Breaking News:

British Airways Jual Barang Kabinnya Agar Turis Punya Pengalaman Terbang Kelas Bisnis di Rumah

Maskapai British Airways menjual barang-barang di kelas kabin premium agar para turis bisa punya pengalaman terbang di rumah.

Instagram.com/@british_airways
Ilustrasi penumpang British Airways, Selasa (24/11/2020). 

TRIBUNTRAVEL.COM - Untuk pertama kalinya dalam sejarahnya, British Airways (BA) memutuskan untuk membuka pintu gudangnya pada Natal ini.

Mereka akan menjual barang-barang di kelas kabin premiumnya untuk memberi pelanggan dan penggemar penerbangan kesempatan unik agar bisa membawa pulang barang pesawat British Airways yang telah mengelilingi dunia ratusan kali.

Itu terjadi di tengah kerugian lebih dari 5 miliar Pound Britania atau setara Rp 94 triliun untuk pemilik BA, IAG.

Pelanggan dan kolektor dapat menciptakan kembali pengalaman terbang di kelas pertama BA otentik dengan mengambil item makan dalam pesawat yang dipesan lebih dahulu seperti piring William Edwards (mulai Rp 473 ribuan), mangkuk sup (Rp 568 ribuan), cangkir (mulai Rp 94 ribuan), dan piring (Rp 94 ribuan).

Barang kelas satu lainnya yang dijual termasuk keranjang roti (Rp 795 ribuan), selimut siang hari (Rp 170 ribuan) dan tatakan gelas (Rp 94 ribuan).

Dan dengan membayar mulai Rp 227 ribuan, kamu dapat membeli handuk panas kabin pesawat.

Baca juga: Kru Helikopter Temukan Monolit Logam Misterius Tertancap di Gurun, Videonya Viral di Medsos

Atau kamu lebih suka terbang di kelas bisnis BA (Dunia Klub)?

Diwartakan dalam Dailymail, Senin (23/11/2020), ada juga barang di kelas bisnis yang dijual.

Barang-barang dari kabin ini yang bisa kamu dapatkan termasuk piring casserole Cina (Rp 227 ribuan), nampan saji hitam (Rp 189 ribuan), dan sandal (Rp 189 ribuan).

Ada juga barang-barang di 'yard sale' dari armada Boeing 747 BA yang baru saja pensiun, seperti sampanye flute (Rp 113 ribuan), kotak peralatan makan lengkap (Rp 1,4 jutaan), troli pembuangan limbah pemuatan atas (2,8 jutaan), kotak peralatan makan lengkap (Rp 1,4 jutaan), dan rak oven empat rak (Rp 947 ribuan).

2 dari 3 halaman

Rob Burgess, Editor situs web frequent flyer www.headforpoints.com, mengatakan, "Ini bukan pertama kalinya BA menjual kelebihan stok, memang penjualan staf di kantor pusat adalah kejadian biasa, tetapi ini menawarkan kesempatan kepada maskapai untuk menaikkan beberapa dana tambahan diberikan sehingga sedikit orang yang terbang sekarang".

Piring dan gelas dari maskapai British Airways
Piring dan gelas dari maskapai British Airways (Dok. BA via Dailymail)

Dengan membuka obral ke publik, BA juga memberi kesempatan kepada orang-orang untuk membeli barang-barang menyenangkan yang akan menjadi hadiah Natal yang luar biasa bagi para penggemar penerbangan.

"Apa yang bisa lebih baik daripada membuka bungkus selimut hari kelas pertama British Airways untuk bersantai di Yule ini, atau menyantap makan malam kalkun Anda dari BA William Edwards Crockery terbaik?".

Lalu, mengapa British Airways menjual saham ini?

Burgess melanjutkan, "Tidak sepenuhnya jelas, tetapi kurangnya penerbangan dalam beberapa bulan terakhir berarti bahwa kerusakan telah berkurang secara signifikan. BA juga berencana untuk memperkenalkan layanan baru dalam waktu dekat meskipun kemungkinan akan ditunda. Ditambah lagi, mengingat kualitas makanan yang berkurang saat ini, mungkin tidak perlu barang pecah belah yang sangat mewah".

TONTON JUGA:

Carolina Martinoli, Direktur Merek dan Pengalaman Pelanggan British Airways, mengatakan, "Ini adalah kesempatan satu kali yang luar biasa bagi orang-orang untuk membawa keajaiban terbang dengan British Airways ke rumah mereka sendiri".

"Kami tahu bahwa barang-barang khusus ini akan terbang dan kami senang dapat menawarkannya pada saat Natal untuk memberi orang kesempatan untuk membuatnya berkesan selama tahun yang sulit."

Item tersedia untuk dibeli dari whatabuy.co.uk/british-airways.

British Airways mendorong pelanggan untuk membagikan foto diri mereka sendiri menggunakan item di rumah mereka dengan tag @British_Airways dan menggunakan tagar #BAathome.

3 dari 3 halaman

Perusahaan induk British Airways, IAG, mengalami kerugian sebelum pajak sebesar enam miliar euro (£ 5,4 miliar) selama sembilan bulan hingga akhir September.

Ini dibandingkan dengan laba sebelum pajak 2,3 miliar euro (£ 2,1 miliar) selama periode yang sama tahun lalu.

Baca juga: Trik Agar Bagasi Kabin Pesawat Bisa Keluar Lebih Cepat, Pakai Koper Berwarna Cerah

Baca juga: Biar Tak Disita, Jangan Bawa 6 Jenis Barang Ini ke Kabin Pesawat

Baca juga: Penumpang Berkelahi di Kabin, Pesawat Lakukan Pendaratan Darurat

Baca juga: Awak Kabin Ini Bagikan Kebiasaan Penumpang Pesawat yang Paling Menyebalkan

Baca juga: Viral Video Perkelahian Kru Kabin dengan Penumpang soal Bukti Gangguan Stres Pascatrauma

(TribunTravel.com/Nurul Intaniar)

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
British AirwaysPengalaman Terbang Kelas Bisnis
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved