tertangkap tidak mematuhi aturan dapat dituntut oleh Otoritas Penerbangan Sipil atau dewan karena pelanggaran. Denda kemudian akan diputuskan oleh pengadilan.
(TribunTravel.com/Nurul Intaniar)