Breaking News:

Jumlah Penduduk Terlalu Sedikit, Desa di Jepang Dihuni Ratusan Boneka Seukuran Manusia

Boneka-boneka tersebut ditaruh di berbagai tempat seperti sedang melakukan aktivitas layaknya penduduk desa, seperti jalanan, ladang, toko, dan lainny

AFP/Kazuhiro Nogi
Desa Nagoro yang dipenuhi boneka berukuran orang dewasa 

TRIBUNTRAVEL.COM - Sebuah desa di Jepang dihuni oleh ratusan boneka yang berukuran besar layaknya orang dewasa,

Dilansir oleh TribunTravel dari Mirror, tempat tersebut adalah desa Nagoro, Jepang, kamu akan melihat boneka-boneka di berbagai tempat.

Boneka-boneka tersebut ditata seolah sedang melakukan aktivitas layaknya penduduk desa, seperti jalanan, ladang, toko, dan lainnya.

Dengan demikian, keadaan desa seperti sibuk namun sebenarnya mereka adalah boneka.

Hal ini karena jumlah boneka berukuran dewasa di desa Nagaro lebih banyak daripada penduduknya sendiri.

Desa di Nagoro titu dijuluki sebagai "desa terkutuk" dan memiliki sekitar 350 boneka berukuran dewasa.

Baca juga: Universitas di Jepang Tawarkan Gelar Studi Ninja, Ini yang Akan Dipelajari

Jumlah tersebut melebihi jumlah penduduk manusia di desa tersebut dengan sepuluh banding satu.

Sebenarnya, boneka-boneka tersebut tidak dimaksudkan untuk menakuti, tetapi memberi tahu ada sesuatu yang meresahkan di sana.

Ada "penduduk boneka" yang bisa ditemukan di penjuru desa, misalnya ruang kelas yang dipenuhi dengan boneka anak-anak dan boneka guru.

Kemudian, ada juga boneka penduduk setempat yang nongkrong di halte bus atau di beranda depan gedung, dan boneka petani yang bekerja keras di ladang.

2 dari 3 halaman

Boneka-boneka ini dibuat oleh penghobi kerajinan tangan Tsukimi Ayano yang menjadi ibu dari boneka-boneka di desa Nagoro ini.

Tsukimi lahir di Nagoro tetapi pindah dan akhirnya kembali pada tahun 2002.

Sekembalinya, dia menemukan bahwa sebagian besar penduduk telah pergi bekerja di kota, dan jumlah penduduk terus menyusut ketika penduduk yang lebih tua meninggal dunia.

Pada 2019 diperkirakan ada kurang dari 30 orang yang masih tinggal di desa.

Untuk membuat kota terasa lebih sibuk, Tsukimi mulai membuat boneka seukuran penduduk untuk memenuhi jalan-jalan dan pedesaan sekitarnya.

Dia juga membuat beberapa boneka untuk menghormati warga yang sudah meninggal.

Setiap musim gugur, desa menyelenggarakan Festival Boneka lengkap dengan kompetisi foto.

Desa Nagoro sendiri bukan tempat mudah untuk dijangkau, karena desa ini memiliki lokasi terpencil di Lembah Iya di Prefektur Tokushima.

Namun, ternyata banyak orang tertarik untuk mengunjungi desa tersebut.

Meskipun awalnya tidak dimaksudkan sebagai tujuan wisata, dalam beberapa tahun terakhir desa ini menjadi populer.

3 dari 3 halaman

Wisatawan dari dalam maupun luar negeri datang ke sana untuk melihat boneka tersebut.

Desa ini juga tampil di TV, termasuk film dokumenter Valley of the Dolls tahun 2014, serta penampilan selama episode serial perjalanan James May Our Man in Japan.

Tentu saja saat ini, perjalanan ke Jepang tidak memungkinkan

Pada saat ini, Jepang saat menutup perbatasannya untuk wisatawan internasional, tetapi kamu bisa melihatnya melalui Google Maps di Street View.

Baca juga: Jadi Acara Tahunan, Aksi Pembunuhan Bayi Lumba-Lumba di Jepang Ini Tuai Banyak Kecaman

Baca juga: Sering Ciptakan Bayangan Misterius, Ini Sejarah Terowongan Segi Delapan di Jepang

Baca juga: Jepang Punya Maskot Anti Virus Corona yang Bagikan Masker Gratis

Baca juga: Pringles Ramen Limited Edition Diburu di Jepang, Harus Tunggu Berbulan-bulan untuk Mendapatkan

Baca juga: Nekobiyaka, Satu-satunya Kafe Kucing Hitam yang Jadi Daya Tarik Wisata di Jepang

(TribunTravel.com/Gigih)

 
Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved