TRIBUNTRAVEL.COM - Sekitar 200 tempat wisata di Jawa Tengah dibuka kembali.
Tempat wisata di Jawa Tengah tersebut dibuka dengan menerapkan protokol kesehatan.
Total tempat wisata di Jawa Tengah kurang lebih 500 namun yang baru dibuka baru 200.
Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Disporapar Provinsi Jawa Tengah, Purwanto, mengatakan, di Jawa Tengah sudah ada sekitar 200 dari sejumlah 500 destinasi wisata yang telah dibuka.
Sebanyak 54 persen destinasi yang sudah buka kembali.
• 7 Cara Aman Traveling di Era New Normal, Pilih Destinasi Outdoor Ketimbang Indoor
Sebelum dibuka, simulasi mesti harus dilaksanakan lebih dulu.
Minimal sebanyak dua kali, baru kemudian wisata dapat diuji coba dibuka. Destinasi wisata juga harus tetap mematuhi protokol kesehatan.
"Kita tetap sesuai dengan njagani plesiran. Pak Gubernur sudah melaunching untuk jagani plesiran tetap kita SOP-nya protokol kesehatan, kita utamakan. Jadi, peralatan seperti tadi dibagikan itu hampir di semua destinasi sudah mewajibkan hal itu.Untuk bisa buka harus ada simulasi dulu. Ada simulasi. Dua kali minimal, baru dibuka," kata Purwanto, Selasa (25/8/2020), diwawancarai seusai kegiatan Gerakan BISA dari BOB di Balkondes Bumiharjo, Borobudur, Magelang.
Sekitar 200 destinasi wisata itu tersebar di hampir semua kabupaten atau kota di Jateng.
Wisata di zona merah sementara belum dibuka dulu dan menyesuaikan pertimbangan dari gugus tugas penanganan Covid-19 masing-masing daerah.
"Kemarin Jepara ya, karena Jepara masih merah. Tapi mudah-mudahan ini sudah mulai. Jepara sudah mulai turun, tergantung Covid-19 gugus tugasnya sudah mengizinkan atau belum. Mudah-mudahan segera supaya bisa semua, tapi dengan protokol kesehatan yang ketat," kata Purwanto.
Soal wisata air, sesuai dengan instruksi dari Gubernur, wisata air sementara masih ditutup.
Pemprov Jateng saat ini masih mengkaji kembali karena di dalam Peraturan Menteri Pariwisata hanya kolam renang yang ditutup.
"Kami masih mengkaji, melalui dinas kesehatan untuk kemungkinan mana-mana yang dibuka. Kami masih mengevaluasi. Umumnya, tertib, justru di alam terbuka yang memang belum dibuka, tetapi bukan sebagai objeknya tapi wisata kawasan alam seperti kemarin beberapa tempat di Baturraden objek masih banyak tutup, tapi akhirnya mluber keluar, kita tidak bisa mengontrol yang di luar objeknya itu," ujar Purwanto.
Meskipun kunjungan wisata sudah mulai meningkat, jumlah kunjungan sendiri tetap dibatasi 50 persen dari kapasitas total.
Hal ini agar tak terjadi kelebihan atau over jumlah pengunjung dan pengunjung dapat menjaga jarak.
"Sebenarnya kunjungan sudah mulai antusias karena lama sudah sekian bulan ingin berwisata dan rekreasi. Kami minta kepada pengelola untuk membatasi. Membatasi jumlah supaya tidak terjadi over karena kita tetap, harus jaga jarak, kemudian dibatasi 50 persen dari total biasanya kapasitas ada harus batasi," kata Purwanto.
Ada sanksi sampai penutupan jika protokol kesehatan tak diterapkan di tempat wisata.
Pihaknya akan mengingatkan, selama tempat wisata tidak menganut protokol kesehatan, baik dari kapasitas dan lainnya.
"Ya sebenarnya sanksinya bisa ditutup. Selama tidak menganu protokol kesehatan ya, artinya tidak memenuhi protokol kesehatan dari kapasitas yang ada, harus jaga dan sebagainya, harus dingatkan dulu, otomatis ada berjenjang. Dingatkan dulu, biar mau memperbaiki atau tidak," ujar Purwanto.
• Uniknya Ladon Little Island, Tempat Wisata Baru di Magelang
• Jelajah Dusun Butuh, Dusun Tertinggi di Magelang yang Dijuluki Nepalnya Indonesia
• 5 Hotel Murah di Magelang Cocok untuk Backpacker, Tarif Per Malam Mulai Rp 83 Ribuan
• 5 Hotel Bintang 3 di Magelang Cocok Buat Staycation, Letak Strategis Dekat Candi Borobudur
• Selain Punthuk Setumbu, 4 Punthuk di Magelang yang Tawarkan Spot Instagramable
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul 200 Destinasi Wisata di Jawa Tengah Dibuka Kembali dengan Pembatasan