Breaking News:

TRAVEL UPDATE: Pesona Pemandangan Negeri Atas Awan Tongkonan Lampe di Tana Toraja

Tongkonan Lampe merupakan tempat wisata menrik di Toraja yang menawarkan pemandangan negeri atas awan.

Instagram/@fuat_muh
Tongkonan Lempe, Wisata Negeri Atas Awan di Toraja 

TRIBUNTRAVEL.COM - Bicara soal keindahan alam Tana Toraja tidak ada habisnya.

Ada banyak wisata eksotis di Toraja yang bisa kamu kunjungi karena menyuguhkan keindahan alam yang menakjubkan.

Seperti satu di antaranya ada Tongkonan Lampe.

Tongkonan Lampe terkenal sebagai Wisata Negeri di Atas Awan yang familer juga dengan sebutan Lolai.

Berlokasi sekitar 11 KM dari pusat kota Rantepao, Tongkonan Lampe ini rupanya baru berdiri sejak 2015 silam.

Meski demikian, pada 2016 tempat wisata ini juga pernah dikunjungi Sudjiatmi Notomiharjo, almarhum ibunda Presiden RI, Jokowi.

Setelah eksis, tempat wisata lainnya juga bermunculan di area Lolai, yaitu To'Tombi dan Pongtorra.

Tongkonan Lempe, Wisata Negeri Atas Awan di Toraja
Tongkonan Lempe, Wisata Negeri Atas Awan di Toraja (Instagram/@fuat_muh)

Awal mula wisata Tongkonan Lempe

Mengutip dari Kompas.com, Tongkonan Lampe pada mulanya adalah kawasan rumah adat warga setempat yang kerap jadi spot foto oleh beberapa fotografer luar kota.

Fotografer tersebut biasanya datang dari Jakarta, Surabaya, Bandung, Toraja, Palu dan Makassar.

Baca juga: Makna Mendalam di Balik Tradisi Manene, Ritual Mengganti Pakaian Mayat di Tana Toraja

2 dari 4 halaman

Seperti satu di antaranya ada Abun Pasanggang yang juga menjadi pengelola Tongkonan Lempe saat ini.

Abun Pasanggang bercerita bahwa kunjungan mereka saat itu untuk hunting foto upacara Ma’Nene tahun 2014, Selasa (16/3/2021).

"Dulu kami hunting ma'nene pada 2014, kebetulan rumah teman yang ditempati ada di Lolai. Pagi-pagi waktu kami lihat, kok ada bangunan di situ? Lalu kami diajak ke sana subuh-subuh dan bagus sekali dan dulunya ini masih banyak pohon-pohon," kata Abun.

TONTON JUGA:

Dari kunjungan itulah Abun jadi intens berkunjung bahkan kerap menginap selama beberapa hari di Tongkonan Lempe.

Selama itu ia mulai memperhatikan dan mempelajari kondisi awan sebelum akhirnya memperkenalkan wisata ini kepada masyarakat.

Karena tertarik dengan gagasan Abun, masyarakat setempatpun mulai menanyakan soal potensi Lolai jika dijadikan sebagai tempat wisata.

"Dulu cuma sewakan tenda saja awal-awal. Lalu mulai dibangun fasilitas lainya karena kasihan pengunjung yang datang saat itu," ujar Abun.

Setelah mempelajari kondisi awan dan mengenalkan Tongkonan Lempe, wisata Lolai ini kemudian mulai viral dan banyak diliput media tahun 2015.

Berwisata ke Tongkongan Lempe

3 dari 4 halaman

Harga tiket masuk kawasan wisata Tongkongan Lempe hanya dibanderol sebesar Rp 15 ribu saja.

Pengunjung bisa datang menggunakan motor dengan waktu tempuh kurang lebih sekitar 20 menit.

Sedangkan jika ingin menggunakan mobil, maka waktu yang dibutuhkan adalah 40 menit jika kondisi jalanan sedang lancar.

"Untuk parkir di luar biaya masuk karena jika tempat parkir di Tongkonan Lempe penuh, pengunjung akan menggunakan halaman rumah warga jadi kami kenakan biaya Rp 5.000 untuk motor, Rp 10.000 untuk mobil. Lalu uangnya yah kami berikan ke warga," ujar Abun.

Ketika masuk, pengunjung akan melihat dua tongkonan yang berhadapan dengan tiga lumbung.

"Memang bentuknya terlihat mirip, tapi fungsinya yang berbeda. Tongkonan untuk ditinggal orang, lumbung untuk menyimpan gabah," tutur Abun.

Seiring berjalannya waktu Tongkonan Lempe saat ini sudah cukup lengkap dengan fasilitas publik yang memadai.

Mulai dari resort, restoran, wc, spot foto, tempat mendirikan tenda hingga mushala.

Untuk penginapan, di Tongkonan Lempe terdapat mulai dari harga Rp 250 ribu hingga Rp 1 juta.

Menariknya lagi, pengunjung juga bisa berkemah dengan menggunakan perlenkapan pribadi maupun menyewa di lokasi.

4 dari 4 halaman

Alat perkemahan tersebut bisa disewa dengan kisaran harga mulai Rp 80 ribu hingga Rp 100 ribu saja sesuai ukuran tenda yang dibutuhkan.

Abun menyarankan untuk datang ke Tongkonan Lempe pukul 04.00 WIT agar terhindar dari kemacetan, sehingga pengunjung dapat melihat pemandangan matahari terbit.

"Kalau datang dan belum ada matahari, bisa sambil minum kopi Toraja. Tempat seperti ini cocok sekali.

Di sini harga kopi Torajanya Rp 5.000 per gelas sama kayak warung di luar dan banyak warga sekitar yang jual," lanjut Abun.

Karena masih pandemi, saat berkunjung wisatawan tetap harus memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

Baca juga: Fakta Unik Patung Yesus Memberkati Tana Toraja, Tingginya Kalahkan Patung Yesus Rio de Janeiro

Baca juga: Terlihat Ngeri, Ritual Hidupkan Kembali Jasad Leluhur Manene di Tana Toraja Punya Makna Mendalam

Baca juga: Tips dan Panduan Wisata ke Tana Toraja, Pilih Waktu Terbaik untuk Menikmati Pertunjukan Budaya

Baca juga: Buntu Sarira, Indahnya Negeri di Atas Awan di Toraja Utara

Baca juga: 7 Jenis Kopi Indonesia yang Mendunia, dari Kopi Toraja hingga Kopi Flores

(TribunTravel/Zainiya Abidatun Nisa')

Baca selengkapnya soal wisata Toraja di sini

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
Sulawesi SelatanTana TorajaRantepaoTongkonan Lampe Cucuru Bayao Baje Canggoreng Pantai Mattirotasi Pulau Lanjukang Pantai Barombong Pulau Dutungan
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved