Breaking News:

Anjing Pelacak di Bandara Temukan Turis yang Sembunyikan Narkoba dalam Tas

Anjing pelacak berhasil menemukan turis yang menyembunyikan ganja di dalam kantong vakumnya.

Penulis: Nurul Intaniar
Editor: Sinta Agustina
Instagram.com/@flynashville
Bandara Internasional Nashville 

TRIBUNTRAVEL.COM - Seekor anjing pelacak dilaporkan telah memberi informasi kepada petugas tentang adanya dua tas yang menyembunyikan narkoba di Bandara Internasional Nashville, Tennessee, Amerika Serikat (AS) pada Selasa (12/1/2021).

Tas-tas tersebut baru saja tiba dari Colorado penerbangan Southwest Airlines.

Tersangka dilaporkan menolak ketika tasnya akan digeledah, menurut laporan Foxnews.

Akan tetapi pihak berwenang mendapatkan surat perintah penggeledahan dan memulai menggeledah tas tersebut.

Baca juga: Pesawat Lion Air dan Garuda Indonesia Gagal Mendarat di Bandara Supadio Pontianak

Ketika petugas memeriksa tas itu, ditemukan empat tas bersegel vakum yang berisi pakaian.

Dalam tumpukan pakaian itu terselip lagi banyak tas bersegel vakum yang diduga berisi ganja.

Ilustrasi maskapai Southwest Airlines
Ilustrasi maskapai Southwest Airlines (Pixabay/ArtisticOperations)

Rupanya, dua tas yang disegel dengan vakum itu tidak luput dari anjing pelacak.

Insiden serupa pernah terjadi di Bandara New Jersey saat seekor anjing pelacak milik polisi menemukan barang terlarang.

Foxnews sebelumnya melaporkan bahwa K-9 Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS bernama Kody menemukan 88 pon daging babi terlarang dalam kopernya yang datang dari penerbangan Kosovo.

Kody dan timnya sedang memeriksa bagasi di bandara New Jersey ketika anjing pelacak itu memberi tahu petugas CBP tentang adanya koper mencurigakan yang berisi daging.

2 dari 3 halaman

Penumpang pemilik koper tersebut mengaku telah membawa sosis buatan sendiri, kata petugas berwenang.

Menurut aturan, daging babi tidak dapat diimpor ke AS dari wilayah tertentu di bawah peraturan Departemen Pertanian AS karena risiko penyebaran penyakit seperti penyakit kaki dan mulut.

TONTON JUGA:

Bandara Dubai Deteksi Covid-19 Melalui Anjing Pelacak

Bandara Dubai menjadi yang pertama di dunia menjadikan anjing pelacak milik polisi untuk mendeteksi Covid-19.

Beberapa bulan sebelumnya, ada desas-desus ada anjing pelacak khusus yang bisa melakukan deteksi untuk penumpang yang terinfeksi Covid-19.

Uni Emirat Arab menjadi negara pertama yang mempekerjakan anjing polisi untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Metode tersebut belum dilakukan di negara lain karena masih dalam tahap pengujian.

Melansir dari TravelPulse, proses deteksi Covid-19 ini cepat, non-invasif dan sangat aman.

Tim khusus anjing dan pelatihnya ditempatkan di bandara dan digunakan untuk mendeteksi aroma dari swab.

3 dari 3 halaman

Tidak ada kontak langsung terjadi antara penumpang dan anjing, atau pawang.

Sebagai gantinya, sampel disajikan kepada anjing di ruang terisolasi dan anjing biasanya dapat menentukan dalam beberapa detik apakah seseorang memiliki virus atau tidak.

"Data dan penelitian menunjukkan bahwa deteksi dugaan kasus Covid-19 mencapai sekitar 92 persen dalam akurasi keseluruhan," kata Kementerian Dalam Negeri Dubai.

"Angka-angka menunjukkan bahwa anjing dapat dengan cepat mendeteksi kasus yang terinfeksi, membantu melindungi situs-situs utama, secara efektif menangani kerumunan besar dan mengamankan acara besar, bandara, dll," catat Kementerian Perindustrian.

Anjing pendeteksi yang terlatih khusus telah terbukti efektif dan digunakan secara luas untuk mengendus penyakit tertentu lainnya termasuk malaria, TBC, diabetes, kanker dan penyakit Parkinson.

"Anjing pendeteksi terlatih dikenal karena kemampuan dan keterampilan luar biasa mereka yang mengalahkan anjing lain, terutama indra penciumannya yang kuat. Untuk alasan ini, mereka dapat digunakan dalam patroli polisi dan mengamankan mal, acara, bandara, dan fasilitas vital lainnya," kata Kementerian Perindustrian Dubai.

Pada 1 Agustus, Bandara Dubai mulai mewajibkan semua penumpang yang bepergian melalui Dubai International (DXB) atau Dubai World Central (DWC) untuk menjalani tes sebelum keberangkatan mereka dan membawa sertifikat yang membuktikan hasil negatif tes COVID-19 dengan swab test yang diambil hingga 96 jam sebelum bepergian.

Wisatawan yang datang dari daerah berisiko tinggi atau menunjukkan gejala apa pun akan diuji lagi pada saat kedatangan.

Baca juga: 4 Penumpang dari London Positif Covid-19 Setelah Tiba di Bandara India

Baca juga: Isi Kotak Ceri Miliknya Berkurang Saat Ditinggal di Bandara, Penumpang Ini Curigai Staf Maskapai

Baca juga: Baru! Layanan Tes PCR di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Hasilnya Keluar dalam 8 Jam

Baca juga: Pesawat Dicuri dari Bandara Saat Malam Tahun Baru, Polisi Arizona Lakukan Penyelidikan

Baca juga: Berlaku hingga Akhir Februari 2021, Bandara Supadio Pontianak Wajibkan Syarat Tes Swab PCR

(TribunTravel.com/Nurul Intaniar)

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
Southwest AirlinesColoradoNashville Colorado Rapids
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved