TRIBUNTRAVEL.COM - Akhir Tahun seringkali dianggap masyarakat menjadi momentum di mana paling banyak terjadi bencana tsunami.
Padahal tak sedikit masyarakat yang menghabiskan waktu liburan akhir tahun dengan berlibur ke pesisir pantai dan jalan-jalan.
Lantas, benarkan bencana tsunami selalu terjadi di akhir tahun?
Menanggapi dugaan potensi bencana tsunami saat akhir tahun ini, Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, Daryono pun angkat bicara.
Baca juga: Bagian Atas Candi Borobudur Direncanakan Mulai Dibuka Kembali Tahun Depan
Menurut Daryono, berdasarkan sumber dan pembangkitnya, secara ilmiah tsunami memang tidak mengenal musim.
Gempa tektonik, longsoran dalam laut, erupsi gunung api adalah fenomena geologis yang dapat terjadi tidak hanya pada bulan-bulan tertentu seperti halnya fenomena cuaca dan iklim, sehingga kapan saja dapat terjadi tsunami.
Jumlah kejadian tsunami di atas tentu bukan jumlah yang mutlak, karena bisa jadi masih ada data kejadian tsunami lainnya yang terlewat dan belum dikompilasi datanya.
Untuk membuktikan kebenaran penilaian ini, maka perlu upaya menggali sejarah tsunami masa lalu yang bersumber dari katalog tsunami.
"Jika kita mencermati catatan sejarah kejadian tsunami di Indonesia dari katalog tsunami, sebanyak 114 kejadian tsunami yang dikompilasi berdasarkan bulan kejadiannya maka diperoleh jumlah kejadian tsunami untuk masing-masing bulan dalam setahun," kata Daryono dalam keterangan tertulisnya.
Hasil penelusuran terhadap data kejadian tsunami di Indonesia menunjukkan adanya variasi jumlah peristiwa tsunami untuk masing-masing bulan di tahun 1600-2018, yaitu:
Bulan Januari terjadi 11 kali tsunami
Bulan Februari terjadi 12 kali tsunami
Bulan Maret terjadi 11 kali tsunami
Bulan April terjadi 8 kali tsunami
Bulan Mei terjadi 6 kali tsunami
Bulan Juni terjadi 4 kali tsunami
Bulan Juli terjadi 8 kali tsunami
Bulan Agustus terjadi 9 kali tsunami
Bulan September terjadi 12 kali tsunami
Bulan Oktober terjadi 8 kali tsunami
Bulan November terjadi 12 kali tsunami
Bulan Desember terjadi 12 kali tsunami
Berdasarkan data kejadian tsunami per bulan tersebut di atas tampak bahwa bulan dengan jumlah peristiwa tsunami paling banyak terjadi pada bulan Februari, September, November, dan Desember masing-masing 12 kejadian tsunami.
Sedangkan, kejadian tsunami yang paling sedikit terjadi pada bulan Juni sebanyak 4 kali.
"Mengacu data ini maka pendapat yang menyebutkan bahwa Desember adalah bulan dengan peristiwa tsunami paling banyak tidaklah benar," jelasnya.
Data BMKG menunjukkan bahwa Desember ternyata bukan satu-satunya bulan di akhir tahun dengan kejadian tsunami paling banyak.
Tonton juga:
Kendati demikian data ini cukup untuk memberi gambaran sementara distribusi kejadian bencana tsunami pada masing-masing bulan.
"Kapan saja, sebaiknya kita harus waspada dan siaga tsunami, khususnya masyarakat di wilayah pesisir yang pantainya berhadapan dengan sumber gempa di dasar laut dan sudah dinyatakan sebagai pantai rawan tsunami," ucap Daryono.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Benarkah Akhir Tahun Pasti Banyak Bencana Tsunami? Ini Kata BMKG".
Baca juga: Viral di Medsos, Sosok Mengerikan di Balik Jendela Rumah Terekam Google Maps
Baca juga: Libur Akhir Tahun, Taman Nasional Alas Purwo Banyuwangi Ditutup Sementara
Baca juga: Keren! Pria Ini Bisa Terbang hingga Ketinggian 900 Meter Tanpa Parasut, Lihat Videonya
Baca juga: Wanita Ini Kecewa Setelah Diusir dari Restoran karena Pakai Baju Terlalu Seksi
Baca juga: Tanaman Hias Fishbone Cactus Diprediksi Bakal Populer di Tahun 2021, Seperti Apa?