TRIBUNTRAVEL.COM - Jakarta memiliki banyak bangunan yang sarat akan sejarah masa lampau.
Selain monumen dan museum, beberapa masjid yang ada di Jakarta juga terbilang bersejarah.
Satu di antaranya adalah Masjid Cut Meutia yang terletak di Jakarta Pusat.
Lokasi tepatnya berada di Jakan Taman Cut Mutia Nomor 1 Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat.
Baca juga: Wisata Religi ke Samarinda, Melihat Al-Quran Berumur 3 Abad yang Ada di Masjid Shiratal Mustaqiem
Selama bulan Ramadan, masjid ini bisa menjadi destinasi yang tepat untuk wisata religi.
Saat berkunjung ke sini, kamu akan melihat bangunan masjid yang kokoh meski sudah berdiri sejak zaman kolonial Belanda.
Melansir laman Tribunnews.com, Masjid Cut Meutia memiliki ciri khas bangunan berwarna putih dengan atap yang menjulang tinggi.
Menurut pengurus masjid, bangunan ini tingginya sekitar 24 meter dan hanya terdiri dari dua lantai saja.
"Tahun 1987, baru resmi jadi masjid tingkat provinsi. Masjid ini sudah menjadi cagar budaya, gak boleh diapa-apain lagi. Ini masih bangunan aslinya," kata Ketua Umum Remaja Islam Masjid Cut Meutia (RICMA), Muhammad Husein.
Sebelum berubah menjadi masjid, dahulu gedung ini adalah kantor biro arsitek NV. De Bouwploeg, yakni perusahaan yang melakukan pembangunan kawasan Nieuw-Gondangdia yang kini menjadi Menteng pada tahun 1879-1955.
Bangunan Masjid Cut Meutia dirancang sendiri oleh Direktur perusahaan yang bernama Pieter Adriaan Jacobus Moojen (P.A.J Moojen).
Sebelum menjadi masjid, gedung ini banyak beralih fungsi.
Diantaranya sempat menjadi kantor pos, kantor Jawatan Kereta Api, hingga dimanfaatkan oleh Dinas Perumahan di tahun 1957 hingga 1964.
Pada 1964-1970, sebenarnya gedung ini juga pernah difungsikan sebagai kantor sekretariat DPRD - GR dan MPRS yang diketuai oleh Jendral A.H. Nasution.
Ketika dipindahkan ke Senayan dan menjadi MPR, bangunan tersebut nyaris dirobohkan.
Namun Jendral Nasution kala itu mengusulkan agar bangunan tetap dilestarikan dan difungsikan sebagai tempat ibadah.
Setelahnya, barulah pada 1987 bangunan ini resmi menjadi masjid tingkat provinsi.
Kalau dilihat dari luar, bangunannya sendiri memang tidak tampak seperti masjid pada umumnya.
Jika biasanya bangunan masjid tampak mencolok dengan kubahnya, beda halnya dengan Masjid Cut Meutia.
Masjid Cut Meutia tampak seperti bangunan tua bergaya Eropa dengan atap yang menjulang tinggi.
Jika masuk ke bagian dalam, mihrab masjid ini juga tidak terletak pada tengah-tengah saf seperti umumnya, melainkan berada di sisi kiri saf.
Sebab, saf shalat di Masjid Cut Meutia sedikit miring 15 derajat dari arah bangunan.
Menurut pengurus masjid, hal ini disebabkan karena bangunan ini dahulu bukan didesain untuk dijadikan masjid.
Sehingga ketika difungsikan sebagai masjid, maka arah kiblat menjadi tidak searah dengan arah bangunan.
Sementara di sudut atas masjid, ada jendela-jendela kaca besar yang tampak kokoh.
Jendela ini memantulkan cahaya alami sehingga suasana di dalam masjid semakin indah.
Tak hanya untuk sekedar beribadah, masjid tersebut juga cocok untuk menjadi objek wisata religi di sekitaran Jakarta.
Baca juga: 6 Tempat Wisata Religi di Lamongan, Ada Makam Wali Songo hingga Masjid Agung
Baca juga: 3 Tempat Wisata Religi di Indralaya Ogan Ilir, Ada Masjid Bajumi Wahab yang Sejuk dan Megah
Baca juga: 3 Masjid Berdesain Etnik Modern di Indonesia, Nyaman untuk Ibadah dan Wisata Religi
Baca juga: 5 Tempat Wisata Religi di Jawa Barat, Makam Syeh Abdul Muhyi dan Goa Saparwadi di Pamijahan
Baca juga: 4 Masjid Tertua di Indonesia untuk Wisata Religi saat Bulan Ramadan
(TribunTravel.com/Mym)
Baca selengkapnya soal wisata religi di sini.