TRIBUNTRAVEL.COM - Pemilik warung tentu ingin makanan yang dijualnya laris diserbu pembeli.
Namun, beda halnya dengan Ahong, pemilik warung Mie Ahong yang berlokasi di Jalan Ende 7-23 Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Sebab, ia tak ingin jika warungnya terlalu banyak pembeli.
Pensaran dengan warung tersebut, seorang food vlogger bernama Nex Carlos memutuskan untuk menyambanginya.
Baca juga: Nikmatnya Mie Ayam Engko A Hin, Sudah Berjualan Lebih dari 40 Tahun dan Tetap Eksis hingga Kini
Menurut penjelasan dalam video yang ia unggah di akun YouTube miliknya, Mie Ahong menyajikan beragam menu hidangan ala chinese food.
Meski demikian, pemilik warung memastikan bahwa semua makanan yang dijual di sini halal.

Ahong mengaku sudah berjualan selama 40 tahun.
Awalnya, ia berjualan di kawasan Bugis yang tak jauh dari tempatnya berjualan sekarang.
Setelah 25 tahun berjualan di sana, ia akhirnya memutuskan untuk pindah di lokasinya saat ini.
Di tempat yang sekarang, total Ahong sudah berjualan selama 15 tahun.
Menariknya, lokasi Mie Ahong tidak bisa kamu temukan di Google Maps meski sudah lama berjualan dan terbilang legendaris.
"Tempo hari sempat ada, tapi dihapus lagi," kata Ahong dalam video YouTube yang diunggah Nex Carlos.
Nex Carlos kemudian menanyakan mengapa nama warung ini dihapus dari Google.

"Biar ga terlalu ramai, pusing," kata Ahong.
Nex Carlos pun tampak kebingungan, sebab orang yang berjualan tentu ingin warungnya ramai pembeli.
"Rame juga buat apa, secukupnya aja udahlah, kan udah tua," lanjut Ahong menjawab pertanyaan dari Nex Carlos.
Menurut Ahong, menu yang paling laris di sini adalah mi ayam jamur karena harganya cukup murah.
"Harganya kan murah, orang-orang udah pada berapa puluh ribu, kita masih Rp 16 ribu," ungkap Ahong.
Selain mi ayam jamur, Ahong melanjutkan, menu yang paling laris adalah kwetiau goreng.
Tanpa panjang lebar, Nex Carlos pun memesan kedua menu paling laris tersebut.
Setelah menunggu beberapa saat, pesanan pun datang.

"Mi yang digunakan kecil-kecil ni, pakai ukuran yang kecil, terus ada potongan jamur, ayam, dan ada kuahnya," kata Nex Carlos.
"Kuahnya tu gurih dan udah nge-blend sama campuran sayur asin," tambahnya.
Nex Carlos mengungkapkan bahwa tekstur mi-nya oily banget.
Selain itu, aroma lada pada sajian Mie Ahong ini cukup juga strong.
Menurut penuturan Nex Carlos, hampir semua bahan di warung ini bukan buatan sendiri.
Hanya bumbunya saja yang diracik sendiri oleh si penjual.
Setelah puas dengan mi ayam jamur, Nex Carlos melanjutkan dengan mencicipi sajian kwetiau goreng.
"Nih kwetiaunya agak basah gitu, gak dibikin sampai kering banget," tutur Nex Carlos.
"Rasa yang dominan masih sama, pedes lada," ungkapnya.
Meski rasa yang dominan masih sama, namun sajian kwetiaunya memiliki rasa yang lebih gurih dan tasty.
Selain itu, potongan bakso dan daging yang jadi isian juga cukup banyak.
Warung Mie Ahong juga menyediakan kerupuk udang dan acar sebagai pendamping untuk menikmati hidangan.
Jika ingin mencobanya, kamu bisa berkunjung ke Mie Ahong yang buka buka mulai pukul 08.30 hingga 15.00 WIB.
Baca juga: 7 Tempat Makan Mi Halal di Bandung, Cicipi Mi Super Pedas di Mie Rica Kejaksaan
Baca juga: 5 Kuliner Mi Pedas di Malang, Ada Mie Cobek dengan Sambal Ulek dan Aneka Topping
Baca juga: Cobain Sensasi Unik Menyantap Mie Ayam Coet Subang, Dimasak Satu-Satu Pakai Cobek Surabi
Baca juga: Cicipi Gurihnya Kuah Kental 5 Lomie Enak di Bandung, Awas Bikin Ketagihan!
Baca juga: Mie Bangka Asen hingga Bakmi Pelangi, 5 Bakmi Ayam di Tangerang Ini Tak Dilewatkan
(TribunTravel.com/Mym)
Baca selengkapnya soal Rekomendasi Kuliner di sini.