lihat foto
TRIBUNTRAVEL.COM - Sebuah hotel butik di Bali disebut sebagai hotel dengan desain paling indah tahun 2020.
Hotel tersebut bernama The Tiing Hotel, memiliki 14 kamar tidur dengan tarif menginap mulai 43 dolar atau setara Rp 633 ribuan per malam.
Terletak di tepi pantai kawasan Tejakula, Buleleng yang minim turis, The Tiing Hotel berjarak dua setengah jam berkendara dari bandara di Denpasar.
Melansir Insider, Senin (2/11/2020), arsitek Nic Brundson menyebut hotel Tiing sebagai 'a reward for the intrepid' atau yang berarti hadiah untuk pemberani.
Baca juga: Pengguna TikTok Ini Bagikan Cara Aman Check in Sendirian di Hotel, Videonya Viral di Medsos
Hadiah yang dimaksud adalah pemandangan laut menakjukan dan pegunungan yang Instagramable.
Setelah mengunjungi tempat itu untuk pertama kalinya, Brunsdon mengatakan bahwa ia ingin hotel itu menampilkan lanskap yang memesona.
Untuk melakukan ini, ia merancang tujuh 'bilah', terdiri dari suite tamu tingkat atas dan bawah.
Kedua bilah dan jalan setapak di antara keduanya mencipatakan pemandangan tunnel yang langsung menghadap ke laut dan pegunungan.
Suite dirancang mendorong para tamu untuk bersantai dan menyegarkan pikiran kembali, Brunsdon mengatakan kepada Insider.
Para tamu dapat menikmati pemandangan dari infinity pool pribadi mereka.
Selain itu, tamu juga bisa bersantai di bak mandi dengan konsep outdoor setelah seharian snorkeling dan menjelajahi air terjun terdekat.
Tidak ada fasilitas televisi di dalam suite tersebut, dan lampu langit-langit mengisi ruang dengan cahaya sebagai pengganti jendela setinggi mata.
Idenya adalah bahwa "kamu hanya dapat benar-benar fokus untuk berada dan hadir di sana, dengan lautan di depanmu dan gunung di belakangmu," kata Brunsdon.
Brunsdon mendesain hotel sebelum pandemi virus corona (Covid-19), tetapi dia yakin hotel itu cocok untuk perjalanan selama pandemi, katanya kepada Insider.
Ketika tamu ingin berinteraksi dengan orang lain, mereka dapat menuju ke ruang bersama seperti di kolam renang dengan ubin berwarna merah dan paviliun yoga di tepi pantai.
Social distancing tampaknya tengah disertakan dalam DNA hotel, "kamu bisa merasa terioslasi ketika ingin sendiri, namun juga bisa terhubung ketika kamu ingin bersama orang-orang", tambahnya.
The Tiing Hotel terletak di sebelah desa nelayan yang aktif dan terasa seperti 'Bali tradisional', kata Brunsdon kepada Insider.
Dalam satu perjalanan, dia ingat menyaksikan penduduk setempat pergi ke laut dengan perahu nelayan kayu tradisional dan kembali dengan tuna seberat 50 kilogram.
Untuk merayakan semangat Tejakuma dan Bali, Brunsdon dan studio lokal Manguning merancang hotel menggunakan beton dan bambu lokal.
"Berkendara di sekitar pulau, ada semua lempengan beton dan tiang, dan banyak di antaranya yang ditopang dengan bambu," kata Brunsdon.
Riff bertekstur di dinding hotel, yang dibuat dengan menempatkan batang bambu di beton basah menjadi salah satu tampilan khas hotel.
Dalam bahasa Indonesia, Tiing berarti bambu, maka tak heran hotel ini menamakannya demikian.
Bali saat ini ditutup untuk turis internasional hingga awal 2021, tetapi ketika pariwisata kembali, Brunsdon berpikir bahwa lokasi The Tiing Hotel yang terpencil akan menjadi daya tarik bagi pengunjung.
Baca juga: Amankah Staycation di Hotel Saat Pandemi? Ini Kata Ahli
Baca juga: 5 Hotel Bergaya Unik dari Berbagai Negara, Ada yang Masuk Daftar Situs Warisan Dunia UNESCO
Baca juga: Hampir 100 Tahun Beroperasi, Hotel Ikonik di New York Ini Terpaksa Tutup Akibat Covid-19
Baca juga: Wanita Ini Terkejut Temukan Kamar Hotel yang Diinapi Penuh Jerami dan Noda Darah
Baca juga: 3 Hotel Unik di Tokyo yang Harus Kamu Coba Inapi Minimal Seumur Hidup Sekali
(TribunTravel.com/Muhammad Yurokha M)
