lihat foto
TRIBUNTRAVEl.COM - Seorang transpuan Rosalynne Montoya menjadi viral di sosial media TikTok.
Hal ini lantaran Montoya membagikan pengalaman sulitnya saat harus melewati sistem keamanan bandara.
Ia mengatakan, betapa mengerikannya bepergian ke suatu tempat sebagai seorang transpuan.
Melansir laman news.com.au pada Senin (28/3/2021), model dan aktivis ini berbagi kisah melalui akun TikTok pribadinya.
Ia menceritakan pengalaman sulitnya dengan pemindai bandara yang digunakan oleh Administrasi Keselamatan Transportasi AS (TSA).
Kejadian ini berlanjung menjelang penerbangan baru-baru ini dari Phoenix ke Los Angeles.
Montoya mengatakan, dokumentasinya mengakui dia sebagai perempuan, tetapi pemindai bandara tidak demikian.
Hal ini lantaran pihak bandara memiliki pengaturan pria dan wanita dan membunyikan alarm ketika dia dipindai sebagai perempuan karena anomali antara kakinya.
Atas kejadian itu, dia selalu merasakan kecemasan yang luar bias saat mendekati keamanan bandara.
“Saya terlihat seperti seorang wanita dan saya seorang wanita. Jadi, itu bagus, ”jelas Montoya dalam videonya.
“Tapi, melalui pemindai, saya selalu memiliki 'anomali' di antara kedua kaki saya yang memicu alarm tersebut,” ujarnya lagi.
Lebih lanjut ia mengatakan, dalam insiden sebelum penerbangan ke LA, petugas TSA bertanya apakah dia memiliki sesuatu di celananya dan dia berkata 'tidak'.
Sehingga dia dipindai untuk kedua kalinya, yang memicu alarm tersebut berbunyi lagi.
“Jadi, saya seperti, 'Lihat, saya trans. Tepuk saja aku'," kata Ms Montoya.
“Dan solusinya adalah, 'Apakah Anda ingin dipindai sebagai laki-laki?' Saya jawab tidak. Tapi, saya akhirnya melakukannya dan kemudian payudara saya keluar dari pemindai,” ujarnya lagi.
Padahal kasus sebelumnya penumpang trans juga telah berbicara tentang pengalaman sulit mereka dengan staf TSA.
Hal ini juga sama berkaitan dengan penggunaan teknologi pemindaian biner oleh agensi tersebut.
Montoya mengatakan, pengalaman itu membuatnya merasa disforik dan tidak dihargai.
Dalam video selanjutnya, Montoya menjelaskan lagi bagaimana dia merasa TSA bisa berbuat lebih baik.
“Solusi akar hanyalah mempercayai orang transgender ketika mereka memberi tahu anda siapa mereka,” katanya.
“Kita harus berhenti menegakkan peran gender dan memaksa orang untuk mencoba menyesuaikan diri dengan kotak-kotak yang tidak benar-benar cocok oleh siapa pun," ujarnya lagi.
“Orang transgender seharusnya tidak diharapkan untuk berasimilasi dengan standar citra cis-normatif. Karena tidak semua dari kita ingin transisi atau menjalani hormon atau menjalani operasi, dan itu sah," lanjutnya.
Dia mengatakan, seharusnya lebih mudah bagi orang trans untuk mengubah penanda jenis kelamin dan nama mereka di dokumen hukum.
Kemudian mengakui sementara KTP-nya secara hukum mengakui dia sebagai perempuan, itu adalah hak istimewa yang tidak dimiliki semua orang trans.
Montoya juga mengatakan, dia telah berbicara dengan TSA tentang pengalamannya.
Ia menjelaskan kalau dia bersedia bekerja dengan mereka untuk meningkatkan sistem mereka.
Viral di TikTok, Turis Tak Sadar Pegang Gurita Paling Berbahaya di Dunia saat Liburan di Bali
Seorang turis yang sedang berlibur di Bali, Kaylin Phillips, menjadi viral di media sosial TikTok.
Hal ini lantaran ia memamerkan sebuah video sedang memegang gurita paling berbahaya di dunia.
Melansir laman Foxnews.com, Rabu (24/3/2021), Kaylin Phillips mengaku tidak sadar karena gurita tersebut terlihat lucu.
Setelah dia meletakkan gurita itu, dia baru mengetahui betapa berbahayanya hewan tersebut sebenarnya.
Kejadian ini diunggah Kaylin Phillips pada akun TikTok pribadinya pada Senin (22/3/2021).
Melalui video tersebut terdapat identifikasi kalau mengidentifikasi hewan itu adalah gurita cincin biru.
Padahal Gurita cincin biru dikenal memiliki racun yang sangat berbahaya, bahkan 11 kali lebih kuat dibandingkan sianida.
Racun pada gurita cincin biru ini mengandung racun saraf mematikan dan bisa menyebabkannafas berhenti hanya dalam beberapa menit.
Menurut outlet, gigitan gurita cukup kuat untuk membunuh manusia, meski kematian belum diketahui secara pasti.
"Pergi ke Bali dan tanpa sadar memegang hewan paling berbahaya," tulis Phillips pada unggahan videonya.
Dalam rekaman tersebut, Phillips dengan bercanda memeluk gurita yang sedang dipegang di tangannya.
Ia memastikan gurita tersebut tetap hidup dengan cara menyimpan banyak air di tepak tangannya.
Beruntung saat kejadian tersebut, gurita cincin biru tidak sampai menggigitnya.
Sejak video itu diunggah, video itu telah ditonton lebih dari 7 juta kali.
"Saya benar-benar memegang dua di antaranya pada hari yang sama. Saya mencoba memberi mereka jeruk selama 20 menit penuh," ujarnya dalam kolom komentar.
Lebih lanjut Phillips menuliskan, setelah mengetahui kebenaran tentang hewan itu, dia memanggil ayahnya dan menangis.
"Saran dari biologi atau zoologi kelautan: Jangan pernah mengambil, menyentuh atau makan apapun yang berwarna cerah, termasuk pada hewan atau tumbuhan," saran satu orang warganet kepada Phillips.
"Kamu telah menggunakan semua keberuntunganmu untuk yang satu itu," ujar warganet lainnya.
Baca juga: Viral di Medsos Hotel Niagara Malang Disebut Horror, Berikut Klarifikasi Manajemen
Baca juga: Viral di Medsos, Pemburu Tembak Mati Buaya Berusia 60 Tahun untuk Dijadikan Dompet
Baca juga: Video Viral, Sepasang Lumba-lumba Belang Terekam Kamera Tengah Berenang di Kanal Besar Venesia
Baca juga: Viral Video 2 Penumpang Wanita Bertengkar Gara-Gara Berebut Siapa yang Turun Lebih Dulu
Baca juga: Viral di TikTok, Turis Tak Sadar Pegang Gurita Paling Berbahaya di Dunia saat Liburan di Bali
(TribunTravel/Zainiya Abidatun Nisa')
Berita viral di tiktok lainnya di sini
