Breaking News:

Rekomendasi Kuliner

Rekomendasi 7 Kuliner Malam di Yogyakarta, Ada Oseng-oseng Mercon hingga Sate Klathak

Liburan ke Yogyakarta, tentunya sayang jika melewatkan berbagai kuliner lezat yang ada di kota tersebut.

Tribun Jogja/Hamim Thohari
Sate klathak, kuliner malam di Yogyakarta yang bisa kamu coba. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Liburan ke Yogyakarta, tentunya sayang jika melewatkan bebragai kuliner lezat yang ada di kota tersebut.

Selain wisata alamnya, Yogyakarta terkenal memiliki berbagai kuliner lezat yang akan memanjakan lidah para pengunjungnya.

Tidak hanya gudeg, kamu bisa menemukan oseng-oseng mercon, sate klatak, nasi goreng kambing, hingga wedhang ronde.

Mengingat saat ini adalah masa pandemi virus corona, lebih baik kamu membawa pulang makanan dan minuman tersebut dan menikmatinya di rumah.

Baca juga: Nasi Cumi Hitam dan 6 Kuliner Malam di Jakarta Barat yang Terkenal Enak dan Menggiurkan

Kamu bisa pesan menggunakan jasa ojek online, atau layanan take-away, dan delivery.

Berikut ini 10 kuliner malam di Yogyakarta yang bisa kamu coba.

1. Nasi teri gejayan Pak Dul

Nasi Teri Gejayan, Selasa (27/10/2020).
Nasi Teri Gejayan, Selasa (27/10/2020). (Instagram.com/@jogjafood)

Warung sederhana yang menjual nasi teri ini bisa memuaskan rasa lapar di tengah malam.

Seporsi nasi teri terdiri dari nasi dan teri yang dimasak dengan santan, sayuran, kering tempe, dan telur.

Ikan teri pada sajian ini memiliki rasa pedas.

2 dari 4 halaman

Warung sederhana yang berada di Jalan Affandi No.5B, Klitren, Kec. Gondokusuman, Kota Yogyakarta ini melayani pengunjungnya dari pukul 21.00 hingga 04.00 WIB.

Warung Nasi teri gejayan Pak Dul terbilang legendaris, karena warung ini telah buka sejak tahun 1970-an.

Awalnya warung Nasi teri gejayan Pak Dul menyajikan gudeg, perkedel, ayam pedas dan lain-lain.

Bermodal uang Rp 10.000 bisa mencicipi satu porsi nasi teri.

2. Oseng-oseng Mercon Bu Narti

Kuliner malam Oseng-oseng Mercon Bu Narti di Jogja
Kuliner malam Oseng-oseng Mercon Bu Narti di Jogja (Instagram.com/@djeng_wulan)

Para pencinta makanan pedas pasti tak asing dengan tempat makan satu ini.

Oseng-oseng merupakan hidangan yang dimasak dengan cara ditumis.

Bahannya bermacam-macam bisa seperti sayuran, tahu, tempe atau aneka daging.

Nah, sedangkan oseng-oseng mercon adalah daging yang dimasak dengan cabai ulek, rasanya pedas dan meledak-ledak di mulut bagaikan mercon atau petasan.

Oseng-oseng Mercon Bu Narti menyajikan oseng-oseng pedas dari kikil sapi, gajih sapi atau lemak, kulit, dan tulang muda ayam.

3 dari 4 halaman

Oseng-oseng ini akan semakin pedas jika disantap dengan nasi hangat.

Seporsi oseng-oseng mercon dihargai Rp 20.000, untuk nasi putihnya seharga Rp 3.000. Selain oseng-oseng juga ada sajian lain seperti ayam goreng, lele, dan burung puyuh.

Oseng-oseng Mercon Bu Narti terletak di Jalan KH. Ahmad Dahlan Jl. Purwodiningratan No.110, Ngampilan, Kota Yogyakarta.

Warung ini buka dari pukul 15.00 hingga 23.00 WIB.

3. Gudeg Bromo Bu Tekluk

Warung gudeg yang berdiri sajak 1984 ini berada di Jalan Affandi No.2-A, Santren, Caturtunggal, Kec. Depok, Kabupaten Sleman.

Warung gudeg bromo ini menghidangkan kuliner khas Yogyakarta dengan isian gudeg atau sayur nangka, krecek, telur rebus, dan ayam suwir.

Selain itu kamu bisa menambahkan tempe goreng, tahu bacem, tahu goreng, dan ceker dengan bumbu kecap sebagai lauk pendamping.

Tempe digoreng tanpa tepung sampai garing, cocok untuk pendamping nasi gudeg.

Nasi gudeg di tempat kuliner legendaris ini dihargai mulai dari Rp 12.000-an.

4 dari 4 halaman

Gudeg Bromo Bu Tekluk buka dari pukul 23.00 hingga 04.30 WIB.

4. Sate klathak Pak Bari

Sate klathak
Sate klathak (Tribun Jogja/Hamim Thohari)

Sate klathak merupakan sajian khas Yogyakarta yang terbilang unik, bagaimana tidak sate ini berbeda dengan sate pada umumnya, sate klathak ditusuk menggunakan jeruji besi sepeda.

