TRIBUNTRAVEL.COM - Jalur pendakian Gunung Slamet via Bambangan dan Gunung Malang resmi dibuka kembali sejak Kamis (17/12/2020).
Pembukaan kembali jalur pendakian via Bambangan ini dilakukan karena cuaca di area basecamp dan puncak Gunung Slamet terpantau cerah, tidak seperti beberapa waktu sebelumnya.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Pengelola Basecamp Pendakian Gunung Slamet via Bambangan, Saiful Amri kepada Kompas.com, "Untuk akhir-akhir ini cuaca bagus. Sudah satu minggu terlihat cerah."
Baca juga: Menu Baru McDonalds di China Ini Sajikan Burger dengan Topping Oreo
Meski demikian, jika kondisi cuaca memburuk maka Saiful tak menampik jika pihaknya akan kembali menutup jalur pendakian.
Bahkan, penutupan bisa dilakukan secara dadakan, tergantung situasi dan kondisi cuaca yang terpantau di sana.
Sebelumnya, jalur pendakian Gunung Slamet via Bambangan dan Gunung Malang ditutup pada 7 Desember karena cuaca ekstrem.
Mengutip Kompas.com, Senin (7/12/2020), Saiful saat itu mengatakan bahwa pembukaan kembali kedua jalur tersebut tergantung dengan cuaca setempat.
"Kondisi dari kemarin itu cuaca ekstrem, jadi keputusan kami dari pengelola basecamp memang untuk tutup sementara sampai cuaca benar-benar membaik," katanya.
Kala itu, dia mengungkapkan, beberapa waktu belakangan pihaknya kerap mengalami hujan badai.
Bahkan, hujan es sempat turun pada 22 November 2020.
Apabila ingin mendaki, Saiful menyarankan agar calon pendaki memeriksa aplikasi cuaca atau menghubungi basecamp terlebih dahulu untuk mengetahui informasi cuaca terkini.
Bagi pendaki yang datang dari luar Jawa Tengah (Jateng), mereka wajib membawa surat keterangan rapid test antigen.
Sementara pendaki dari Jateng hanya membawa surat keterangan sehat dari fasilitas kesehatan setempat.
Syarat Pendakian Gunung Slamet via Bambangan
Seluruh calon pendaki yang datang dari luar Jawa Tengah (Jateng) wajib membawa hasil negatif rapid test antigen mulai Selasa (22/12/2020).
"Untuk yang dari luar Jateng, iya wajib. Untuk yang dari dalam Jateng bisa menggunakan surat keterangan sehat dari dokter," kata Ketua Pengelola Basecamp Pendakian Gunung Slamet via Bambangan Saiful Amri kepada Kompas.com, Sabtu (26/12/2020).
Sebelumnya, pendaki dari daerah luar Jateng mana pun hanya diwajibkan membawa surat keterangan rapid test Covid-19.
Sementara bagi yang daerahnya tidak memiliki fasilitas rapid test, para pendaki bisa membawa surat keterangan sehat dari dokter daerah asal.
Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut syarat terbaru pendakian Gunung Slamet via Bambangan:
1. Pendaki dari luar Jateng wajib membawa hasil negatif rapid test antigen
2. Pendaki dari area Jateng wajib membawa surat keterangan sehat dari dokter di fasilitas kesehatan daerah asal
3. Pendakian hanya sampai batas aman di Plawangan Usia pendaki minimal 10 tahun dan harus didampingi orangtua atau keluarga saat mendaki
4. Pendaki wajib membawa turun sampah jika tidak ingin kena denda 10 kali lipat dari harga tiket
5. Pendaki wajib mengikuti batasan kuota new normal, yaitu 300 orang per hari untuk Basecamp Bambangan
6. Dilarang memaksa naik jika cuaca buruk Fisik dan perlengkapan wajib dipersiapkan dengan baik agar pendakian tetap aman
7. Para pendaki harus berkoordinasi dengan baik dengan tim, saling menjaga, dan saling mengingatkan
8. Para pendaki dilarang meninggalkan rekan pendakian dalam keadaan apa pun
Berbicara tentang surat keterangan hasil negatif rapid test antigen bagi pendaki dari luar Jateng, Saiful menegaskan, pihaknya mengikuti arahan pemerintah.
Tonton juga:
"Intinya, kami pihak pengelola menginformasikan sesuai surat yang diterbitkan. Sampai saat ini, pendaki dari luar Jateng yang masuk untuk melakukan pendakian menunjukkan surat rapid antigen," ujarnya.
Meski begitu, Saiful mengaku bahwa selama periode libur akhir tahun ini, pendaki yang tiba dari luar Jateng jumlahnya menurun.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Syarat Mendaki Gunung Slamet via Bambangan, Bawa Rapid Test Antigen"