lihat foto
TRIBUNTRAVEL.COM - Kota Ternate merupakan sebuah wilayah yang terletak di Provinsi Maluku Utara.
Kota Ternate berada di bawah kaki Gunung Api Gamalama dan memiliki 8 pulau bagian di sekitarnya.
Maka tidak heran jika Kota Ternate terkenal memiliki keindahan alam seperti satu di antaranya adalah Danau Tolire.
Danau Tolire berlokasi di di barat laut pulau Ternate, Maluku Utara.
Danau Tolire merupakan satu di antara destinasi favorit wisatawan yang sedang berkunjung ke Kota Ternate.
Berlokasi di kaki Gunung Gamalama, Danau Tolire terlihat seperti lubang raksasa yang penuh genangan air.
Baca juga: 3 Destinasi Bahari Menakjubkan di Ternate, Pantai Tobololo Satu-satunya Pantai Berpasir Putih
Memiliki luas sebesar 500 x 700 meter dengan jarak sekira 4 kilometer dari puncak Gunung Gamalama, dan 500 meter dari pantai.
Danau Tolire Hanya berjarak 10 Km dari Kota Ternate atau tepatnya pada kelurahan Takome, Ternate Barat.
Untuk bisa sampai ke kawasan ini hanya membutuhkan waktu sekitar kurang lebih 20 menit menggunakan kendaraan motor.
Legenda Danau Tolire
Kawasan wisata Danau Tolire selain terkenal dengan lanskap alamnya yang cantik juga legenda masyarakatnya yang masih kental sampai sekarang.
Legenda dengan nuansa mistis dan tragis tersebut menjadi bagian dari cerita asal-usul terjadinya Danau Tolire.
Berdasarkan cerita klasik masyarakat setempat Danau Tolire terbentuk karena sebuah mala petaka.
Awal kisah ini bermula ketika ada seorang bapak yang melakukan hubungan tidak senonoh dengan putri kandungnya.
TONTON JUGA:
Padahal bapak tersebut merupakan pemimpin desa yang terletak di kaki Gunung Gamalama dan sangat dihormati oleh warganya.
Singkat cerita dari hubungan terlarang itu, putri tersebut mulai mengandung dan kejadiannya itupun diketahui oleh warga setempat.
Karena perbuatannya yang memalukan, penduduk desa kemudian mengusir keduanya untuk pergi dari tempat tinggal mereka.
Sebelum mereka pergi tiba-tiba gempa bumi yang sangat dahsyat terjadi dan melanda desa tersebut.
Gempa ini kemudian mengakibatkan tanah di sana retak, muncul air dari dalam tanah yang kemudian menenggelamkan seluruh desa beserta penduduknya.
Desa yang tenggelam tersebut sampai sekarang dikenal menjadi Danau Tolire.
Sebelum gempa tersebut terjadi rupanaya sang putri sempat melarikan ke pantai, dan di tepat tersebut juga mengalami kejadian yang sama.
Dari sini kemudian muncul kubangan kecil yang disebut Tolire Kecil.
Selain itu, warga yang terkena imbas mala petaka ini konon katanya menjelma menjadi buaya putih yang menjaga kawasan Danau Tolire.
Bahkan beberapa di antara warga maupun wisatawan sempat melihat sosok buaya putih yang dimaksud tersebut.
Meskipun hanya legenda, tapi kisah mistis ini masih dipercaya masayarakat sekitar Danu Tolire sampai sekarang.
Fakta Unik Danau Tolire
Selain legenda masyarakatnya yang kental dengan nuansa mistis dan magis, rupanaya Danau Tolire memiliki keunikan yang berbeda dengan danau lain di Indonesia.
Berikut fakta unik Danau Tolire:
1. Melempar Batu
Melempar batu ke arah permukaan Danau Tolire seperti sudah menjadi ritual wajib saat berkunjung ke sini.
Pasalnya, sampai detik ini tidak ada satu orang pun yang dapat melempar batu hingga ke tengah danau.
Bahkan konon katanya sekuat apapun pengunjung melempar batu, batu tersebut tidak akan pernah sampai ke permukaan danau dan kamu tidak akan pernah tahu dimana letak jatuhnya.
Hal inilah yang menjadikan Danau Tolire sangat unik dan memberi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
2. Tidak Ada yang Tau Kedalaman Danau
Karena kental dengan legenda masyarakat sekitar, sampai saat ini tidak ada satupun warga yang berani untuk mengambili ikan atau bahkan berenang di danau ini.
Hal tersebut berkaitan dengan kepercayaan warga kalau di Danau Tolire terdapat banyak siluman buaya putih jelmaan dari warga desa yang terkutuk.
Masyarakat sekitar percaya kalau Danau Tolire memiliki kedalaman sampai berkilo-kilometer dan terhubung langsung dengan laut.
Sehinga dari cerita tersebut, sampai sekarang tidak ada satupun orang yang mengetahui kedalaman danau ini.
(TribunTravel/Zainiya Abidatun Nisa')
