TRIBUNTRAVEL.COM - Para arkeolog baru-baru ini mendapatkan temuan mengejutkan.
Arkeolog menemukan sebuah kendi yang diduga adalah celengan kuno.
Celengan kuno tersebut berisi empat koin emas di dalamnya.
Diprakirakan celengan kuno itu berusia 1.050 tahun.
Celengan kuno berisi koin emas itu ditemukan oleh para arkeolog di kawasan Jerusalem's Jewish Quarter bulan lalu ketika sedang mensurvei sebuah situs yang akan dibangun.
Situs ini berbasis di Western Wall Plaza, alun-alun bersejarah di Kota Tua Yerusalem.
Baca juga: Viral di Medsos, Arkeolog Temukan Tempat Tinggal Budak Berusia 300 Tahun

Inspektur Israel Antiquities Authority (IAA) Yevgenia Kapil menemukan celengan kuno itu terbuat dari tanah liat.
Dilaporkan dalam Dailystar, ukurannya tidak lebih besar dari cangkir kopi.
Beberapa minggu kemudian, seorang arkeolog IAA, David Gellman, terkejut saat segenggam koin keluar dengan kotoran saat dia memindahkannya di tangannya.
Direktur penggali mengatakan, "Ini adalah pertama kalinya dalam karir saya sebagai seorang arkeolog bahwa saya telah menemukan emas, dan itu sangat menarik".
Koin emas itulah yang memudahkan untuk menentukan usia harta karun, lapor LiveScience.
Mereka semua berasal dari tahun antara 940 dan 970, menurut IAA.
Era di tahun tersebut merupakan satu terjadinya perubahan politik besar, ketika Dinasti Syiah Fatimiyah menaklukan Mesir, Suriah, dan Israel yang semua itu sebelumnya berada di bawah kekuasaan dinasti Sunni Abbasiyah.
Dua koin emas itu dicetak selama pemerintahan Khalifah Sunni al-Muti 'antara tahun 956 dan 961.
Sedangkan dua lainnya dicetak pada masa pemerintahan penguasa Syiah al Mu'izz dan penggantinya, al-'Aziz, antara tahun 953 dan 996.
TONTON JUGA:
Empat koin emas tersebut diawetkan dengan sempurna bahkan tidak perlu dibersihkan untuk diidentifikasi, kata seorang ahli koin.
Temuan ini adalah pertama kalinya dalam 50 tahun sebuah cache emas dari periode Fatimiyah ditemukan di daerah tersebut.
Emas itu mungkin mewakili seluruh tabungan seseorang, atau sebagian kecil dari kekayaan keluarga, tergantung siapa yang menyimpannya.
"Empat dinar adalah jumlah uang yang besar bagi sebagian besar penduduk, yang hidup dalam kondisi sulit saat itu," kata Kool.
"Itu sama dengan gaji bulanan pejabat di bawah umur, atau gaji empat bulan untuk pekerja biasa," pungkasnya.
Baca juga: Arkeolog Temukan Ukiran Kucing Raksasa di Bukit Nazca Peru, Kapan Bisa Dikunjungi Turis?
Baca juga: Situs Arkeologi Rumah Viking Ditemukan di Lantai Toko, Dibingkai Kaca Agar Bisa Dinikmati Pengunjung
Baca juga: Arkeolog Temukan Sisa-sisa Villa Romawi Kuno di Bawah Blok Rumah Susun
Baca juga: Arkeolog Mesir Temukan 59 Mumi Utuh yang Dikubur Lebih dari 2.500 Tahun Lalu
Baca juga: Italia Bakal Bayar Rp 2,6 Miliar Bagi yang Mau Mengelola Taman Arkeologi Pompeii
(TribunTravel.com/Nurul Intaniar)