TRIBUNTRAVEL.COM - Sumatera Utara memang memiliki banyak sekali tempat wisata alam yang begitu menakjubkan.
Satu di antaranya adalah wisata Batu Marompa di Samosir yang terkenal dengan pemandangan alamnya yang menawan.
Destinasi Batu Marompa ini memiliki arti batu yang menggendong.
Lokasinya berada di Desa Tamba Dolok, Kecamatan Sitio-Tio, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara.
Namun siapa sangka, menurut informasi yang dihimpun, Batu Marompa, konon katanya terbentuk akibat kutukan alam.
Dahulunya menurut cerita warga sekitar, ada sepasang kekasih yang memiliki hubungan satu marga.
Sementara itu, dalam suku Batak, dilarang sepasang kasih satu marga menjalin hubungan.
"Itu sih cerita dari penduduk sekitaran sini. Karena tak peduli dengan perkataan orangtua, akhirnya kedua pasangan ini jadi batu. Dan julukan batu ini pun, katanya penduduk sekitar yang memberinya," ucap Darwin pengunjung asal Kota Medan, Minggu (17/1/2021).
Namun hal ini berbeda jika dari segi keilmuan.
Bisa saja batu ini terbentuk akibat letusan magma Gunung Toba ribuan tahun silam di seputaran Desa Tamba Dolok.
"Memang tujuan utama pengunjung yang datang ke lokasi hanya untuk berfoto di atas Batu Marompa ini. Pemandangan yang luar biasa makin membuat hasil jepretan menjadi keren," ujar Darwin.
Meski hanya batu dan pemandangan, namun suasana yang sejuk kian makin membuat setiap pengunjungnya merasa tenang saat berada di lokasi Batu Marompa.
"Sewaktu kita mau berdiri untuk berfoto, pengunjung agar selalu berhati-hati. Karena di Batu Marompa belum ada pengaman agar tidak terjatuh," ujar Darwin.
Untuk mencapai lokasi, pengunjung akan terlebih dahulu melakukan tracking atau berjalan kaki sekira satu jam.
Untuk menikmati pesona Batu Marompa, tidak ada pungutan biaya apapun bagi setiap pengunjungnya.
Hanya saja, pengunjung akan dikenakan biaya parkir kendaraan saja.
Jalan menuju lokasi terbilang masih kurang bagus, pengunjung disarankan untuk berhati-hati saat mengendarai kendaraan pribadi.
Adapun rute menuju Batu Marompa, pengunjung bisa menggunakan jalur Tele.
Sesampai di penatapannya, pengunjung terus mengikuti jalan turunannya, setelah itu temukan simpang ke arah Desa Tamba Dolok.
Kemudian, pengunjung melanjutkan lagi ke kampung Huta Tamba.
Dari kampung ini, lokasi Batu Marompa sudah tidak jauh.
Bagi pengunjung yang berasal dari pusat Kota Medan, mencapai lokasi membutuhkan waktu lebih kurang enam jam perjalanan darat dengan jarak tempuh 208 kilometer.
Sahabat Tribunners jangan lupa, untuk selalu menyiapkan kamera terbaik untuk berfoto setiap momen yang bisa dirasakan di objek wisata Batu Marompa. (CR23/tribun-medan.com/tribunmedan.id)
Baca juga: Suka Berburu Sunset, Coba Datang ke Wisata Pantai Sigurgur Samosir yang Memesona Ini
Baca juga: Kunjungi Horas Samosir Fiesta 2020, Ini 5 Tiket Murah ke Danau Toba dengan Tarif Mulai Rp 871 Ribu
Baca juga: Jadwal Rangkaian Acara Horas Samosir Fiesta 2020
Baca juga: Viral Wisatawan Keluhkan Harga Makanan di Restoran Samosir Mahal, Ini Kata Pemilik
Baca juga: 5 Keunikan Pulau Samosir, Ada Danau di Dalam Danau
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul "Mengenal Batu Marompa di Samosir, Terbentuk Karena Kutukan Terhadap Sepasang Kekasih".