Breaking News:

Uniknya Penjual Nasi Kapau di Sumatera Barat, Berjualan Keliling Sesuai Hari Pasar

Penjual nasi kapau punya tradisi unik yaitu berjualan sesuai dengan hari balai atau hari pasar di tempat mereka berjualan.

Instagram/ @w_muthia
Warung Nasi Kapau Kramat Raya 

TRIBUNTRAVEL.COM - Penjual nasi kapau di Sumatera Barat ternyata punya tradisi unik.

Penjual nasi kapau tersebut berjualan sesuai dengan hari balai atau hari pasar di tempat mereka berjualan.

Tradisi unik itu dijelaskan Reno Andam Suri, penulis buku Rendang Traveler dan Rendang: Minang Legacy to the World ketika menjadi narasumber dalam sesi webinar “Selintas Perjalanan Rantau: Lapau Nagari Kapau” yang diselenggarakan Aksara Pangan, Kamis (22/10/2020).

Biasanya hari balai akan berlangsung sekitar tiga sampai empat kali dalam satu minggu. Tempatnya pun berpindah-pindah.

Baca juga: Jangan Lupa Minta Sebeng sebagai Bonus saat Makan Nasi Kapau

“Hari senin itu misalnya mereka ke Piladang, Selasa ke Aurkuning, Rabu ke Simalanggang,” tutur Reno.

Para penjual nasi kapau yang berasal dari Nagari (sebutan desa di Sumatera Barat) Kapau, Tilatang Kamang, Kabupaten Agam, Sumatra Barat ini kemudian pergi ke lokasi hari balai berlangsung.

Jaraknya pun tidak dekat. Menurut Reno, kadang-kadang hari balai terletak di lokasi sekitar 30-50 kilometer dari Nagari Kapau.

Kebiasaan ini sudah berlangsung sejak zaman kolonial Belanda. Kala itu perempuan Minang yang ditinggal kaum lelaki merantau mulai berjualan ke pasar-pasar.

Mereka berjalan kaki atau kadang menaiki kereta demi bisa menjangkau lokasi pasar yang jauh.

Saat itu jalur kereta memang sudah dibangun oleh Belanda.

2 dari 2 halaman

Kebiasaan tersebut terus dilestarikan hingga kini.

Salah satu alasan para pemilik lapau itu terus berjualan di hari balai adalah untuk mengobati kerinduan para pelanggan.

“Mereka enggak bertemu dengan pembeli itu selama seminggu. Jadi ketika mereka pergi ke balai, mereka belanja untuk keperluan rumah, mereka mengobati kerinduan untuk melepas lelahnya itu dengan makan di lapau,” tutur Reno.

Lapau permanen

Selain lapau di hari balai, para pemilik lapau juga ada yang berjualan di lokasi permanen.

Misalnya, di warung-warung yang ada di Los Lambuang atau di Pasar Ateh. Mereka setiap hari akan berjualan di situ.

Selain di pasar-pasar, ada pula lapau yang terkenal dan besar di seluruh penjuru Bukittinggi.

Biasanya, lapau permanen ini adalah mereka yang sudah memiliki omzet yang tinggi dan dikenal turis.

“Biasanya kalau turis langsung ke Los Lambuang atau ke Uni Lis di Pasar Ateh, atau ke Uni Cah, karena tidak semua orang tahu hari balai kapan dan di mana,” ujar Reno.

Baca juga: Wisata Sumatera Barat Dibuka, Ini 6 Tempat Wisata di Bukittinggi yang Bisa Dikunjungi

Baca juga: Wisata Dibuka, Ini Protokol Kesehatan Wisatawan yang Liburan di Sumatera Barat

Baca juga: 3 Tempat Wisata Favorit di Sumatera Barat yang Wajib Dikunjungi

Baca juga: Jelajah Lembah Harau, Tempat Wisata di Sumatera Barat yang Dijuluki Yosemitenya Indonesia

Artikel ini sudah tayang di Kompas dengan judul Tradisi Unik Penjual Nasi Kapau di Sumatera Barat, Jualan Makanan Keliling

Selanjutnya
Sumber: Kompas.com
Tags:
Sumatera BaratAgamTilatang KamangKapaunasi kapau Sate Lokan
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved