Breaking News:

6 Fakta Unik Observatorium Bosscha di Bandung, Tempat Ikonik dalam Film Petualangan Sherina

Observatorium Bosscha merupakan salah satu tempat wisata edukasi di Bandung yang jadi setting ikonik film Petualangan Sherina.

Penulis: ronnaqrtayn
Editor: ronnaqrtayn
Instagram/@atiit
Observatorium Bosscha, Bandung. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Traveler masih ingat film Petualangan Sherina yang diperankan oleh dua aktor cilik pada masanya, Sherina dan Derby Romero?

Ya, film komedi musikal yang dirilis pada tahun 2000 ini sangat populer pada masanya.

Bahkan, hingga kini film Petualangan Sherina masih terus diperbincangkan oleh masyarakat.

Baru-baru ini rumah produksi milik Mira Lesmana, Miles Film juga merilis teaser film Petualangan Sherina 2 di akun Instagram @petualangansherina.

Adanya sekuel film Petualangan Sherina ini menjadi bukti bahwa film ini sangat digemari, bahkan setelah 20 tahun berlalu.

5 Glamping Bernuansa Alam di Bandung, Cocok Untuk Mengisi Liburan Akhir Pekan dengan Staycation

Jika traveler masih ingat, ada satu tempat ikonik yang menjadi satu setting film Petualangan Sherina, yakni Observatorium Bosscha di Bandung.

Observatorium Bosscha tepatnya berada di wilayah Lembang, Kabupaten Bandung Barat.

Berikut sederet fakta unik tentang Observatorium Bosscha di Bandung yang menjadi setting film Petualangan Sherina.

1. Tempat peneropongan bintang tertua di Indonesia

Observatorium Bosscha di Lembang, Bandung
Observatorium Bosscha di Lembang, Bandung (idtempatwisata.com)

Observatorium Bosscha merupakan tempat peneropongan bintang tertua di Indonesia.

2 dari 4 halaman

Observatorium ini telah dibangun sejak tahun 1923.

2. Pembangunannya membutuhkan waktu 5 tahun

Observatorium Bosscha dibangun selama 5 tahun, mulai dari tahun 1923 hingga 1928.

Berdasarkan laman bosscha.itb.ac.id, setelah resmi berdiri, Bosscha pun menerbitkan publikasi internasional pertamanya di tahun 1933.

Namun, observasi di Bosscha terpaksa berhenti saat Perang Dunia II melanda.

Akhirnya, kegiatan publikasi pun tertunda sejenak.

3. Observatorium Bosscha terdampak Perang Dunia II

Observatorium Bosscha, Bandung.
Observatorium Bosscha, Bandung. (Dok. Bosscha ITB)

Observatorium Bosscha tak luput dari kecamuk Perang Dunia II.

Bangunan observatorium pun mengalami kerusakan akibat Perang Dunia II.

Sehingga, observatorium ini pun direnovasi secara besar-besaran setelah Perang Dunia II usai.

3 dari 4 halaman

4. Rumah bagi teleskop terbesar dan tertua di Indonesia

Teleskop Refraktor Ganda Zeiss, Observatorium Bosscha.
Teleskop Refraktor Ganda Zeiss, Observatorium Bosscha. (Tangkap Layar Youtube Bosscha Observatory)

Observatorium yang telah berumur lebih dari 90 tahun ini memiliki 12 teleskop.

Satu di antaranya adalah Teleskop Refraktor Ganda Zeiss yang berusia sama seperti Observatorium Bosscha.

Teleskop Refraktor Ganda Zeiss ini adalah teleskop satu-satunya yang berada di gedung kubah Observatorium Bosscha, landmark Bandung Utara.

TONTON JUGA:

Hingga kini, teleskop ini masih berfungsi dengan baik berkat perawatan yang dilakukan secara konsisten.

Teleskop ini dapat mengamati bintang-bintang yang jauh lebih lemah, kurang lebih 100 ribu kali lebih lemah dari bintang yang dapat dilihat oleh mata telanjang.

5. Nama Bosscha diambil dari nama seorang tuan tanah

Observatorium yang terletak sekitar 15 kilometer di bagian utara Kota bandung ini dibangun oleh Nederlandsch-Indische Sterrenkundige Vereeniging (NISV) atau Perhimpunan Astronomi Hindia Belanda.

Tujuan pembangunan Observatorium Bosscha adalah untuk memajukan ilmu astronomi di lingkup Hindia Belanda.

4 dari 4 halaman

Seorang tuan tanah di perkebunan teh Malabar, Karel Albert Rudolf (K.A.R.) Bosscha menjadi penyandang dana utama pembangunan Observatorium Bosscha.

Akhirnya, sebagai bentuk penghargaan atas jasa Karel, nama akhir Karel pun akhirnya dijadikan nama gedung observatorium itu, yakni Bosscha.

6. Observatorium Bosscha merupakan bagian dari ITB

Setelah Perang Dunia II berakhir, pihak Perhimpunan Astronomi Hindia Belanda menyerahkan Bosscha kepada Pemerintah Republik Indonesia.

Penyerahan tersebut terjadi pada 17 Oktober 1951 atau 6 tahun setelah Indonesia merdeka.

Seiring berjalannya waktu, Institut Teknologi Bandung (ITB) pun berdiri pada tahun 1959.

Akhirnya, Observatorium Bosscha kemudian menjadi bagian dari ITB, tepatnya Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA)

Sejak saat itu, Observatorium Bosscha lantas difungsikan sebagai lembaga penelitian dan pendidikan formal Astronomi di Indonesia.

Observatorium Bosscha juga membuka peluang kolaborasi dan belajar bagi mahasiswa maupun peneliti dari berbagai tempat di seluruh dunia.

Cara Membuat Paspor di Bandung, Lebih Cepat Pakai Aplikasi Booking Online

Kisah di Balik Hotel Majapahit Surabaya, Tempat Ikonik Saksi Kemarahan Arek-arek Suroboyo

Fakta Unik Kiosk 6, Bilik Telepon Umum Warna Merah yang Ikonik di Inggris

Mojiso, Soju Halal dari Bandung yang Terinspirasi dari Drama Korea

5 Glamping Bernuansa Alam di Bandung, Cocok Untuk Mengisi Liburan Akhir Pekan dengan Staycation

(TribunTravel/Ron)

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
Observatorium BosschaPetualangan SherinaBandung Rabbit Town Wahoo Waterworld
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved