TRIBUNTRAVEL.COM - Kota Wuhan dan negeri China secara keseluruhan sedikit demi sedikit telah bangkit dari virus corona yang melanda kotanya dan kembali menjalani kehidupan normal.
Untuk mendukung kembalinya kehidupan normal di Wuhan, Pemerintah Wuhan bahkan menawarkan tiket gratis ke tempat-tempat wisata.
Hal ini dilakukan Pemerintah Wuhan tak lain juga untuk menyelamatkan pertumbuhan ekonomi di sana.
Entah itu adalah hal baik atau buruk, namun tampaknya hal ini berhasil dicapai.
Perayaan Golden Week atau Minggu Emas akan hadir pekan ini, tepatnya pada 1 Oktober hingga 7 Oktober 2020 mendatang.
• Setelah Pesta Kolam Viral di Medsos, Ribuan Warga Wuhan Adakan Pesta Bir Selama Seminggu
Liburan Minggu Emas ini menjadi salah satu migrasi manusia tahunan terbesar di China.
Pasalnya, lebih dari 700 juta orang berpindah.
Tahun ini, hal ini akan menjadi ujian penting bagi upaya China untuk kembali normal dan mencegah gelombang virus corona baru.
Musim liburan dimulai dengan China's National Day pada 1 Oktober, menandai 71 tahun pemerintahan Partai Komunis.
Periode tersebut juga bertepatan dengan Festival Pertengahan Musim Gugur tahun ini, liburan satu hari yang jatuh pada malam bulan purnama di musim gugur.
TONTON JUGA:
Sebagian besar perbatasan di dunia masih ditutup untuk bepergian.
Sehingga, warga Tiongkok yang ingin traveling disarankan agar bepergian di dalam negeri saja.
Sekitar 408 juta perjalanan diharapkan bisa dilakukan pada Minggu Emas ini, sedikit naik dari tahun lalu, kata Kementerian Transportasi China, Kamis (24/9/2020).
Pemesanan penerbangan domestik pun naik 10 persen dibandingkan dengan tahun lalu, menurut sebuah platform tiket, Qunar.
Pejabat lokal juga telah menggaungkan diskon besar untuk tempat-tempat wisata mereka.
Pemerintah setempat berharap pengunjung luar kota akan membantu mengisi pundi-pundi yang kosong.
Namun, 'banjir' wisatawan akan mempersulit ketentuan jarak sosial dan membawa risiko wabah virus yang bisa menyebar dengan cepat ke seluruh negeri.

Meskipun kehidupan tampak sudah kembali normal, tetap ada tanda-tanda ketakutan menjelang musim liburan ini.
Beberapa universitas di China bahkan telah memperpendek liburan Minggu Emas mereka demi mencegah siswa meninggalkan kampus.
Pihak universitas mengatakan bahwa akan memberikan kompensasi dengan memperpanjang liburan musim dingin.
Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata China pekan lalu juga memerintahkan lokasi wisata untuk membatasi kapasitas selama Golden Week hingga 75 persen.
Hal itu dilakukan bersamaan dengan protokol kesehatan yang berlaku seperti pemeriksaan suhu dan rutinitas disinfeksi yang terus dilakukan.
Tak hanya itu, para wisatawan juga diminta untuk memesan tiket dengan identitas yang detail terlebih dahulu sebelum liburan.
Agar nantinya bisa mempermudah pelacakan atau tracing.
Pasalnya, minggu lalu China mendeteksi infeksi virus corona tanpa gejala lokal pertamanya dalam lebih dari sebulan.
Virus tersebut ditemukan pada dua pekerja pelabuhan di Qingdao, China.
Kota Wuhan dipenuhi turis
Seorang warga China yang telah lama tinggal di Thailand, Zuo Weiwei telah terjebak di kampung halamannya, Wuhan, China sejak Februari 2020.
Namun, kini Kota Wuhan telah dipenuhi oleh turis.
"Menara Bangau Kuning dipenuhi oleh orang-orang," tutur Zuo kepada Washington Post.
"Kamu tidak bisa masuk. Kamu mungkin hanya bisa mengambil foto dari luar, lalu pergi," tambahnya.
Zuo sendiri sebenarnya tidak tinggal di China, melainkan di Thailand.
Ia kembali dari Thailand untuk mengunjungi keluarganya di Wuhan.
Beberapa jam setelah tiba di Wuhan, kota itu terkunci karena virus corona.
Menjelang Minggu Emas, Zuo telah merencanakan untuk traveling dan memesan perjalanan ke Yunnan, China, tempat yang paling dekat dengan Thailand.
Namun, pekan lalu, kasus virus corona muncul di perbatasan Yunnan dengan Myanmar.

Otoritas China di daerah itu menyelahkan imigran tak berdokumen dan menyatakan kembali ke 'status masa perang' melawan virus.
Zuo lantas terpaksa membatalkan rencana perjalanannya.
Di Wuhan, orang sudah benyak kembali bepergian ke luar seiring dengan ketakutan akan virus corona yang terus memudar.
Menurut laporan platform pemesanan tiket China Ctrip, Menara Bangau Kuning di Wuhan menduduki puncak daftar tempat wisata populer, lalu diikuti Shanghai Disneyland di posisi kedua dan Xian's Terra-cotta Warriors di posisi ketiga.
Padahal, sulit membayangkan Wuhan mencapai peringkat pertama pada tahun-tahun biasa.
Menurut Zuo, sebagian besar kehidupan telah kembali normal di kota, meskipun kebanyakan orang masih memakai masker dan beberapa kompleks perumahan masih memeriksa suhu badan di gerbang.
Zuo merasa sedikit gugup dengan membludaknya turis di jalan-jalan.
"Itu masih sedikit berisiko," katanya.
"Saya tidak merasa perlu keluar untuk bersenang-senang pada minggu khusus ini," pungkas Zuo.
• Wuhan, Tempat Covid-19 Bermula, Kini Jadi Tempat Wisata yang Paling Ingin Dikunjungi Orang China
• Viral di Medsos, Wahana Ekstrem di China Setinggi 914 Meter yang Tak Dilengkapi Pengaman
• Taman Safari Bogor Kenalkan Dua Panda Lucu yang Didatangkan dari China
• Mayoritas Berlokasi di China, Ini 5 Jembatan Terpanjang di Dunia
• Sejarah Menara Bangau Kuning, Destinasi Bersejarah di Wuhan yang Dibuka Kembali
(TribunTravel.com/Ron)