Breaking News:

Viral di Medsos, Sungai di Rusia Tiba-tiba Berubah Merah Pekat Seperti Darah

Pejabat lokal mengatakan air sungai tersebut berasal dari saluran pembuangan yang tersumbat di kota Kemerovo, Rusia.

Daily Mail
Sungai di Rusia yang berubah warna 

TRIBUNTRAVEL.COM - Sungai-sungai di Rusia tiba-tiba berubah warna menjadi merah pekat seperti darah.

Dilansir oleh TribunTravel dari Daily Mail, salah satu sungai yang berubah warna adalah Sungai Iskitimka.

Pejabat lokal mengatakan air sungai tersebut berasal dari saluran pembuangan yang tersumbat di kota Kemerovo, Rusia.

Sebelumnya, dua sungai Rusia lainnya juga mengalami perubahan warna yang sama

Dugaan awal, sungai-sungai di Rusia telah berubah menjadi merah setelah terjadi insiden besar kontaminasi polutan secara misterius, tidak diketahui asalnya.

Baca juga: Viral di Medsos, Arkeolog Temukan Tempat Tinggal Budak Berusia 300 Tahun

Saat para pejabat di wilayah Siberian Kemerovo mencari penyebab tumpahan, penduduk setempat mengatakan bebek menolak berenang di sungai tersebut.

Perubahan warna Sungai Iskitimka yang mengkhawatirkan memicu kekhawatiran dari penduduk di kota industri Kemerovo, yang dilalui sungai tersebut.

"Ini seperti sup borscht, tapi mungkin lebih beracun. Airnya terlihat beracun." ujar penduduk setempat.

Pejabat lingkungan mengatakan air berwarna merah itu berasal dari saluran pembuangan yang tersumbat.

Namun, bahan kimia yang menyebabkan perubahan warna yang tidak menyenangkan ini masih misterius dan sedang diselidiki.

2 dari 4 halaman

Wakil gubernur Kemerovo Andrei Panov mengatakan jika sistem drainase di sungai tersebut yang menjadi penyebab air terkontaminasi.

Polisi sedang berusaha untuk mengidentifikasi para pelaku dan membawa mereka ke pengadilan.

Tidak jelas apakah ada risiko kesehatan bagi orang-orang di kota berpenduduk setengah juta orang itu.

Penduduk Elena Dubrovskaya berkata, "Sekarang ini yang terlihat bukan lagi air sungai, ini seperti jelly cranberry."

Air yang tercemar telah mengalir ke Sungai Tom yang lebih besar.

Sebelumnya, Sungai Gvozdnya tiba-tiba menjadi merah.

Demikian pula, kesalahan diletakkan pada air limbah yang mengalir dari pipa drainase.

Penduduk setempat mengeluh bahwa mereka tidak diberi rincian penyebab pencemaran tersebut.

Sebuah sungai di Naro-Fominsk di Rusia barat juga berubah menjadi merah setelah pelepasan bahan kimia.

Ribuan Ikan Mati Secara Misterius di Rusia, Peneliti Temukan Hal Tak Terduga

3 dari 4 halaman

Untuk kedua kalinya, dalam hitungan minggu pantai di Rusia ditemukan ribuan ikan yang mati secara misterius.

Ribuan ikan yang mati dan terdampar tanpa sebab itu menciptakan bau yang tak sedap.

Dilansir oleh TribunTravel dari Daily Star, ikan-ikan tersebut ditemukan mati terdampar di tepi waduk di Rusia selatan sehingga menciptakan kuburan massal dan bau yang menusuk.

Fenomena yang tidak dapat dijelaskan ini membuat para peneliti melakukan penyelidikan.

Hal ini telah memicu ketakutan akan bencana lingkungan.

Beberapa orang percaya bahwa bencana ribuan ikan yang mati itu disebabkan oleh penurunan permukaan air.

Ada saksi yang merekam kejadian mengerikan yang memperlihatkan tumpukan ikan mati di gumuk pasir di samping waduk Arshan-Zelmen.

Satu orang mengatakan di kawasan tersebut ada bau yang benar-benar mengerikan, bau tersebut menunjuk ke emisi dari pabrik terdekat.

Investigasi pun telah diluncurkan terhadap kematian massal dengan jaksa penuntut percaya itu adalah hasil dari penurunan permukaan air yang drastis.

Komite Investigasi dan kejaksaan daerah mengatakan mereka akan menentukan tindakan selanjutnya berdasarkan penyelidikan awal.

4 dari 4 halaman

Ini bukan kematian ikan pertama yang menjadi berita utama dalam beberapa pekan terakhir.

Masih pada bulan Oktober, ada kelompok ikan dan makhluk laut lain ditemukan mati terdampar di pantai di Kamchatka.

Ikan, gurita, anjing laut, dan bulu babi ditemukan mati dengan sebab yang belum diketahui dan ditakutkan akan memusnahkan 95% kehidupan laut.

Dugaan awal, penyebab kematian banyaknya ikan di laut Rusia tersebut disebabkan bahan bakar roket yang mencemari air.

Mereka menduga persediaan air yang disimpan di tempat pengujian militer mungkin telah bocor.

Situs uji coba pertama, Radygino, berjarak sekitar enam mil (10 km) dari laut dan digunakan untuk latihan pada bulan Agustus lalu.

NGO yang berurusan dengan lingkungan hidup, Greenpeace telah menilai daerah tersebut dan memperingatkan adanya bencana ekologi.

"Peristiwa tersebut terjadi setelah tumpahan bahan bakar diesel besar-besaran di kutub dan kebakaran hutan skala besar di Siberia, menandai tahun lingkungan yang sulit bagi Rusia." tulis Greenpeace.

Baca juga: Sejumlah Gurita hingga Anjing Laut di Timur Jauh Rusia Mati Massal, Apa Penyebabnya?

Baca juga: Tanda Penyihir Ditemukan Terukir di Sebuah Gereja Berusia 700 Tahun di Inggris, Apa Fungsinya?

Baca juga: Sebuah Fosil Ikan Berusia 200 Juta Tahun akan Dijual Seharga Nyaris Rp 1 Miliar di Sebuah Lelang

Baca juga: Ribuan Ikan Mati Terdampar di Pantai Rusia, Apa Penyebabnya?

Baca juga: Ada Museum Luar Angkasa di Dalam Gereja Tua Berusia 130 Tahun, Simak Sejarah di Baliknya

(TribunTravel.com/Gigih)

 
Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
TribunTravel.comRusiaSiberian Kemerovo Stadion Kaliningrad Ekaterinburg Arena Volgograd Arena Otkritie Arena Stadion Kuban VTB Arena Arena Khimki Kazan Arena
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved