TRIBUNTRAVEL.COM - Tahun ini ribuan lampion tak akan dipasang di kawasan Pasar Gede Solo untuk menyambut Imlek.
Pemerintah Kota (Pemkot) Solo memutuskan meniadakan Solo Imlek Festival untuk mencegah kerumunan yang dapat memicu penularan Covid-19.
"Ditiadakan karena ada kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Dan tentu saja penularan Covid-19 yang belum terkendali," kata Kepala Dinas Pariwisata Kota Surakarta Hasta Gunawan kepada Kompas.com, Minggu (24/1/2021).
Dari catatan Kompas.com, Solo Imlek Festival tahun lalu berlangsung pada 18 Januari-28 Februari 2020.
Serangkaian acara biasa digelar guna merayakan Imlek yang jatuh pada 25 Januari.
Beberapa di antaranya adalah 5000 Lampion Pasar Gedhe Solo, Donor Darah, Grebeg Sudiro, Kirab Barongsai, dan Solo Imlek Fair.

Hasta menuturkan, acara-acara yang mengundang kerumunan tersebut juga tidak akan dilakukan meski pengunjung mungkin dapat dibatasi.
"Lampion di Pasar Gede Solo ditiadakan. Solo Imlek Fair, Grebeg Sudiro, dan Kirab Barongsai batal," ujarnya.
Tahun lalu, Pemerintah Kota Solo memasang lebih kurang 5.000 lampion di kawasan Pasar Gede Solo termasuk di atas jembatan di sana.

Tahun ini, karena tidak adanya Solo Imlek Festival, Hasta mengatakan bahwa kawasan tersebut tidak akan diramaikan oleh lampion.
"Tidak ada lampion yang digantung untuk menghindari kerumunan yang ingin berfoto-foto," ucapnya.
Sementara untuk acara yang tidak berpotensi menimbulkan kerumunan seperti donor darah, dia tidak menampik hal tersebut kemungkinan dapat dilakukan.
Baca juga: Mulai 5 Februari 2021 Penumpang Kereta Api Tes Covid-19 dengan Alat GeNose
Baca juga: Mampir ke Rumah Makan Kita, Restoran Legendaris di Kuningan yang Ada Sejak 1975
Baca juga: Viral di Medsos, Foto Danau Cakora Berbentuk Pohon Kehidupan
Baca juga: Inilah 7 Aturan Saat Berkunjung ke Taman Nasional Alas Purwo Banyuwangi
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Imlek di Tengah Pandemi, Kawasan Pasar Gede Solo Dipastikan Tidak Ada Pemasangan Ribuan Lampio