TRIBUNTRAVEL.COM - Bandara London Heathrow tidak lagi menduduki peringkat pertama bandara tersibuk di Eropa.
Posisi pertama sebagai bandara tersibuk di Eropa kini ditempati oleh Bandara Charles de Gaulle di Paris.
Menurut Associated Press (AP) , Bandara Charles de Gaulle telah merebut peringkat pertama dari Heathrow terutama karena pandemi Covid-19.
Sejak wabah virus Covid-19 menghentikan penerbangan di Heathrow, dan bandara tidak menyetujui pengujian penumpang yang dapat mengurangi persyaratan karantina, jumlahnya telah turun secara drastis.
Baca juga: Otoritas Bandara Doha Dituntut Terkait Pemeriksaan Paksa terhadap Sejumlah Penumpang Wanita
Bandara Heathrow mengharapkan untuk melayani 22,6 juta penumpang tahun ini dan 37,1 juta pada tahun 2021, AP melaporkan.
Secara keseluruhan, pendapatan bandara tahun ini turun 72 persen dibandingkan tahun 2019.
Bandara ini juga melaporkan kerugian sebesar 1,97 miliar dolar atau setara Rp 38,7 triliun pada September.
Menurut The Guardian, Bandara Heathrow telah melayani 18,97 juta penumpang hingga akhir September, turun 69 persen dalam waktu yang sama pada 2019.
Sementara itu, Charles de Gaulle telah melayani 19,27 juta penumpang dalam sembilan bulan pertama tahun 2020 ini.
Bandara Heathrow mengungkapkan bahwa sejak Charles de Gaulle telah menerapkan pengujian penumpang, itu dapat memungkinkan lebih banyak penumpang untuk melewati hub Prancis.
"Bandara hub Inggris tidak lagi menjadi bandara tersibuk di Eropa, pesaing seperti Charles de Gaulle telah melampaui kami dalam hal jumlah penumpang karena mereka mendapat manfaat dari pengujian penumpang," kata perwakilan Bandara Heathrow dalam sebuah pernyataan.
"Tanpa langkah cepat untuk menguji, Inggris akan tertinggal lebih jauh di belakang para pesaing Eropa dan pemulihan ekonomi akan gagal dimulai," jelasnya.
Menurut The Guardian, bandara tersebut meminta pemerintah Inggris untuk berkomitmen menguji penumpang yang tiba pada 1 Desember untuk melindungi pekerjaan dan pendapatan.
"Itu merupakan hal yang tepat yang bisa dilakukan untuk membantu pemulihan ekonomi," kata John Holland-Kaye, kepala eksekutif Heathrow, kepada Radio BBC, seperti dilaporkan The Guardian.
“Pemerintah lambat dalam melakukan ini. Mereka benar-benar harus maju dan mewujudkannya sebelum awal Desember,” tambahnya.
Baca juga: Viral di Medsos, Bandara Makassar Ramai Penumpang Tanpa Physical Distancing
Baca juga: Bandara Heathrow London Luncurkan Teknologi Tes Swab Baru, Hasilnya Bisa Diketahui Kurang dari 1 Jam
Baca juga: 5 Langkah Bandara Soekarno-Hatta Antisipasi Lonjakan Penumpang saat Libur Panjang
Baca juga: Hindari Pajak Bandara, Pria Ini Nekat Sembunyikan 972 Gram Emas Pipih di Duburnya
Baca juga: Singapore Airlines Luncurkan Restoran Pop-up di Bandara Changi, Tiketnya Ludes dalam Waktu 30 Menit
(TribunTravel.com/Muhammad Yurokha M)