TRIBUNTRAVEL.COM - Hawaii bakal menutup kunjungan turis sampai 1 Oktober 2020.
Aturan tersebut merupakan salah satu langkah pencegahan untuk meminimalisir risiko peningkatan kasus Covid-19.
Seperti yang diwartakan dalam CNN.com, Kamis (20/8/2020), pada 13 Juli 2020, Gubernur David Ige telah mengumumkan soal aturan karantina selama 14 hari.
Karantina tersebut diberlakukan secara ketat dan berlaku bagi semua turis dan warga lokal.
Sementara itu, program pengujian pra-perjalanan dibolehkan asal turis memiliki surat bebas Covid-19 yang dilakukan tidak lebih dari 72 jam sebelum keberangkatan.

Aturan ini dilakukan sebagai upaya memulai kembali ekonomi pariwisata Hawaii yang menurun drastis.
• Terlalu Cepat, Seluncuran Kaca Ini Akibatkan 1 Turis Tewas dan Belasan Luka
Menurut siaran pers yang diterbitkan pada 18 Agustus, "Semua individu, baik warga lokal maupun turis yang datang dari luar negara bagian Hawaii masih harus menjalani karantina mandiri selama 14 hari".
Selama konferensi pers tersebut, Gubernur Ige turut menuturkan soal rencana menyambut kembali wisatawan ke Hawaii.
"Saya telah bekerja dengan walikota dari semua kabupaten untuk mengidentifikasi bagaimana cara kami dapat membawa kembali wisatawan," katanya.
TONTON JUGA:
Itu juga termasuk "pagar geografis" di hotel, tempat para turis di karantina.
Ada juga soal "gelembung perjalanan" yang terhubung dengan negara-negara trans-Pasifik seperti Jepang dan Australia.
Namun Gubernur Ige masih belum menjelaskan lebih lanjut soal rencana khusus untuk menerapkannya.
Selain itu, beberapa perjalanan antar pulau juga harus mengikuti peraturan karantina.
Bagi mereka yang bepergian melalui Pulau Maui, Kauai, dan Hawaii wajib ikuti karantina mandiri 14 hari.
• Mulai Besok, Wisata Raja Ampat Dibuka untuk Turis Domestik
• Viral Turis Jepang Ditilang Polisi Bali, Bawa Surat Lengkap tapi Dimintai Uang Rp 1 Juta
• Terjadi Lonjakan Kasus COVID-19, Hawaii Tidak Dibuka untuk Turis hingga Oktober
• Rencana Sambut Turis Asing Bulan Depan, Bali Pertimbangkan 3 Hal Ini
• 4 Aturan Unik saat Pandemi Covid-19 di Berbagai Negara, Ada Biaya Kematian untuk Turis
(TribunTravel.com/Nurul Intaniar)