Sate klathak Pak Bari merupakan salah tempat makan satu sate klathak yang terkenal di Yogyakarta.

Sate klathak Pak Bari berada di Pasar Wonokromo, tepatnya Jalan Imogiri Timur No.5, Wonokromo, Pleret, Wonokromo II, Kec. Pleret, Kabupaten Bantul.

Sate klathak dibakar tidak dengan bumbu kecap sehingga rasanya tidak begitu manis. Selain hidangan andalan sate klathak, tersedia gulai, sate bumbu, nasi goreng, tongseng kepala, dan masih banyak lagi.

Pengunjung juga bisa menikmati es jeruk, es teh, dan teh hangat sebagai pendamping menyantap sate.

Sate klathak Pak Bari melayani pengunjungnya dari pukul 18.30 hingga 01.00 WIB.

5. Gudeg permata Bu Narti

Gudeg Permata Bu Narti bisa menjadi salah satu rujukan untuk menuntaskan rasa lapar di tengah malam.

Gudeg Permata terletak di Jalan Gajah Mada No.2, Gunungketur, Pakualaman, Kota Yogyakarta.

Ada gudeg basah rasa komplit.

Selain rasa gudegnya yang tak terlalu manis, lauk pauknya juga komplit.

Sambel kreceknya pedasnya juara, juga ada telur dan tempe bacem yang manisnya pas.

Tekstur nasinya tidak terlalu lembek.

Lembutnya pas saat disiram kuah aren.

Gudeg Permata Bu Narti dengan gudeng yang disajikan bersama terik ayam, krecek, ceker, dan lain-lain.

Seporsi gudeg dengan es teh dan kerupuk dihargai mulai dari Rp 30.000.

Warung gudeg ini menyajikan makanan mulai dari pukul 21.00 hingga 02.00 WIB.

6. Bang Didot

Nasi goreng ini terletak di Jalan Panjaitan No. 45, Jogja.

Nasi goreng kambing satu ini memiliki rasa gurih yang pekat dari rempah dan bumbu yang kuat.

Tekstur daging kambing yang dicampurkan pada Nasi Goreng Kambing Bang Didot sangat lembut dan tidak keras atau sulit dikunyah.

Bumbu kuah kari yang kuat membaur pada nasi dan daging kambingnya dengan pas saat digoreng.

Selain nasi goreng kambing warung ini juga menyadiakan nasi goreng dengan daging sapi dan daging ayam.

Nasi Goreng Kambing Bang Didot buka dan melayani pengunjungnya setiap hari mulai pulul 15.00 hingga pukul 23.00.

Satu porsi nasi goreng kambing dihargai Rp 23.000, sedangkan untuk nasi goreng sapi dan ayam dihargai Rp 23.000 dan Rp 21.000.

7. Wedang "Ronde lek dhie" milenial

Kamu yang tidak ingin makan berat dan ingin menyantap kudapan yang manis dan hangat ditengah malam, bisa langsung mampir ke Wedang "Ronde lek dhie" milenial.

Dari namanya saja kita sudah tahu jika warung ini menghidangkan ronde sebagai sajian utamanya.

Kudapan ini terdiri dari bulatan seperti mochi tapi kulitnya lebih tebal dan kenyal, yang terbuat dari tepung ketan putih.

Dalam bulatan tersebut terdapat remahan kacang goreng yang dicampur dengan gula pasir.

Semangkuk ronde dari Wedang "Ronde lek dhie" milenial akan dilengkapi dengan kuah jahe manis, agar-agar, potongan roti tawar, kacang goreng, dan bahan lainnya.

Pada masa pandemi Wedang "Ronde lek dhie" milenial memberlakukan jam oprasional yang berbeda.

Biasanya Wedang "Ronde lek dhie" milenial buka pukul 17.30 hingga 22.00 WIB, kini jam buka dari warung ronde tersebut tidak menentu atau bahkan tutup.

Baca juga: Nasi Cumi Hitam dan 6 Kuliner Malam di Jakarta Barat yang Terkenal Enak dan Menggiurkan

Baca juga: Berburu Kuliner Malam di Semarang, Ini 7 Nasi Goreng Babat Terenak yang Patut Dicoba

Baca juga: Nasi Goreng Babat Pak Karmin dan 7 Kuliner Malam di Semarang yang Terkenal Enak

Baca juga: Enak dan Lezat, Ini 7 Kuliner Malam di Solo yang Wajib Dicoba

Baca juga: 6 Kuliner Malam di Jogja Dekat Kawasan Malioboro, Jadi Favorit Wisatawan saat Liburan

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "10 Kuliner Malam di Yogyakarta, Bawa Pulang Makan di Rumah"

Selanjutnya
Sumber: Kompas.com
Tags:
Kuliner Malam di Yogyakartarekomendasi kulinerNasi Teri Gejayan Hidangan Nabe Chirasizushi Oshizushi Pork Shogayaki Jingisukan Nikujaga Katsudon Chankonabe Kyuri Tsukemono Ayam Karaage
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved