Breaking News:

Turis Ini Kapok Curi Artefak di Pompeii dan Mengaku Terkena Kutukan

Seorang turis yang mencuri fragmen dari kota kuno Pompeii 15 tahun lalu telah mengembalikan artefak tersebut

Pixabay/Pascvii
Taman Arkeologi Pompeii Italia, Kamis (1/10/2020). 

TRIBUNTRAVEL.COM - Seorang turis yang mencuri fragmen dari kota kuno Pompeii 15 tahun lalu telah mengembalikan artefak tersebut, mengklaim bahwa dirinya telah dikutuk.

Turis asal Kanada ini diidentifikasi bernama Nicole.

Turis ini mengirim dua ubin mosaik dan sepotong keramik di Pompeii, Italia Selatan.

Nicole berusia sekitar 20 tahun ketika mengunjungi taman arkeologi Pompeii pada 2005.

Baca juga: Tes Covid-19 Positif, 4 Gadis Italia Ditahan di Hotel Karantina dengan Kondisi Buruk Selama Sebulan

Ia menyalahkan pencurian itu sebagai penyebab kemalangan yang dideritanya selama bertahun-tahun sejak itu, termasuk dua kali menderita kanker payudara dan kesulitan keuangan.

"Tolong, bawa mereka kembali, mereka membawa kesialan," tulisnya seperti dikutip TribunTravel dari TheGuardian, Senin (12/10/2020).

Pada saat pencurian, dia berkata ingin memiliki sepotong sejarah yang tidak bisa dimiliki siapa pun tetapi relik itu memiliki begitu banyak energi negatif terkait dengan tanah kehancuran itu.

Pompeii terkubur dalam abu vulkanik setelah letusan dahsyat Gunung Vesuvius pada tahun 79 Masehi dan terkubur hingga abad ke-16, ketika penemuan kembali mengubah pemahaman tentang kehidupan di dunia klasik.

Situs kuno tersebut adalah salah satu atraksi yang paling banyak dikunjungi di Italia dan selama bertahun-tahun harus berurusan dengan masalah turis yang mencuri darinya.

"Saya sekarang berusia 36 tahun dan menderita kanker payudara dua kali," katanya.

2 dari 2 halaman

“Terakhir kali berakhir dengan mastektomi ganda. Saya dan keluarga saya juga mengalami masalah keuangan. Kami orang baik dan saya tidak ingin mewariskan kutukan ini kepada keluarga atau anak-anak saya," katanya.

Nicole bukan satu-satunya yang bertobat.

Paket itu berisi surat pengakuan lain dari pasangan, juga dari Kanada, bersama dengan beberapa batu yang dicuri dari situs tersebut pada tahun 2005.

“Kami mengambil mereka tanpa memikirkan rasa sakit dan penderitaan yang dialami jiwa-jiwa malang ini selama letusan Vesuvius dan kematian mereka yang mengerikan,” tulis mereka.

“Kami minta maaf, maafkan kami karena membuat pilihan yang buruk ini. Semoga arwah mereka beristirahat dengan tenang."

Selama bertahun-tahun, begitu banyak peninggalan yang dicuri telah dikembalikan ke situs, bersama dengan surat-surat yang menyatakan rasa bersalah, sehingga pejabat taman mendirikan museum yang memamerkan artefak tersebut.

Sebagian besar turis ingin menyimpan relik sebagai oleh-oleh, tetapi beberapa pencuri juga mencoba menjual Pompeii secara online.

Pada 2015, batu bata yang diambil dari reruntuhan pada 1958 dijual di eBay.

Baca juga: Carbonara dan 8 Saus Pasta dari Italia yang Tak Kalah Lezat dari Bolognese

Baca juga: Protokol Kesehatan Ketat, Bandara di Italia Raih Penghargaan Anti-Covid dari Skytrax

Baca juga: Turis Ini Ditangkap karena Ukir Nama di Colosseum Roma Italia

Baca juga: 12 Fakta Keju, Termasuk Bank di Italia Utara yang Pakai Keju Sebagai Jaminan Pinjaman

Baca juga: Kota Saint-Barthelemy Valley Dinobatkan Sebagai Kota Terbaik untuk Melihat Bintang di Italia

(TribunTravel/Arif Setyabudi)

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
PompeiiItaliaTribunTravel Darren Kent Zuppa Soup Emil Audero Muhammad Prakosa Panzanella Alessandro Bastoni Nicolo Barella Genoa CFC Frosinone Calcio
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved