TRIBUNTRAVEL.COM - Maskapai penerbangan Etihad Airways membuka rute penerbangan ke Israel untuk pertama kalinya.
Penerbangan yang lepas landas dari Bandara Internasional Abu Dhabi itu menjadi momen bersejarah, karena menjadi penerbangan komersial pertama yang bertolak dari Uni Emirat Arab (UEA) menuju Israel.
Melansir dari Aljazeera, Etihad Airways dengan nomor penerbangan 9607 mendarat di Bandara Internasional Ben-Gurion pada Senin (19/10/2020).
"Etihad menjadi maskapai Teluk pertama yang mengoperasikan penerbangan penumpang ke Israel. Dan ini baru permulaan," informasi yang tertulis dalam akun Twitter @etihad.
Penerbangan yang menggunakan Boeing 787 Dreamliner kemudian kembali ke Abu Dhabi beberapa jam kemudian dengan delegasi perjalanan dan pariwisata Israel, menurut pernyataan resmi Etihad.
Dikutip dari Travel+Leisure, Etihad menyebut penerbangan itu sebagai misi perdagangan perjalanan.
Para profesional pariwisata Israel akan mengunjungi UEA selama dua hari yang diselenggarakan oleh perusahaan Israel Maman Group, kata juru bicara maskapai penerbangan.
"Penerbangan hari ini adalah kesempatan bersejarah untuk pengembangan kemitraan yang kuat di UEA dan di Israel, dan Etihad Airways sebagai maskapai penerbangan nasional," kata Ketua Etihad Aviation Group, Mohamed Mubarak Fadhel Al Mazrouei, dikutip TribunTravel dari Travel+Leisure.
"Kami baru saja mulai mengeksplorasi potensi jangka panjang dari hubungan yang baru dibangun ini, yang pasti akan sangat menguntungkan ekonomi kedua negara, khususnya di bidang perdagangan dan pariwisata, dan pada akhirnya orang-orang yang menyebutnya beragam dan luar biasa," lanjutnya.
Etihad mengatakan pihaknya berencana untuk menjadwalkan penerbangan penumpang reguler antar negara di masa depan dan meluncurkan situs web Ibrani.
Pernah terbang ke Israel
Sebelumnya, pesawat Etihad telah mendarat di Ben-Gurion pada Mei dan Juni untuk membawa persediaan media bagi warga Palestina yang mengatasi pandemi virus corona.
Hanya saja, saat itu Palestina, yang sangat keberatan dengan perjanjian yang dibuat Israel dengan UEA dan Bahrain, menolak bantuan tersebut.
Pada Agustus, Israel dan UEA mengumumkan bahwa mereka telah mencapai kesepakatan yang ditengahi AS untuk menormalkan hubungan.
Di Manama, Israel dan Bahrain menandatangani kesepakatan untuk menjalin hubungan, menjadikan UEA dan Bahrain negara Arab ketiga dan keempat yang menormalisasi hubungan dengan Israel, menyusul kesepakatan damai Israel 1979 dengan Mesir dan pakta 1994 dengan Yordania.
Banyak negara Arab mengatakan mereka tetap berkomitmen pada Inisiatif Perdamaian Arab - yang menyerukan penarikan total Israel dari wilayah Palestina yang diduduki pada 1967 dengan imbalan perdamaian dan normalisasi penuh hubungan.
Tetapi spekulasi telah marak bahwa beberapa negara di kawasan itu akan segera ikut-ikutan.
Baca juga: Abu Dhabi Luncurkan Program Sertifikasi Kebersihan Hotel dan Tempat Wisata Usai Pandemi Covid-19
Baca juga: Ingin Liburan ke Abu Dhabi saat Pandemi? Bersiap Pakai Gelang Pelacak Karantina
Baca juga: Ini Penyebab Garuda Indonesia Batalkan Penerbangan ke Abu Dhabi
Baca juga: Berkat Visa Baru, Turis Bisa Tinggal dan Kerja Jarak Jauh di Dubai Selama 1 Tahun
Baca juga: Reruntuhan Bentuk Masjid yang Ditemukan di Tengah Gurun Israel Diklaim Masjid Tertua di Dunia
(TribunTravel.com/Sinta Agustina)