TRIBUNTRAVEL.COM - Kamu suka berburu kuliner tidak? Jika iya, kuliner apa yang kamu suka?
Apakah roti kering, biskuit, oatmeal, buah kering, pisang selai kacang, atau malah kamu penggemar kukis?
Dari sekian banyak camilan tersebut, jika kamu menyukai kukis ada rekomendasi yang bisa kamu cobain nih.
Kamu bisa datang ke kedai Lummy Bakehouse dan membeli kukisnya yang enak dan tidak bikin enek.
Berlokasi di Marchand Hype Station, Bintaro, Jalan Emerald Boulevard, Parigi, Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, Lummy Bakehouse menyajikan berbagai varian dari biskuit yang ditemukan pada tujuh Masehi lalu di Persia ini.
Ini merupakan store offline pertama Lummy, awalnya sang pemilik hanya fokus berjualan online melalui platform e-commerce.
Baca juga: 7 Kuliner Malam di Banyuwangi Paling Favorit, Nasi Tempong Sambalnya Super Pedas
"Ini merupakan store pertama kita, karena sebenernya kita mulai dari bisnis online. Terus banyak yang suka dan banyak yang minat. Awalnya pasarnya hanya di Jakarta Utara dan Barat, akhirnya kita buka store pertama di Bintaro ini. Kita juga ingin lebih melebarkan bisnis, supaya orang-orang jadi tahu Lummy," tutur Owner Lummy Bakehouse, Nikhe Limaniar.

Nikhe mengatakan bahwa ia memulai bisnis ini berawal dari hobinya yang suka memasak dan membuat kukis.
Ia sering membuat kukis dan dibagikan ke teman, saudara dan kenalan keluarganya.
Sejak saat itu, mulai datang pesanan.
Semakin hari semakin banyak pesanannya dan akhirnya pada 2019 ia memutuskan untuk memulai bisnis secara online.
Store pertama Lummy ini buka sejak pukul 09.00 - 20.00 WIB untuk hari Senin-Jumat dan untuk hari Sabtu-Minggu buka dari pukul 08.00 - 20.00 WIB.
"Dari toko offline ini, kita ingin mencakup konsumen-konsumen yang senang datang, berbelanja ke store dan ingin melihat bagaimana cookies yang kita jual. Semua cookies yang kita jual itu fresh from the oven. Jadi dibuat langsung di sini. Kita buka offline ini untuk membangun trust konsumen juga kan," terang Nikhe.
Di ranah online, Nikhe berhasil menjual Lummy sekira 150 - 200 kukis per-hari.

Sementara di toko offline-nya yang terletak di Bintaro, sang owner menargetkan hingga 300 kukis terjual setiap harinya.
Rencananya, Lummy akan membuka tiga store sepanjang tahun 2020 ini, dua store lainnya akan berlokasi di Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara dan Summarecon Mall Serpong, Tangerang.
Nikhe menambahkan bahwa kukis buatannya berbeda dengan kukis kebanyakan.
Ia menyebut bahwa kukis buatannya tidak terlalu manis dan tidak membuat enek jika dimakan.
"Kita menjual kukis beda dari yang lain. Kalau yang lain mungkin manis banget ya, kita ini ngga terlalu over manis dan ngga bikin enek. Kita menjaga produknya seperti itu, karena ada konsumen yang ngga terlalu suka manis kan. Lalu kita juga pakai bahan-bahan yang bener-bener berkualitas. Kita paduin bahan lokal premium dengan beberapa bahan impor," jelasnya.
Ada sembilan varian kukis yang dijual di Lummy, diantaranya Choco Chunk, Lotus Biscoff, Cookies and Cream, Salty Caramel, Red Velvet, Triple Chocolate, Wacko Walnut, Matchy Matcha dan Nutty Nut.
TONTON JUGA:
Lummy juga menyediakan tiga varian packaging, yakni Single Pack yang berisi tiga kue, Couple Pack yang berisi enam kue dan Family Pack yang berisi 12 kue.
"Harganya bervariasi, dari sembilan cookies ini kita bagi menjadi dua kelompok yaitu Classic Cookies dan Premium Cookies ini yang special. Harganya mulai start dari Rp 36.000 - Rp 156.000," ungkap Nikhe.
Menyoal daya tahan kukis buatan Lummy Bakehouse, Nikhe mengklaim dapat bertahan 5-7 hari di suhu ruangan dan bisa sampai dua minggu jika dimasukkan ke freezer.
Caption : Opening store pertama Lummy Bakehouse di Marchand Hype Station, Bintaro, Jalan Emerald Boulevard, Parigi, Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan. (Lita Febriani)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Lummy Bakehouse, Tempat Berburu Kukis yang Nggak Bikin Eneg".
Baca juga: 5 Fakta Unik Kuliner Jepang yang Tak Banyak Orang Tahu, Termasuk Tiap Daerah Punya Ciri Khas
Baca juga: Es Bir Kotjok Si Abah dan 7 Kuliner Legendaris di Bogor yang Wajib Dicicipi
Baca juga: Bandeng Presto dan 5 Kuliner di Semarang untuk Menu Makan Siang
Baca juga: Bumbu Suara dan 3 Kuliner yang Diprediksi Jadi Makanan Ramah Lingkungan 2030
Baca juga: 15 Kuliner di Bogor yang Menggugah Selera, Ada Soto Kuning Pak Salam dengan Aroma Rempah Khas
(TribunTravel.com/Nurul Intaniar)