TRIBUNTRAVEL.COM - Waduk Kedung Ombo merupakan salah satu waduk terbesar yang ada di Indonesia.
Waduk Kedung Ombo ini terletak di tiga kabupaten sekaligus yakni Boyolali, Sragen, dan Grobogan.
Sumber utama air di Waduk Kedung Ombo berasal dari pertemuan tiga sungai antara lain Sungai Uter, Sungai Kombo, dan Sungai Banjaran.
Sejarah Waduk Kedung Ombo
Menurut laporn wartawan TribunSolo.com, Rahmat Jiwandono, Waduk Kedung Ombo dibangun pada 1985 silam, pada masa pemerintahan Presiden Soeharto.
Saat itu, pemerintah pusat ingin membangun waduk baru di Provinsi Jawa Tengah untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
Baca juga: 4 Waduk Terbesar di Indonesia yang Jadi Tempat Wisata, Waduk Jatiluhur Kian Instagramable
Tujuan dari pembangunan waduk tersebut adalah untuk dapat mengairi 70 hektare sawah di sekitarnya.
Dana pembangunan waduk bersumber dari tiga unsur seperti Bank Dunia sebesar 156 juta US Dollar, 25,2 juta US Dollar dari Bank Exim Jepang, dan APBN.
Butuh waktu setidaknya empat tahun untuk menyelesaikan bangunan Waduk Kedung Ombo.
Tepatnya pada 1989, Waduk Kedung Ombo telah selesai dibangun dan mulai dialiri air.
Waduk Kedung Ombo merupakan salah satu waduk terbesar di Indonesia, luasnya mencapai 6.576 hektare.
Seluas 2.830 hektare untuk wilayah perairan, sedangkan total 3.746 hektare untuk lahan daratan.
Pada masa pembangunan Waduk Kedung Ombo, setidaknya ada 37 desa yang terdampak.
Tujuh kecamatan di tiga kabupaten harus rela ditenggelamkan supaya pembangunan waduk dapat terealisaisi.
Akibatnya, sebanyak 5.628 keluarga kehilangan tempat tinggalnya.
Kondisi Waduk Kedung Ombo di Tengah Pandemi
Jumlah kunjungan di Waduk Kedung Ombo selama masa pandemi relatif sedikit.
Menurut penuturan Rahmat, hanya ada beberapa pemancing, dan jumlahnya tidak lebih dari 10 orang.
Bahkan, nelayan yang mencari ikan di waduk juga sangat sedikit.
Rahmat mengatakan bahwa hal itu disebebkan oleh jumlah ikan di waduk yang sedang menurun.
Untuk protokol kesehatan, tidak ada syarat khusus bagi para wisatawan yang berkunjung.
Kendati demikian, wisatawan harus tetap menerapkan protokol kesehatan 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun).
Baca juga: Inilah Waduk Darma, Destinasi di Kuningan yang Terus Dipoles untuk Menjadi Wisata Air Internasional
Baca juga: Panduan Wisata ke Pulepayung, Tempat Wisata di Kulon Progo dengan Pemandangan Waduk Sermo
Baca juga: Waduk Gondang Lamongan Hadirkan Karpet Terbang Ala Film Fantasi Aladin, Berani Coba?
Baca juga: Bungker Batujajar, Bangunan Tua Bersejarah di Tepi Waduk Saguling yang Jadi Spot Foto Instagramable
Baca juga: Keliling Naik Perahu di Waduk Darma Kuningan, Cukup Bayar Rp 20 Ribu
(TribunTravel.com/Mym)